Kompasiana telah menempuh usia 13 tahun di tanggal 22 Oktober 2021. Bagi sebuah platform digital dapat dikatakan luar biasa, karena tidak banyak platform yang masih bisa bertahan di usia lebih dari 10 tahun.
Kompasiana, sebuah platform blog berbasis user-generated content (UGC) didirikan oleh Kompas Cyber Media. Pertama kali daku (saya) kenal Platform ini ketika sedang mencari konten di tahun 2010. Artikel yang daku baca ternyata blogpost Kompasiana
Sebetulnya, sudah beberapa kali daku melihat keberadaannya di hasil pencarian Google, tetapi daku pikir merupakan media mainstream yang namanya nyontek Kompas.com. Ternyata, keduanya sama-sama satu induk (Kompas Gramedia), dan dapat dibilang Om dan Ponakan.
Daku mendaftar pertama kali pada bulan februari 2010, saat ini diri daku telah menjejak tahun ke 11 (sebelas) di Kompasiana. Banyak hal yang daku dapat ketika berlabuh menulis di Kompasiana yang telah berusia 13 tahun. Apa sajakah ?
_
1. Kompasiana Membuat Daku Bisa Menulis Apa Saja.Â
Blog keroyokan ini merupakan situs jurnalisme warga yang menerima tulisan siapa saja dan apa saja. Ada tapi nya ! tidak menerima artikel yang hoax, fitnah dan meresahkan nanti kena semprit admin K. Siapapun bisa jadi penulis di Kompasiana. Bahkan daku pernah menulis surat tebuka kepada Kementerian PAN RB dan direspon dengan baik.Â
Baca juga : Terima Kasih, Surat Terbuka Saya di Kompasiana Ditindaklanjuti KemenPAN RB
_
2. Mendapatkan Suguhan Berbagai Artikel Untuk Daku Baca.Â
Sudut pandang tulisan berbagai macam daku lihat dan baca. Tulisan opini, reportase, fiksi seperti cerita pendek ada di sini. Bahkan ada puisi, tulisan berbagi pengalaman, tips dan trik ada di sini. Kecenya, liputan terkait kondisi dari berbagai daerah yang tak banyak terjangkau media massa juga ada di sini. Tidak hanya itu saja, Net Zero Emission saja ada.
Baca juga : Praktikkan Net-Zero Emissions, Cara Tepat Kurangi Biaya Pengeluaran
_
3. Tulisan Nongkrong di Page One Google Search.Â
Bisa dibilang konten di Kompasiana ramah terhadap mesin pencari google. Acap kali tulisan Kompasiana daku nongkrong di page one. Amat jarang daku temui ketika menulis menggunakan user generated content (UGC) platform lain.
_
4. Foto Essai Blogpost Kompasiana Bisa Nangkring di Jerman.Â
Pada HUT RI tahun 2014 atau 2015 (lupa tahun nya) ada kompetisi menulis dengan tema foto essai Hari Kemerdekaan yang diselenggerakan oleh KOTEKA yang boss nya Mbak Gaganwati. Alhamdulillah tulisan daku meraih juara pertama dan disuguhkan di negara Jerman.
Baca Juga : Menyerbu Museum di Hari Kemerdekaan
_
5. Bertemu Dengan Para Pejabat Negara.Â
Kompasiana memberikan kesempatan buat daku dan kompasianers lainnya bertemu dengan pejabat negara selevel Menteri, publik figur dan celebrity. Bahkan sekitar 100 Kompasianers dapat bertemu Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo, sayangnya daku tidak dipilih saat itu (2015).
_
6. Menambah Ilmu dan Wawasan di Kompasiana Nangkring dan Coverage.Â
Dulu, ini ngomongin sebelum ada negara api menyerang seluruh dunia dengan virus korona. Para kompasianers minimal sebulan sekali bisa ikutan Kompasiana Nangkring. Banyak hal dibahas di Kompasiana Nangkring dan Coverage baik itu kebijakan negara, keuangan, gadget, produk lifestyle dan lain-lain.
_
7. Bisa Menjelajah Daerah Ikutan Kompasiana Visit.
Â
Daku sebagai kompasianers merasa beruntung karena bisa dilibatkan dalam berbagai kegiatan Kompasiana Visit. Mengunjungi pabrik perusahaan otomotif, perusahaan air, jalan tol, dll.
_
8. Terpilih Beberapa Kali sebagai Exclusive Writer Kompasiana.Â
UGC dalam negeri ini memiliki program seperti job review yang berjuluk Exclusive Writer. Berkali-kali daku menikmati kucuran hepeng dari  job review Kompasiana. Pada sebuah momen, pernah daku diajak ke sebuah lokasi perusahaan minyak dan gas di perbatasan Jawa Barat dan Jawa Tengah.Â
Jadi ! tulis sekali-sekali mengenai sebuah produk atau perusahaan yang bagus menurut selera konsumen, kali aja tulisan kalian dilirik Kompasiana. Berisik boleh tapi jadikan voice.
_
9. Menikmati Hidup Bersosial Sesuai Minat Bersama Komunitas Kompasiana.Â
Ponakan kompas.com ini menyediakan ruang bagi kompasianers yang memiliki minat menulis spesific interest seperti Film (KOMIK), Traveling (Koteka), Makanan (KPK), Kereta Rel (Click Kompasiana), daerah, dll. Empat komunitas tersebut daku sempat mengikutinya, namun yang lain belum.
_
10. Bisa Kenalan dengan Berbagai Kreator dengan Latar Belakang yang Beragam.
Gara-gara berdunia maya dan berdunia nyata di Kompasiana daku dapat mengenal teman kompasianers dari pejabat, pengusaha, ASN, konten kreator, tukang koran, petani, montir, pilot ada di Kompasiana.Â
Semuanya menulis bukan sekadar kejar setoran tuntutan kerja layaknya seorang jurnalis di kantor berita. Mereka kejar setoran klo ada lomba blog...kwk..kwk....
Daku merasakan sendiri pertemanan para kompasianers begitu bermakna. Ketika daku sedang merawat Almarhum Kakak yang menderita Tumor Otak tahun 2016, para kers dan blogger lain memberikan perhatian dan bantuan.
_
11. Mengikuti Blog Competition
Daku memperoleh rezeki 51 kali writing competition baik yang diselenggarakan Kompasiana maupun di luar Kompasiana. 51 kompetisi menulis itu, daku menggunakan UGC Kompasiana sebagai media menulis nya.Â
Kenangan paling berharga buat daku yaitu terpilih sebagai best story telling Danone Blogger Academy 2018, juara 2 lomba blog Kementerian Pertanian 2019 (mengangkat kisah Almarhum Kakak) dan blogger terpilih Writingthon 2020 (Field Trip Sumedang).
Baca juga : Kok Bisa? 50 Prestasi Writing Competition Pakai UGC Kompasiana
_
12. Mengikuti Danone Blogger Academy (DBA) 2018.Â
Ajang belajar yang daku ikuti yang bertajuk danone Blogger Academy (DBA) 2018 diawali dengan kompetisi menulis yang diikuti oleh 600-an peserta yang kemudian mengerucut menjadi 20 peserta. DBA 2018 memberikan banyak manfaat buat daku dengan peningkatan skill menulis. Selain itu, DBA 2018 menambah pertemanan dengan konten kreator ketjeh.
_
13. Kompasinival 2012 Mempertemukan dengan Gerakan Coin A Chance.Â
Momen yang tidak akan daku lupa yaitu pertemuan dengan Gerakan Coin A Chance di Kompasianival 2012. Gerakan pengumpulan koin itu daku bawa ke RSKO Jakarta dan kemudian di adopsi menjadi Gerakan Koin Untuk Pendidikan RSKO Jakarta. Gerakan sosial ini telah berjalan selama 9 tahun sampai sekarang.
_
Kompasiana telah memberikan banyak pengalaman buat diri ku. Platform ini sepertinya tidak akan daku tinggalkan walaupun saat ini juga sedang mencoba berbagai platform.Â
Dibandingkan situs UGC lainnya, Kompasiana memberikan kesempatan bagi para user nya untuk tumbuh dan memiliki hubungan sosial antar user (Kompasianers). Tapi untuk tumbuh para user harus lah belajar dari para user yg lain, kosongkan gelas dan mengikuti kegiatan yang ada di Kompasiana.
Selamat menempuh umur ke 13, semoga Kompasiana makin eksis dan beradaptasi dengan zaman, tapi tidak melupakan identitasnya. Ingat pesan Kang Pepih (Founder Kompasiana) di HUT Kompasiana ke 10 "Manusiakan Kompasianers"
Mudah-mudahan angka 13 bukan angka sial....xi..xi.... #Kidding ya kakak-kakak Admin
----
Salam hangat Blogger Udik dari Cikeas - Andri Mastiyanto
Instagram I Twitter I Email: mastiyan@gmail.com
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H