Mohon tunggu...
Andri Mastiyanto
Andri Mastiyanto Mohon Tunggu... Tenaga Kesehatan - Penyuluh Kesehatan

Kompasianer Of the Year 2022, 105 x Prestasi Digital Competition (70 writing competition, 25 Instagram Competition, 9 Twitter Competition, 1 Short Video Competition), Blogger terpilih Writingthon 2020, Best Story Telling Danone Blogger Academy 2, Best Member Backpacker Jakarta 2014, ASN, Email : mastiyan@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Sukhoi "Checkmate" Su 75 Perusak Pasar Pesawat Tempur Siluman F-35

22 Juli 2021   15:11 Diperbarui: 23 Juli 2021   17:59 2461
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sukhoi heckmate'Su 75 Perusak Pasar Pesawat Tempur Siluman F 35/dok.@andriegan

Hai-hai ! pecinta dirgantara.. kali ini pengamat militer KW sepuluh ini akan membahas sebuah pesawat tempur siluman terbaru yang bikin kaget......waaawww.....tau-tau nongol.

Tidak ada angin tidak ada hujan tiba-tiba Rusia merilis jet tempur single engine dengan nomor registrasi 75. Banyak pemberitaan yang menyebut pesawat ini sebagai Sukhoi SU-75 karena nomer 75 yang tertulis di badan pesawat. Ada pula yang menyebut Sukhoi Su-67.

Pesawat tempur siluman Rusia terbaru ini terbilang misterius. Stealth Fighter ini dipamerkan ke publik di hari Selasa, 21 Juli 2021. Misteriusnya, kemunculannya baru diketahui sehari sebelumnya dengan adanya foto pesawat tempur yang ditutupi terpal hitam menuju hanggar. 

Sebuah bangunan dibuat khusus untuk memamerkan pesawat tempur siluman terbaru ini yang bertuliskan "Checkmate" atau skakmat. Bagi yang pernah main catur pasti paham arti skakmat yang artinya Raja musuh terkunci sehingga posisi kalah.

Akhirnya penampakannya secara lengkap dengan hadirnya sebuah Mock Up jet tempur  'Checkmate'. Pesawat ini ditunjukkan di pembukaan pameran udara MAKS-2021 di Bandara Zhukovsky, tenggara Moskow yang dihadiri langsung oleh Presiden Rusia Vladimir Putin.

Pameran dirgantara ini berlangsung dari 20-25 Juli, dan Sputniknews adalah mitra media resminya. Tidak hanya Checkmate yang dipamerkan, pesawat siluman lainnya pun ikut terlibat yaitu Sukhoi SU-57 dan pesawat produksi Rusia lainnya seperti varian Su-27.

Rancangan Pesawat Tempur Generasi 6 Mig 41 Rusia I Sumber Foto : Militery Update
Rancangan Pesawat Tempur Generasi 6 Mig 41 Rusia I Sumber Foto : Militery Update

Bila diperhatikan Checkmate secara design begitu mirip dengan rancangan jet tempur generasi ke 6 buatan Rusia Mig-41. Pada bulan januari 2021 ramai diperbincangkan Mig-41 sebagai pesawat tempur canggih berikutnya dari Rusia. Saat itu belum terdengar kabar akan dirilisnya Sukhoi SU-75 Checkmate.

Hanya saja Mig-41 merupakan jet tempur double engine sedangkan Checkmate merupakan jet tempur single engine. Secara kecepatan digadang-gadang Mig-41 akan mampu digeber hingga 4 kali kecepatan suara.

Tentunya hadirnya Checkmate akan merusak pasar pesawat tempur generasi ke 5 single engine F-35 dan produk rusia sendiri yakni pesawat tempur generasi 4.5 multi peran Sukhoi SU-35.

Kenapa begitu ? karena banyak negara yang tertarik dengan pesawat tempur generasi kelima, karena ingin memperoleh lompatan teknologi dibandingkan membeli jet tempur generasi 4.5 yang tidak jauh beda dengan jet tempur generasi ke 4.

Contohnya, Indonesia lebih berminat membeli F-35 Join Strike Fighter dibandingkan membeli jet tempur generasi 4.5 Fighting Falcon F-16 Block 70 / Viper yang ditawarkan Paman Sam. 

Saat ini baru stealth fighter F-35 yang memonopoli ekspor untuk jet tempur Siluman. Sedangkan F-22 Raptor tidak dijual untuk pasar ekspor dan SU-57 yang bila nantinya dijual tentunya harganya cukup mahal karena jet tempur kelas berat.

Adapula pesawat tempur siluman J-20 dan KC-31 buatan China, tapi sepertinya sulit dipilih oleh negara peminat karena politik luar negeri negara tirai bambu ini di Laut Natuna Utara / Laut China Selatan. Selain itu kedua jet tempur ini oleh beberapa pengamat militer diragukan kemampauan siluman dan kualitas mesinnya yang masih impor dari Rusia (tentunya Rusia juga tidak akan memberi mesin teknologi terbaru).

Pesawat tempur siluman single engine Sukhoi Checkmate I Sumber Foto : Sukhoi Design Bureau 
Pesawat tempur siluman single engine Sukhoi Checkmate I Sumber Foto : Sukhoi Design Bureau 

Sukhoi mengembangkan pesawat tempur Checkmate di bawah program LTA (Light Tactical Aircraft) atau Pesawat Taktis Ringan. Jadi jangan berharap bahwa Checkmate dapat membopong banyak amunisi seperti Su-35 atau Su-30.

Walaupun Checkmate merupakan pesawat tempur generasi ke 5, tapi sepertinya tidak akan seperti F-35, dan SU-57 atau bahkan generasi dibawahnya yaitu pesawat generasi 4.5 buatan Rusia SU-35. Karena pesawat-pesawat tersebut pesawat tempur Multi Peran bukan Light Tactical Aircraft.

Kepala United Aircraft Corporation, Yury Slyusar mengungkapkan pesawat tempur ini diperkirakan akan mengudara pada 2023, dengan batch pertama akan diproduksi pada 2026.

Checkmate dengan desain baru dapat dikonversi ke versi tanpa pilot dan model dua kursi. Rusia berencana akan memproduksi 300 pesawat selama 15 tahun setelah produksi serial dimulai. Pesawat tempur siluman single engine terbaru Rusia ini memiliki peminat yang berorientasi ke negara-negara Afrika, India dan Vietnam.

Yuri Slyusar mengatakan pesawat ini memiliki radius tempur 1.500 kilometer, rasio dorong yang besar, jarak pendek untuk lepas landas dan pendaratan, dan memiliki muatan tempur sebesar 7 ton. Berdasarkan keterangan Sukhoi jet tempur ini dapat terbang dengan kecepatan 1,8-2 kali kecepatan suara.

Rostec juga mengatakan desain baru mencakup fitur kecerdasan buatan untuk membantu pilot dan teknologi inovatif lainnya. Ini dapat dilihat dari kokpitnya dengan layar digital yang lebar mirip F-35. Jet tempur ini mampu menargertkan 6 sasaran sekaligus.

Kanopi gelembung nya mirip F-22 raptor dengan cara buka geser. Adapun penempatan ruang senjata internal merupakan standar untuk meminimalkan visibilitas pada radar musuh seperti pesawat siluman pada umumnya.

Tampak atas Sukhoi Checkmate I Sumber Foto : Sukhoi Design Bureau 
Tampak atas Sukhoi Checkmate I Sumber Foto : Sukhoi Design Bureau 

Pada saat pameran terlihat pesawat ini didampingi rudal anti-udara pencari panas R-73, rudal anti-udara pelacak radar aktif R-77, dan rudal jelajah anti-kapal Kh-59MK. Dikabarkan Checkmate juga akan dapat mengerahkan drone berbentuk rudal dari ruang senjata internalnya. 

Sebagai pesawat generasi kelima, Checkmate akan sangat mengurangi visibilitas radar, kemampuan dorong vektor atau "supermaneuverability".

Ada kemungkinan Checkmate  juga supercruise, yang berarti akan dapat mencapai kecepatan supersonik tanpa perlu menggunakan after burner sehingga menghemat bahan bakar. Checkmate jauh lebih ringan dibandingkan pesawat tempur kelas berat karena satu mesin yang diusungnya.

Stealth fighter ini akan lebih murah dari SU-57 Felon dan F-35 Joint Strike Fighter. Untuk F-35 yang diproduksi Lockheed Martin saja dibanderol dengan harga US$100 juta atau senilai Rp1,4 triliun (kurs Rp14.524) per unitnya. Sedangkan SU-57 yang lebih berat dari F-35 belum dirilis harganya, tapi sepertinya harganya tidak jauh dari F-35.

Sukhoi Checkmate dengan nomor regestrasi 75 I Sumber Foto : Sukhoi Design Bureau 
Sukhoi Checkmate dengan nomor regestrasi 75 I Sumber Foto : Sukhoi Design Bureau 

Kepala Rostec Sergei Chemezov mengatakan Checkmate akan menelan biaya sekitar $25-30 juta per unitnya. Tapi patut dipertanyakan apakah itu hanya harga pesawat saja ? 

Dikatakan pula jet tempur ini dirancang untuk mengurangi biaya layanan dan mudah disesuaikan dengan berbagai kebutuhan pelanggan. Checkmate lebih murah sepertiga dari harga F-35, bahkan dari jet tempur generasi 4++, F-16 Viper (F-16 seri terbaru) sekalipun.

Tentunya ini juga akan merusak pasar jet tempur canggih Eropa selain F-35 seperti Saab Gripen, dan Dassault Rafale yang sedang gencar dipasarkan ke negara dunia ke tiga seperti India, Indonesia, Thailand, Mesir, dll. 

Bahkan Turki yang batal mengakuasisi 100 unit F 35 karena CAATSA dapat menjadi pembeli potensial, apalagi Turki tidak awam dengan dengan alutsista buatan Rusia. Selain itu ada Aljazair yang sedang menghadapi keadaan perlombaan senjata dengan Maroko yang akan mengakuasisi F-16.

Rusia sudah lama tidak merilis pesawat tempur bermesin tunggal dalam rentang lebih dari 50 tahun, sejak Su-22 dan MiG-27 keduanya memasuki layanan pada 1970. Sepertinya Checkmate bisa menjadi penerus legenda Mig-21 single engine.

Tagline Checkmate tampaknya dimaksudkan untuk menggarisbawahi bahwa rilisnya pesawat tempur siluman satu mesin ini mematikan pasar pesaing jet tempur single engine F-35 atau F-16 Viper.

--

Salam hangat Blogger Udik dari Cikeas - Andri Mastiyanto

Instagram I Twitter I Email: mastiyan@gmail.com

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun