Mohon tunggu...
Andri Mastiyanto
Andri Mastiyanto Mohon Tunggu... Tenaga Kesehatan - Penyuluh Kesehatan

Kompasianer Of the Year 2022, 104 x Prestasi Digital Competition (69 writing competition, 25 Instagram Competition, 9 Twitter Competition, 1 Short Video Competition), Blogger terpilih Writingthon 2020, Best Story Telling Danone Blogger Academy 2, Best Member Backpacker Jakarta 2014, ASN, Email : mastiyan@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Cerita Unik di 50 Tahun RSKO Jakarta, Apakah Itu?

12 April 2022   22:44 Diperbarui: 14 April 2022   06:21 1056
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Setiap Pegawai RSKO Jakarta Harus Siap Menerima Tindak Kekerasan

Dari namanya saja sudah unik pastinya pasiennya juga unik. Rumah Sakit Ketergantungan Obat (RSKO) Jakarta merupakan rumah sakit yang memberikan pelayanan secara khusus penyalahguna NAPZA (Narkotika, Psikotropika, dan Zat adiktif lainnya), kalau orang awam pahamnya Narkoba.

Tapi, walaupun RSKO Jakarta merupakan rumah sakit khusus, uniknya rumah sakit khusus ini juga melayani pasien non NAPZA. Ada Poli Rawat Jalan, IGD, Radiologi, laboratorium, Farmasi dan Rawat Inap Umum. Dalam periode tahun ini RSKO Jakarta pun sedang mengusahakan kerjasama dengan BPJS Kesehatan.

Balik lagi ke Penyalahguna Narkoba yang menjadi pasien rawat inap dan sebagian rawat jalan kepribadian pasien ada saja yang unik, salah-satunya melakukan tindakan kekerasan.

Banyak kisah dan cerita sejak berdirinya sampai saat ini (2022), tenaga kesehatan (nakes), dan pegawai diserang oleh pasien. 

Ada yang disekap dan diikat, pernah pula ada nakes yg diancam menggunakan benda tajam maupun benda tumpul. Bahkan ada petugas yang pernah tertusuk jarum suntik pasien HIV sehingga harus menjalani perawatan, Alhamdulillahnya hasil negatif.

Jadi setiap pegawai yang bertugas di RSKO Jakarta apalagi rawat inap, harus siap mental menghadapi kekerasan pasien penyalahguna NAPZA.

Kalau kata Kids Jaman Now jangan lembek atau mental tempe, karena ancaman verbal seperti akan dilukai, dibunuh bahkan dinodai (bagi perempuan) hal yang biasa.

Namun, para pegawai tidak boleh bertindak kasar ke pasien, bisa terjerat tuntutan balik, ratusan juta bisa semilyar mungkin bisa terjadi.

"Kalau kata anak tongkorongan, lu boleh mukul, klo gue nyubit gue dituntut...asem emang...."

_

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun