Sebagai perusahaan pertambangan, Indika Energy juga turut andil dalam pengembangan green energy melalui perusahaan patungan yang dibentuk ini. Indika Energy mengeluarkan investasi cukup sebesar senilai US$ 500 juta atau setara dengan Rp 7,25 triliun (Kurs Rp 14.500/US$) untuk energi surya.
Indonesia menargetkan mencapai Net-Zero Emissions selambat-lambatnya tahun 2060. Energi Baru Terbarukan akan berdampak positif terhadap ketersediaan 3,2 juta lapangan kerja hijau dan green economy.Â
Keuntungan lainnya yakni dapat tercapainya Net-Zero Emissions di tahun 2060 atau lebih cepat, biaya listrik yang lebih murah dan pembangkit listrik yang bebas polusi. Penggunaan 100 persen pembangkit listrik EBT dimana salah satunya PLTS, secara jangka panjang akan mengurangi biaya sistem pembangkitan listrik.
Selain itu juga akan menurunkan Levelized Cost of Electricity (LCOE)Â atau biaya pembangkitan listrik rata-rata dibandingkan dengan pembangkit listrik yang masih menggunakan bahan bakar batubara. Tentunya hal ini akan berdampak pada penurunan tarif dasar listrik dan ujung-ujungnya penurunan pengeluaran keuangan untuk biaya listrik bagi warga.
_
Salam hangat Blogger Udik dari Cikeas - Andri Mastiyanto
Instagram I Twitter I Email: mastiyan@gmail.com
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H