TNI AU dikabarkan akan mendapatkan jatah pesawat tempur multi role combat F15 EX dan Desault Rafale, Radar GCI3, pesawat berkemampuan Airbone Early Warning, pesawat multi role tanker platform, pesawat angkut Hercules C 130 J, dan unmanned combat AERIAL vehicle (UCAV) dengan kemampuan medium altitude long endurance.Â
Namun, pesawat tempur yang digadang-gadang akan diakuasisi TNI AU dalam 3 tahun terakhir yakni F-16 Viper tidak ada dalam daftar. F-16 Viper merupakan versi tercanggih dan terbaru dari seri F-16. Ada apa gerangan kok gagal dibeli?Â
inilah Sebabnya F-16 Viper Amerika Serikat Gagal di beli indonesia ;Â
1. Sinyal Kekecewaan Menko Marvest, Luhut Binsar Pandjaitan.Â
2. F-16 Viper Sudah Tidak memenuhi Aspek Psikologis Daya Getar.Â
3. Indonesia Membutuhkan Jet Tempur Kelas Heavy Fighter.Â
4. Rafale Terdengar Lebih Mumpuni dari F-16 Viper.Â
5. Embargo Militer Masih Menjadi Trauma
Jelas Copy Paste di keterangan tersebut dan 5 Sub Judul tersebut jelas-jelas hasil pemikiran daku dan tertuang di artikel yang sama persis. Membuat ku kecewa karena 'Sang Patriot' memasang link sosmed miliknya tanpa mencantumkan link artikel dan nama penulis aslinya.
Akhirnya daku berprasangka buruk bahwa konten-konten yang dirinya upload bisa jadi banyak yang mengambil dari konten lain mentah-mentah, bisa jadi konten-konten Kompasianers. Begitu ceroboh dirinya demi mendapatkan viewers dan mungkin saja penghasilan dari contentnya tanpa menghormati karya orang lain.
Daku mengakui bahwa artikel tersebut terinspirasi dari beberapa berita yang beredar. Tapi, sebagai penulis ketika daku mengutip informasi dari beberapa media secara moral pun daku mencantumkan sumbernya. Dalam artikel yang berjudul 'F-16 Viper Gagal Dibeli Indonesia, Ini Alasannya' daku pun memasukkan link CNBC Indonesia dan Jakarta Greater untuk menghargai sumber informasi.