Mohon tunggu...
Andri Mastiyanto
Andri Mastiyanto Mohon Tunggu... Tenaga Kesehatan - Penyuluh Kesehatan

Kompasianer Of the Year 2022, 105 x Prestasi Digital Competition (70 writing competition, 25 Instagram Competition, 9 Twitter Competition, 1 Short Video Competition), Blogger terpilih Writingthon 2020, Best Story Telling Danone Blogger Academy 2, Best Member Backpacker Jakarta 2014, ASN, Email : mastiyan@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Di Balik Kisah Sound of Borobudur; Menghidupkan Kembali Alat-Alat Musik Relief Borobudur

2 Mei 2021   06:00 Diperbarui: 2 Mei 2021   09:18 1059
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Deskripsi : Berbagai alat musik etnik ditemukan di relief Borobudur I Sumber Foto : soundofborobudur.org

Perjalanan mencari fakta itu merupakan jalan sunyi bagi dirinya. Ia merasa sunyi sekali tidak banyak teman, sendirian bahkan ia jungkir balik mendalami Sound of Borobudur. 

Sampe akhirnya Trie Utami bertemu dengan kakak kandungnya Purwa Tjaraka. Ia pun menceritakan tentang keinginannya menghidupkan kembali alat musik yang berada di relief-relief Borobudur. 

Purwa Tjaraka dijadikan teman diskusi oleh Trie Utami karena sangat mengerti musik. Komposer ternama Indonesia ini akhirnya mau terlibat dan mendampingi adiknya. 

Kolaborasi ketiganya kemudian berlanjut dengan merencanakan untuk menghidupkan kembali alat musik yang terpahat di dinding Borobudur. Ketika dilacak, berhasil ditemukan alat-alat musik itu tersebar di 34 provinsi dan 40 negara dengan tingkat kemiripan yang sama. 

Deskripsi : Alat-alat musik yang ada di relief Candi Borobudur I Sumber Foto : soundofborobudur.org
Deskripsi : Alat-alat musik yang ada di relief Candi Borobudur I Sumber Foto : soundofborobudur.org
Wanita pecinta seni musik ini berfikir sepertinya alat-alat musik yang tersebar itu memiliki hubungannya dengan Borobudur. Amat mungkin Borobudur pusat musik dunia di zamannya. 

Pertanyaan pun muncul, alat-alat musik ini berada di relief-relief Borobudur apakah Borobudur menjadi titik temu atau titik sebar ? Dalam diri mereka ingin rasanya mencari tau dan menjawab.

Trie Utami menegaskan kepada Purwa Tjaraka bahwa saat ini kita sedang tidak membuat group musik. Kemudian ia menunjukkan road map Sound of Borobudur. 

Musisi jazz dan etnik ini menyampaikan harapannya kepada Gebenur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, agar kita bisa melihat Borobudur sebagai pusat dan monumen peradaban. Ia menganggap Borobudur pusat musik dunia, jika kita bisa menjalankan lokomotifnya (Borobudur) maka kita bisa menarik gerbong dibelakangnya.

Dewa Budjana mengartikan Sound of Borobudur I Sumber Foto : Youtube Ganjar Pranowo
Dewa Budjana mengartikan Sound of Borobudur I Sumber Foto : Youtube Ganjar Pranowo
Selain Trie Utami, ada Dewa Budjana yang juga mengungkapkan pemikirannya dalam diskusi menyangkut salah-satu objek wonderful Indonesia ini. Ia berpendapat alat musik di relief-relief Borobudur itu gambar bukan bunyi. Sedangkan Sound of Borobudur berawal dari mulai coba-coba membunyikan gambar tersebut.

Cerita maestro alat musik petik ini awalnya Sound of Borobudur terlahir dari Candi Borobudur dengan jaringan Kampung Nusantara yang sudah memiliki alat musik dari Kalimantan. 

Setelah berjalannya gelaran Borobudur Cultural Feast, lalu Dewa Budjana dan Tri Utami berkonsentrasi mempelajari bentuk  alat musik yang terpahat di relief-relief Borobudur. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun