Militer Inggris bisa jadi menyamakan F-35 dengan Ferrari, produk mahal yang memerlukan biaya perawatan tinggi.
"Ferrari tidak dikemudikan ke kantor setiap hari, mobil mahal ini sebaiknya hanya dipakai pada hari Minggu. F-35 adalah petarung papan atas, jangan gunakan untuk pertempuran yang tidak membutuhkan pesawat siluman"
Hadirnya pesawat Siluman telah dirasakan sejak era 80-an dengan F-117A, dekade 90-an dengan F-22 Raptor dan 2000-an dengan munculnya F-35. Ada kemungkinan berbagai negara berlomba-lomba membuat radar atau alat pendeteksi pesawat siluman sudah sejak lama. Apakah Inggris sudah mampu membuat radar anti pesawat siluman ? bisa jadi sudah.
Dilansir dari kompas.com (DI SINI), Indonesia saja sebagai negara yang belum mencapai industri militer selevel negara barat sudah mampu mengembangkan radar pasif anti pesawat siluman.Â
Radar pasif ini memiliki kemampuan untuk dapat menentukan lokasi target dengan memanfaatkan sumber sinyal, dari frekuensi televisi, radio, dan pesawat. Metode itu dinamakan dengan passive location.
Apakah Inggris beranggapan bahwa pesawat siluman sudah bukan lagi kartu kunci dalam peperangan modern ? karena bisa saja banyak negara sudah memiliki radar anti pesawat siluman.Â
F-35 akan sulit dog fight dengan pesawat tempur genersi 4 / 4.5 bila keberadaan F-35 mudah dilacak. Pesawat genarasi ke 4 dan 4.5 memang didesign lincah mampu bermanuver dibandingkan pesawat generasi ke 5 yang siluman.
Pesawat siluman yang akan dibeli Inggris ini hanya memiliki single engine dengan kecepatan maksimum 1,6 match. Jadi jika musuh sudah memiliki radar anti pesawat siluman akan dengan mudah mengejar F-35 dengan jet tempur.Â
Beberapa jet tempur yang memiliki kecepatan diatas F-35 yaitu SAAB Gripen (match 2), Rafale (1,8 Match), keluarga Su 27 / 30 / 35 (Match 2,3 match), dan F-15 ( 2,5 match). Apalagi saat ini telah hadir rudal hipersonic.Â
Setelah digunakan banyak negara termasuk Inggris, masalah pada pesawat F-35 mulai terlihat. Apakah Inggris telah menemukan masalah yang belum bisa diselesaikan oleh Lockheed Martin, Amerika Serikat ?
Bila pembatalan pesanan Inggris sebanyak 90 pesawat tempur siluman F-35 Lightning II benar-benar terjadi tentunya akan memukul Lockheed Martin. Apalagi dengan dikenakan sanksi Turki akibat pembelian sistem pertahanan udara S-400 dimana berujung dibatalkannya pengadaan 100 jet tempur F-35, menohok sekali.