Sudah banyak tulisan yang membahas alasan atau motivasi kenapa Anda harus menulis. Beberapa poin umum diantaranya dengan menulis kita dapat meyakinkan para pembaca akan kebenaran gagasan yang diutarakan, menulis sebagai media memberikan informasi, menulis sebagai upaya untuk memperkenalkan diri, tujuan untuk menyampaikan amanat & pesan, dan untuk memudahkan para pembaca memahami, menghargai perasaan dan penalarannya.
Sepertinya poin-poin diatas akan Anda temui diberbagai konten tentang alasan menulis, intinya sih itu. Ada juga yang berhubungan dengan fulus atau duit, misal bisa jadi content creator, content wrtiter, penulis buku / novel, blogger, penulis script, dll.
Banyak penulis yang menyemangati seseorang untuk menulis melalui quote Pramoedya Ananta Toer yang berbunyi "Orang boleh pandai setinggi langit, tapi selama ia tidak menulis, ia akan hilang di dalam masyarakat dan dari sejarah. Menulis adalah bekerja untuk keabadian"
Kalau daku sendiri lebih membuat poin-poin yang tiak biasa dibahas mengenai motivasi kenapa Anda menulis. Beda boleh dwonk ? ya bolehlah, masa samaan melulu. Nah ini dia Motivisi ku kenapa menulis ;
_
1. Catatan Untuk Dibaca di Hari Tua
Motivasi pertama ya ini. Daku mulai menceritakan apa saja dalam sebuah platform ditahun 2009 melalui sebuah blog pribadi. Saat ini daku sendiri sudah lupa nama situsnya.
Awal-awal ngeblog itu menulis perjalanan / traveling ke tempat yang pernah daku singgahi. Tidak ada tujuan apapun, nyari duit dari blog juga tidak saat itu. Walaupun saat ini tidak bisa bohong bahwa menulis ya buat nyari duit dari berbagai platform blog, jadi content writer dan ghost writer.
Ada kejadian sebetulnya tidak diharapkan, gara-gara daku jadi blogger di komunitas traveling yang waktu itu cuma 3 blogger doang dari ribuan member, eehh malah jadi nominator tunggal Best Member Backpacker Jakarta 2014 dan nominator Inspiratif Member Backpacker Jakarta 2016. Padahal daku menulis traveling untuk diary perjalanan.
Sebetulnya daku saat ini lagi ngebayangin kalau udah tua akan teringat memory masa lalu. Memory  itu tentunya akan diingatkan melalui tulisan daku sendiri di masa lalu, saat ini dan nanti.
Saat ini aja sudah seneng banget ngebaca lagi itu tulisan masa lalu. Tapi pas baca, kok gitu amat tulisan daku dulu...jadinya pingin ketawa sendiri...xi..xi...
_
2. Memberikan Jejak Kepada Orang-Orang Masa Depan
Motivasi kedua sebetulnya lebih kepada jejak masa lalu. Daku seorang pecinta sejarah. Hal ini berhubungan dengan sulit diketemukannya pusat kerajaan / keraton Majapahit, Sriwijaya, Demak, dan Padjajaran persisnya.Â
Hanya sedikit sumber tulisan yang menggambarkan letak persis dan bentuk bangunan dari keraton-keraton kerajaan besar nusantara itu. Untungnya ada Mpu Prapanca yang saat dirinya hidup menggambarkan bangunan keraton Majapahit, sedangkan keraton kerajaan lain nihil karena tidak ada yang menulis.
Sejarah keluarga yang belum daku temui tulisannya juga alasan lain. Tidak ada catatan mengenai rumah besar dari kedua orang tua ku dan bagaimana Mbah Kakung berpulang dimasa gonjang-ganjing di era 60-an. Mbah Kakung dari bapak merupakan Kepala Penjara Wirogunan dan Mbah kakung dari Ibu merupakan Kepala Urusan Agama di daerah Klaten.
Jadi buat ku, amat penting membuat tulisan agar dapat memberikan jejak kepada orang-orang di masa depan. jejak itu dari kita sendiri yang mengalaminya. Ku harapkan mungkin saja dari cerita traveling ku, di masa depan nanti ada yang membutuhkan informasi bagaimana suasana destinasi wisata yang pernah daku kunjungi.
_
3. Bukan Orang Kaya Tapi Pingin Bantu Orang
Daku ingat sekali sewaktu pertama kali termotivasi membangun gerakan koin untuk pendidikan RSKO Jakarta. Termotivasi gara-gara tayangan Kick Andy tahun 2011 yang mewawancarai seorang founder Coin A Chance yaitu Hanny dan Nia.
Hanny sempat menyampaikan kata "membantu seseorang itu mudah bila kita bisa membantu lewat materi kita bantu lewat materi, bila Anda bisa membantu dengan tenaga kita bantu dengan tenaga, Bila Anda bisa membantu dengan waktu kita bantu dengan waktu, dan jika hanya punya koin bisa bantu dengan koin".
Pernyataan Hanny ini yang membuat daku yang bukan kaya raya tergerak untuk membantu. Salah-satunya menjalankan gerakan Koin Untuk Pendidikan RSKO Jakarta di tahun 2012 yang diawali dengan tulisan. Alhamdulillah gerakan ini masih bertahan sampai saat ini.
Banyak contoh diluar sana yang menggerakkan orang lain untuk membantu sesama dengan tulisan. Kitabisa.com contohnya, dimana seseorang menulis sosok yang perlu dibantu dengan mendeskripsikan permasalahannya.
Guru ngaji ku pernah menyampaikan bahwa setiap manusia dilahirkan berbeda-beda untuk saling mengenal. Mungkin itu kenapa ada si kaya, Si Miskin dan yang sedang-sedang saja.Â
Jadi kalau Anda ditakdirkan sampai hari ini belum jadi orang kaya, bisa membantu melalui tulisan. Daku sendiri bukan orang kaya yang merasakan dampak dari sebuah tulisan.Â
_
4. Bisa Mengangkat Sosok-Sosok Inspiratif
Pernah nggak kepikiran kita memberikan apresiasi kepada sosok-sosok inspiratif ? kalau daku sendiri kepingin banget. Apalagi yang amat membantu kehidupan daku dan keluarga. Selain itu daku sangat senang menulis sosok-sosok yang menginspirasi bila kita tuliskan dapat membantu gerakan yang dia bangun.
Terdapat beberapa sosok yang pernah daku tulisankan kisah inspiratifnya yakni Almarhum Bapak, Â Almarhum Kakak, Ibu, Bapak Jusuf Kalla, Pepih Nugraha (Founder Kompasiana), Marshal Pribadi (Privy ID), Thamrin Dahlan (yayasan Pusaka Thamrin Dahlan), Hanny dan Nia (Coin A Chance), Dyah Putri Ambarwati (Nasi Kotak Untuk Berbagi), dan Dewi Puspa (KOMIK Kompasiana).
Sebetulnya ada sosok satu lagi yang daku ingin sekali tulis kisahnya yaitu Hidayatullah (Dayat), sosok sahabat ku ini merupakan pribadi yang inspiratif.Â
Dirinya serorang ASN yang memiliki anak disabilitas, Marbot dan Pengurus Mushola Al-Hijrah RSKO Jakarta, panitia keagamaan di RSKO dan lingkungan tempat tinggal, co-founder Koin Untuk Pendidikan RSKO Jakarta, dan penggerak komunitas sosial lainnya.
Setiap sosok memiliki kelebihan dan kekurangan, sisi positif yang perlu kita tonjolkan, tidak perlu membahas sesuatu yang negatif apalagi masa lalu orang lain. Sosok-sosok inspiratif patut kita tulis agar dapat menginspirasi yang lain.
_
5. Mensukseskan Tersampainya Pesan
Kalau kamu bukan anak raja dan bukan anak ulama besar, maka menulislah ucap Imam Ghozali. Yaks, kalau kamu bukan siapa-siapa untuk membuat orang lain mendengar apa yang ingin kau pikirkan, maka tulislah. Bila kamu tidak didengar, biarkan tulisan mu yang membuat banyak orang berteriak.
Banyak peristiwa di dunia yang mengkisahkan bagaimana dampak dari sebuah tulisan terhadap sebuah perubahan. Bahkan pergerakan nasional di Indonesia dimulai oleh individu-individu yang gemar menulis, contohnya Kartini, Multatuli, Soekarno, Hatta, dll.
_
6. Membantu Sesama Agar Tidak Termakan Hoax
Wahyu yang pertama kali diturunkan Alloh SWT kepada Nabi Muhammad SAW adalah Iqra. Pengertian Iqra secara umum dapat diartikan sebagai perintah untuk membaca.
Jadi ketika kita menulis maka kita telah menfasilitasi ajaran agama yang memerintahkan untuk kaum muslimin membaca. Sebetulnya perintah membaca amat tepat di jaman sekarang dimana banyak sekali hoax beredar.
Kita bisa menjadi individu yang meluruskan informasi hoax berdasarkan kompetensi kita. Andaikata kita seorang tenaga kesehatan, kita dapat menuliskan informasi kesehatan sesuai keilmuan yang kita pelajari.
_
7. Meraih Surga Walaupun Bukan Ahli Agama
Tidak semua orang dianugerahi dan ditakdirkan sebagai ahli agama bahkan mungkin ahli ibadah. Daku saat ini belum keduanya. Maka motivasi ku yang final ialah menulis merupakan jalan ku meraih surga.Â
Alhamdulillah daku selalu berupaya menjalankan ibadah sholat 5 waktu tetapi ibadah sunnah lain belum semuanya. Tentunya daku ingat pesan ibu, bahwa ilmu yang bermanfaat merupakan salah-satu amalan yang tidak akan putus sampai hari kiamat tiba.
Ilmu yang bermanfaat dari tulisan kita bisa jadi akan menembus waktu, zaman dan era seperti catatan Kartini dan Mpu Prapanca. Semisal kita menulis bagaimana cara memupuk tanaman sereh agar subur, dan ternyata tulisan itu menyebar menembus zaman, berapa pahala yang kita raih ?
Boleh dwonk kita berharap dari tulisan kita mendapatkan pahala ? kita sholat lima waktu, pergi haji pun mengharapkan pahala agar masuk surga.
__
Salam hangat Blogger Udik dari Cikeas - Andri Mastiyanto
Instagram I Twitter I Email: mastiyan@gmail.com
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H