Hallo semua nya ! kali ini daku (saya) akan membahas pesawat tempur F-15 EX yang akan segera dimiliki TNI AU. Tentunya ini menjadi kabar gembira bagi pecinta Alutsista Indonesia. Bagaimana tidak ! F-15 merupakan jet tempur andalan USAF yang legendaris, dan memiliki rekor tempur udara diberbagai medan perang.
Hadirnya F-15 EX yang akan dimiliki TNI AU memberikan tambahan koleksi Alutsista terbang legendaris berikutnya setelah F-16 Fighting Falcon (USA), Apache (USA), Hercules (USA), Su 27/30 (Rusia), Mi-35 P Hind E (Rusia), Mil Mi 17V (Rusia), Super Puma (Eropa).Â
Akuasisi F-15 EX dibunyikan dalam kata sambutan Kepala Staf TNI Angkatan Udara (KSAU) Marsekal Fadjar Prasetyo  pada Rapat Pimpinan (Rapim) TNI AU 2021 di Markas Besar TNI AU, Cilangkap, Jakarta Timur, Kamis (18/2).Â
TNI AU mulai tahun ini (2021) hingga 2024 akan segera mereliasasikan akuasisi berbagai alutsista modern secara bertahap. Adapun beberapa diantaranya  adalah pesawat tempur multi role combat F15 EX dan Desault Rafale, Radar GCI3, pesawat berkemampuan Airbone Early Warning, pesawat multi role tanker platform, pesawat angkut Hercules C 130 J, dan unmanned combat AERIAL vehicle (UCAV) dengan kemampuan medium altitude long endurance (MALE).Â
Entah kenapa yang paling disorot oleh media mainstream adalah F-15 EX. Pesawat atau jet tempur F-15 EX ini merupakan jet tempur classic dengan cita rasa baru buatan perusahaan penerbangan asal Amerika Serikat (AS), Boeing.Â
F-15 EX bagaikan kopi hitam yang merupakan produk lama yang disajikan dengan gaya yang baru di Coffee Shop. Barang lama yang memberikan cita rasa dan kualitas baru serta memberi kesan ekslusif.
Kenapa bisa dibilang baru ? Jet tempur Boeing ini telah berhasil menyelesaikan uji terbang pertamanya selama 90 menit pada Selasa, 2 Februari 2021 lalu. Hasil ujicoba menunjukkan hasil yang diharapkan oleh pihak Boeing.
Jet tempur ini memiliki airframe dan prosessor yang lebih kuat serta kontrol penerbangan yang lebih canggih dari seri classic. Elang tempur ini memiliki kecepatan 2.5 Match dan dapat terbang semi otonom (Boeing).
F-22 dan F-35 saat ini tidak bisa mengusung senjata hipersonik yang belum dapat disimpan didalam body pesawat. Bila senjata berada diluar body tentunya dapat mengurangi kemampuan menghilang dari layar radar. Hal ini bisa menjadi kelebihan fighter jet F-15 EX, itu kenapa pada misi tempur F-15 menjadi pedamping sang siluman karena kemampuan membopong senjatanya.
Varian terbaru F-15 Eagle ini akan menyandang julukan F-15 Advance Eagle sesuai dengan penambahan kemampuan dan teknologi terkini walaupun tidak memiliki kemapuan siluman.
Rusia ketika mengembangkan varian baru dari pesawat tempur classic dengan menyematkan nomor seri baru semisal Su-27 flanker kemudian melahirkan varian  Su-30, Su-33, Su-34, Su-35 dan Su-37. USA berbeda, varian terbaru dengan body design lama akan menggunakan pengkodean dibelakang nomor, semisal F-16 A/B menjadi F-16 C/D.Â
Jet tempur ini dibenamkan teknologi generasi terkini yang memberikan peningkatan kemampuan bertahan hidup diberbagai spektrum lingkungan pertempuran. Â
Elang besi ini menyatukan manfaat rekayasa digital, sistem misi terbuka, dan pengembangan perangkat lunak dengan proses yang cepat. Teknologi Siluman memang tidak dimiliki sehingga membuat jet tempur ini bisa lebih terjangkau bagi negara peminat. Teknologi digitalnya yang disematkan dapat di upgrade selama beberapa dekade mendatang.
Dilansir dari Boeing, F-15 EX ini memiliki sistem peperangan elektronik Eagle Passive/Active Warning dan Survivability System yang dibuat oleh BAE Systems. Keunggulan dari sistem ini untuk meningkatkan efektivitas misi dan kemampuan bertahan serta ancaman.
Pada bagian radar, jet tempur ini dilengkapi dengan radar yang sangat kuat yaitu AN/APG-82 Raytheon Technologies dengan kontrol penerbangan kokpit digital. Sang Elang sudah memiliki fitur kontrol penerbangan fly-by-wire didukung oleh fitur modern dari sistem komputer ADCP-II Honywell.
Kokpit abad 21 menyediakan akses waktu nyata ke informasi medan perang dan meningkatkan pemahaman pilot menghadapi situational awareness, mempercepat pengambilan keputusan serta meningkatkan manajemen misi.
Back bone dari F-15 EX ialah teknologi digitalnya. Bila melihat peluncuran pesawat siluman F-22 dan F-35 lebih dari satu dekade lalu telah menggunakan kokpit dan teknologi digital, ada kumungkinan F-15EX yang  uji terbang pertama di februari 2021 memiliki teknologi digital terbaru.
Dalam beberapa misi tempur, F-15 dengan radar mereka yang lebih kuat dan muatan rudal yang lebih berat akan terbang di belakang F-22 yang mampu menghindari radar.Â
Kombinasi keduanya akan membantu Raptor menemukan sasaran dan menembakkan rudal ke sasaran yang terlewatkan oleh F-22. Pesawat tempur F-15 EX dengan rudal hipersonik dapat meningkatkan konsep yang sama.Â
Perbedaan paling mencolok antara F-15 EX dan F-15 Eagle (Classic) terletak pada arsitektur Open Mission Systems (OMS). Dilansir dari laman resmi Angkatan Udara AS, af.mil, arsitektur OMS akan memungkinkan penyisipan cepat teknologi pesawat terbang terbaru.
Teknologi terbaru yang dibenamkan di F-15 EX meningkatkan kemampuan manuver, akselerasi, daya tahan, daya komputasi, pengangkutan senjata multi misi untuk meningkatkan interprobability dalam melakukan pencegatan pesawat musuh.
F-15 EX memiliki kemampuan sistem misi terbuka dengan memberikan manajemen pertempuran tingkat lanjut, kemampuan memungkinkan untuk beroperasi secara independen saat terisolasi atau saat terhubung kembali dengan cloud global ketika kondisi memungkinkan.
Dengan airframe non stealth tidak seperti F-22  dan F-35 membuat F-15 EX dapat lebih hemat biaya dalam hal pengoperasian dan akuasisi. Rendahnya biaya operasional perjam dibandingkan jet tempur dikelasnya menjadikan F-15 EX solusi siklus memenuhi kapasitas Angkatan Udara.Â
Itu kenapa USAF memiliki rencana akan mengakuasisi lebih dari seratus F-15 EX dibandingkan F-16 Viper. Kontrak pertama pembelian 8 F-15 EX telah ditandatangani senilai 1,2 miliar dolar AS dan akan diikuti dengan kontrak 12 unit F-15 EX di tahun depan.Â
Selanjutnya akan menyusul lagi pemesanan 64 unit F-15 EX dalam lima tahun ke depan. Hal ini pun yang mungkin menjadi pertimbangan Indonesia akhirnya tidak memilih F-16 Viper.Â
Manufaktur canggih Boeing akan menyediakan alat, layanan, dan standar perangkat lunak yang memungkinkan program untuk dikembangkan, mengamankan, terhubung dan mengoperasikan aplikasi secara aman tetapi fleksibel.
Teknologi pelengkap F-15 EX akan memungkinkan menjadi pembeda, peyeimbang dan daya getar di kawasan. Diharapkan F-15 EX dapat mereduksi ancaman masa kini dan masa depan.
Selain itu, jet tempur F-15 EX ini tentunya akan dapat menunjang modernisasi TNI Angkatan Udara. F-15 EX menjadi pesawat tempur yang memberi pengalaman baru bagi TNI AU Â yang menggabungkan sistem manajemen pertempuran, sensor canggih dan senjata yang di desain digital.Â
Tapi tentunya Kemenhan RI mengetahui versi Asli dengan ekspor akan berbeda. Salah-satu kunci untuk mendapatkan pesawat siluman F-35 ialah Indonesia harus memiliki jet tempur generasi 4.5 terlebih dahulu. Pembelian  F-15 EX bisa menjadi jalan pembuka.Â
Salam hangat  Blogger Udik dari Cikeas - Andri Mastiyanto
Instagram I Twitter I web I Email: mastiyan@gmail.com
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H