Nah, Prank nya di Goa Jepang yakni tidak semua senter yang disewakan memiliki pencahayaan yang baik. Bisa dibilang remang-remang. Ini yang membuat beberapa teman bercerita ; bahwa saking senter minim cahaya membuat diri mereka saling bertabrakan didalam goa yang gelap.
Pelajaran yang bisa diambil, pertama sebaiknya menanyakan terlebih dahulu kepada penjaga pintu depan goa apakah baterai masih full energi atau tidak. Kedua, pada saat didalam saling berpegangan agar tidak bertabrakan, tapi hati-hati salah pegang...
_
2. Terowongan Goa Belanda Tahura
Goa lainya di Tahura ialah Goa Belanda. Goa ini dimanfaatkan pada saat Indonesia masih berada dalam jajahan Belanda dan Jepang. Goa Belanda, berjarak kurang lebih 1 kilometer dari pintu gerbang Taman Hutan Raya Ir. H. Djuanda melalui gerbang Dago Pakar.Â
Goa Belanda ini didirikan pada tahun 1906 oleh kolonial Belanda bagian dari PLTA Pakar (saat ini PLTA Bengkok). Pada tahun 1918 goa ini beralih fungsi sebagai fasilitas militer. Oleh Jepang dijadikan sebagai gudang mesiu.
Gara-gara hal tersebut kami kira pintu gerbang sisi yang lain tidak berhubungan dengan jalur trekking menuju air terjun Curug Koleang. Akhirnya kami pun melanjutkan perjalanan tanpa memasuki Goa Belanda.
Ternyata eeehhh...ternyata... setelah kami berjalan 400 s/d 500 meter, Â ternyata tembusan ujung Goa Belanda kami lewati, dan melihat teman-teman BPJ yang memilih menembus Goa Belanda....disaat itu kami terasa kena Prank.
_