Mohon tunggu...
Andri Mastiyanto
Andri Mastiyanto Mohon Tunggu... Tenaga Kesehatan - Penyuluh Kesehatan

Kompasianer Of the Year 2022, 105 x Prestasi Digital Competition (70 writing competition, 25 Instagram Competition, 9 Twitter Competition, 1 Short Video Competition), Blogger terpilih Writingthon 2020, Best Story Telling Danone Blogger Academy 2, Best Member Backpacker Jakarta 2014, ASN, Email : mastiyan@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Ini Dia Artikel Utama (Headline) Kompasiana yang di Comot Youtuber

28 Maret 2021   10:36 Diperbarui: 28 Maret 2021   11:26 499
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

TNI AU dikabarkan akan mendapatkan jatah pesawat tempur multi role combat F15 EX dan Desault Rafale, Radar GCI3, pesawat berkemampuan Airbone Early Warning, pesawat multi role tanker platform, pesawat angkut Hercules C 130 J, dan unmanned combat AERIAL vehicle (UCAV) dengan kemampuan medium altitude long endurance. 

Namun, pesawat tempur yang digadang-gadang akan diakuasisi TNI AU dalam 3 tahun terakhir yakni F-16 Viper tidak ada dalam daftar. F-16 Viper merupakan versi tercanggih dan terbaru dari seri F-16. Ada apa gerangan kok gagal dibeli? 

inilah Sebabnya F-16 Viper Amerika Serikat Gagal di beli indonesia ; 

1. Sinyal Kekecewaan Menko Marvest, Luhut Binsar Pandjaitan. 

2. F-16 Viper Sudah Tidak memenuhi Aspek Psikologis Daya Getar. 

3. Indonesia Membutuhkan Jet Tempur Kelas Heavy Fighter. 

4. Rafale Terdengar Lebih Mumpuni dari F-16 Viper. 

5. Embargo Militer Masih Menjadi Trauma

Jelas Copy Paste di keterangan tersebut dan 5 Sub Judul tersebut jelas-jelas hasil pemikiran daku dan tertuang di artikel yang sama persis. Membuat ku kecewa karena 'Sang Patriot' memasang link sosmed miliknya tanpa mencantumkan link artikel dan nama penulis aslinya.

Akhirnya daku berprasangka buruk bahwa konten-konten yang dirinya upload bisa jadi banyak yang mengambil dari konten lain mentah-mentah, bisa jadi konten-konten Kompasianers. Begitu ceroboh dirinya demi mendapatkan viewers dan mungkin saja penghasilan dari contentnya tanpa menghormati karya orang lain.

Daku mengakui bahwa artikel tersebut terinspirasi dari beberapa berita yang beredar. Tapi, sebagai penulis ketika daku mengutip informasi dari beberapa media secara moral pun daku mencantumkan sumbernya. Dalam artikel yang berjudul 'F-16 Viper Gagal Dibeli Indonesia, Ini Alasannya' daku pun memasukkan link CNBC Indonesia dan Jakarta Greater untuk menghargai sumber informasi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun