Sedangkan untuk proporsi Anemia untuk Ibu Hamil terjadi peningkatan, dimana tahun 2013 persentasenya 37 ,1 % naik menjadi 48,9 % di tahun 2018. Dr. Diana pun terlihat resah dan menyampaikan sebaiknya Anemia tetap menjadi perhatian Pemerintah Indonesia.
Angka kasus Anemia tersebut akan mempengaruhi juga angka Stunting di Indonesia yang masih dikisaran 37 %. Yang patut diketahui menyangkut siklus Stunting berawal dari status gizi yang kurang baik pada remaja putri sehingga pada saat kehamilannya menjadi kurang baik.Â
Bila keadaan Anemia defisiensi besi pada ibu hamil terjadi ini akan berdampak risiko melahirkan bayi-bayi yang mengalami kurang berat badan sehingga berisiko anak dengan tubuh pendek / Stunting.
..
2. Pentingnya Peran Edukasi dalam Menyelesaikan Defisiensi Besi
Bila jumlah angka kasus masih tinggi, kedepannya Indonesia akan kesulitan mendapatkan Sumber Daya Manusia (SDM) berkualitas dan berdaya saing. Masalah gizi menjadi tantangan bagi negeri jamrud khatulistiwa ini dengan tingginya angka stunting, malnutrisi dan obesitas.
Untuk menyelesaikan masalah ini perlunya aksi berkesinambungan dengan kegiatan berkelanjutan. Defisiensi mikronutrean juga menjadi masalah salah-satunya anemia kurang zat besi. Penanganannya Pemerintah mensosialisasikan gerakan 1000 hari pertama kehidupan.Â
Suksesnya gerakan ini amat penting karena kedepannya dapat membekali masyarakat untuk masa depan yang lebih baik dan menjamin kemajuan bangsa. Dr.Diana mengungkapkan pentingnya keterlibatan peran swasta dalam penanggulangan Anemia defisiensi besi demi menjamin masa depan bangsa.Â
Lanjutnya, Danone Indonesia berkomitmen meningkatkan pengetahuan masyarakat menyangkut isu kesehatan dan nutrisi, bagaimana kesadaran publik mengenai gizi seimbang, dan mendorong kreatifitas dalam pola hidup sehat terutama dimasa pandemi Covid-19.