Kenapa ? karena dibeberapa titik terdapat trek yang menanjak 15 s/d 25 derajat yang bisa bikin ada kata-kata hati "lanjut atau balik yaks"
Apalagi saat balik turun dari kawasan wisata Tebing Keraton. Bagi yang tidak tau cara melangkah dengan benar, bisa-bisa paha atau betis kalian kram. Jadi ya sudahlah, sebaiknya menyisihkan sedikit rezeki tiga puluh ribu rupiah bagi tukang ojek.Â
Bayar tukang ojek lebih baik, daripada kalian seminggu kemudian melangkah bergaya ngangkang, tiap hari mengeluh "Mak kapan sakitnya ilang !!!" sambil ngusap-ngusap paha & betis pakai balsem panas.
Mau dibilang traveler sejati di sosial media itu gampang "Cukup pakai kaos bertuliskan 'My Life My Adventure', celana pendek, bawa ransel, ngalungin mirolles di leher, pakai sendal gunung dengan foto background pemandangan" jadi nggak perlu pegel-pegel trekking
_
3. Monyet Perenggut Bawaan di Tebing Keraton
Prank ketiga, ada sejumlah monyet ekor panjang (Macaca fascicularis) yang akan Kalian jumpai di kawasan Tebing Keraton. Meskipun terkesan menggemaskan, tapi jangan coba-coba kalian mendekat sambil bawa tentengan plastik yang berisi makanan.
Inget ya, ini monyet bukan Rusa di Ranca Upas. Jadi upayakan untuk tidak memberi makan monyet tersebut. Larangan untuk memberi makan kera telah terpampang di area berfoto. Pasalnya, kebiasaan memberi makan monyet inilah yang merubah perilaku alami monyet.
_