Mohon tunggu...
Andri Mastiyanto
Andri Mastiyanto Mohon Tunggu... Tenaga Kesehatan - Penyuluh Kesehatan

Kompasianer Of the Year 2022, 105 x Prestasi Digital Competition (70 writing competition, 25 Instagram Competition, 9 Twitter Competition, 1 Short Video Competition), Blogger terpilih Writingthon 2020, Best Story Telling Danone Blogger Academy 2, Best Member Backpacker Jakarta 2014, ASN, Email : mastiyan@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Museum Tanah dan Pertanian; Museum yang Mengedukasi di Depan Gerbang Kebun Raya Bogor

5 Juni 2022   11:44 Diperbarui: 8 Juni 2022   02:01 1714
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Area koleksi Museum lantai 3 yang fresh I Sumber Foto : dokpri 

Apakah Anda tau kalau di sebrang pintu masuk Kebun Raya Bogor terdapat sebuah museum yang memberi insight dan cakep kalau kids dibawa kesana ?

Museum ini mempersembahkan wisata edukatif di kota hujan Bogor yang cocok bagi sekolah-sekolah atau bahkan kampus yang memiliki jurusan Pertanian, Geologi dan ilmu yang berhubungan dengan tanah untuk study tour.

Museum ini adalah Museum Tanah dan Pertanian yang letaknya tidak jauh dari pintu masuk / gerbang Surya Kencana Kebun Raya Bogor.

Jaraknya 100 meter / 150 meter dari pintu masuk dekat dengan ruko-ruko dan pertigaan Mall BTM. Bahkan dari pintu masuk Kebun Raya Bogor kelihatan, bisa dibilang selemparan batu.

Museum ini beralamat lengkap di Jl. Ir. H. Juanda No.98, RT.1 RW.1 Gudang, Bogor Tengah, Kota Bogor, Jawa Barat, yang terbilang dekat dengan stasiun Bogor dan Alun-Alun Bogor bisa jalan kaki.

_

Kesan Pertama ke Museum Tanah dan Pertanian

Pada, 28 Mei 2022, Daku (saya) seperti terbawa oleh mesin waktu. Bangunan Museum Tanah dan Pertanian merupakan bangunan ex Kolonial dengan gaya bangunan khas Eropa dengan pintu dan jendela yang berukuran besar.

Kesan pertama, security begitu ramah dan daku didampingi diantarkan masuk ke ruang pendaftaran. Pihak Museum meminta daku menjalankan protokol kesehatan dengan mengecek suhu, cuci tangan, dan wajib menggunakan masker.

Kemudian, Daku pun mengisi form masuk museum yang berbasis digital, dengan memasukkan identitas diri. Lalu daku diminta untuk menitipkan tas atau barang bawaan di loker, karena tas tidak diperkenankan masuk ke area Museum. 

Tapi, menurut daku akan lebih baik, pengunjung disediakan tas yang transparan. Karena seperti kamera, smartphone, dompet acapkali merupakan barang yang wajib dekat dengan keberadaan kita. Apalagi ada sentra oleh-oleh di gedung B Museum.

Biaya masuk masih gratis, bila dilihat di website Museum Tanah dan Pertanian, jadi buat kalian sebelum ke Kebun Raya Bogor mampir dulu ke Musuem ini.

Sayangnya karena keterbatasan tenaga, museum ini menyediakan jasa tour guide museum tapi hanya melalui reservasi dan itu khusus pengunjung kelompok. Padahal dibeberapa Museum menyediakan jasa tour guide museum bagi pengunjung individual / keluarga, tentunya patut dipikirkan oleh pengelola.

_

Ada Apa Saja di Museum Tanah dan Pertanian ?

Museum Tanah dan Pertanian merupakan museum yang menampilkan dan menyimpan beberapa jenis batu, tanah, komoditi, peralatan, teknologi, dll yang berada dari seluruh Indonesia.

Site Map Museum Tanah dan Pertanian I Sumber Foto : Musuem Tanah dan Pertanian
Site Map Museum Tanah dan Pertanian I Sumber Foto : Musuem Tanah dan Pertanian

Museum Tanah dan Pertanian terdapat 4 (empat) gedung. Namun, hanya gedung A, C dan D yang dijadikan Museum. Sedangkan gedung B disewakan untuk  Guest House dan Ruang Pertemuan. 

Gedung A  terdapat dua gaya yaitu koleksi yang ditanpilkan secara old school dan modern. Beberapa sudut area koleksi meletakkan benda-benda tua ditaruh di meja dan lemari tua dengan pencahayaan yang terbilang kurang terang. Terdapat beberapa koleksi kayu yang sudah membantu menjadi fosil.

Koleksi Museum Tanah dan Pertanian di Gedung A I Sumber Foto : dokpri
Koleksi Museum Tanah dan Pertanian di Gedung A I Sumber Foto : dokpri

Pada sisi sebelah kanan terdapat area koleksi Gedung A terdapat area koleksi  'Ekosistem Tanah' yang dipamerkan bergaya modern. Terdapat berbagai jenis tanah, biota tanah dan alat pengukur ekosistem tanah dari berbagai wilayah Indonesia.

Tidak hanya koleksi saja, terdapat informasi / keterangan yang secara lengkap data dari tanah tersebut seperti nama, lokasi, waktu pembentukannya.

Area koleksi 'Ekosistem Tanah' yang dikemas secara modern I Sumber Foto : dokumen pribadi
Area koleksi 'Ekosistem Tanah' yang dikemas secara modern I Sumber Foto : dokumen pribadi

Contoh ekosistem tanah yang ditampilkan di Gedung A Museum Tanah dan Pertanian I Sumber Foto : dokumen pribadi
Contoh ekosistem tanah yang ditampilkan di Gedung A Museum Tanah dan Pertanian I Sumber Foto : dokumen pribadi

Desain interior Gedung C  sudah dirancang secara museum modern, pada lantai dasar hingga lantai dua terdapat informasi mengenai sejarah pertanian di Indonesia, alat-alat pertanian sebelum bangsa kolonial datang, pada zaman VOC, zaman Jepang hingga saat ini.

Contoh rumah petani I Sumber Foto : dokpri 
Contoh rumah petani I Sumber Foto : dokpri 

ilustrasi petani membajak sawah I Sumber Foto : dokpri 
ilustrasi petani membajak sawah I Sumber Foto : dokpri 

Ilustrasi Alat Pertanian I Sumber Foto : dokpri
Ilustrasi Alat Pertanian I Sumber Foto : dokpri

Area koleksi Museum lantai 3 yang fresh I Sumber Foto : dokpri 
Area koleksi Museum lantai 3 yang fresh I Sumber Foto : dokpri 

Pojok Kopi di Gedung C I Sumber Foto : dokpri
Pojok Kopi di Gedung C I Sumber Foto : dokpri

Ilustrasi Komodo I Sumber Foto : dokpri
Ilustrasi Komodo I Sumber Foto : dokpri

Tidak hanya itu saja,  terdapat pula sumber pangan, diorama subak, ilustrasi rumah tani, diorama membajak sawah, berbagai jenis padi, komoditas, pojok kopi dan yang mengherankan ada ilustrasi komodo di tempat tinggal nya.

Pada lantai tiga terdapat berbagai alat produksi pertanian yang akan digunakan di masa depan. Seperti smart farming, drone pestisida nabati ramah lingkungan yang bisa membantu para petani di masa depan untuk menyemprot sawah dengan lebih efisien dan juga teknologi pertanian modern.

Area Roooftop yang menghadap ke gunung I Sumber Foto : dokpri
Area Roooftop yang menghadap ke gunung I Sumber Foto : dokpri

Untuk gedung D terdapat area rooftop playground dengan pemandangan gunung Salak. Sedangkan di lantai 1 nya terdapat berbagai komoditas ternak, sedangkan di lantai 2 nya ada mini cinema.

_

Sejarah Museum Tanah dan Pertanian 

Museum Tanah dan Pertanian ini beroperasi sejak 29 September 1988. Museum ini menempati gedung Hindia Belanda Laboratorium Voor Agrogeologie en Grond Onderzoek atau Laboratorium Penelitian Agrogeologi dan Tanah, yang didirikan sekitar tahun 1905 diatas lahan 1.028 m2.

Gedung berulang kali berubah nama, pada tahun 1918 (Algemeen Profestation Voor Den Landbow) 1930 (Bodemkundig Institut), tahun 1943 (Dozyoobu / Balai Penyelidikan Tanah), tahun 2014 (Balai Besar Sumber Daya Lahan Pertanian), tahun 2017 (Museum Tanah), dan tahun 2019 (Museum Tanah dan Pertanian).

Karena dibangun era kompeni berkuasa, itu kenapa bentuk bangunan terbilang mirip dengan museum Bank Mandiri atau Museum Bank Indonesia walaupun secara ukuran lebih kecil.

Pada tanggal 5 Desember 2017 gedung ini setelah renovasi, bertepatan dengan Hari Tanah Sedunia, Menteri Pertanian saat itu Dr. Ir. H. Andi Amran Sulaiman, M.P. meresmikan dibukanya kembali Museum Tanah dimana sebelumnya sempat mengalami penutupan.

Biorama Kapal VOC ketika mengangkut komoditas pertanian Indonesia I Sumber Foto : dokpri
Biorama Kapal VOC ketika mengangkut komoditas pertanian Indonesia I Sumber Foto : dokpri

Kemudian, Prof. Dr. Sjarifudin Baharsjah, M.Sc. (Menteri Pertanian periode 1993-1998) dan beberapa tokoh pertanian lainnya mendeklarasikan berdirinya Museum Pertanian pada tanggal 17 April 2018.

Keinginan para tokoh pertanian Indonesia tersebut mendapat dukungan dari Menteri Pertanian Dr. Ir. Andi Amran Sulaiman, M.P. yang kemudian diresmikan pembukaannya pada tanggal 22 April 2019.

_

Museum Tanah dan Pertanian layak untuk dikunjungi. Bahkan beberapa sudut di desain bagi kawula muda dengan pojok-pojok instagramable. 

Museum yang terkesan tua, lusuh dan menyeramkan tidak daku rasakan disana. Bagi yang  berkunjung ke Kebun Raya Bogor sempatkanlah mampir ke Museum Tanah dan Pertanian, karena hanya selemparan batu dari pintu masuk  Surya Kencana Kebun Raya Bogor

--

Salam hangat Blogger udik dari Cikeas

Bro Agan aka Andri Mastiyanto

Twitter @andriegan I Tiktok @andriegan I Instagram @andrie_gan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun