Mohon tunggu...
Andri Mastiyanto
Andri Mastiyanto Mohon Tunggu... Tenaga Kesehatan - Penyuluh Kesehatan

Kompasianer Of the Year 2022, 104 x Prestasi Digital Competition (69 writing competition, 25 Instagram Competition, 9 Twitter Competition, 1 Short Video Competition), Blogger terpilih Writingthon 2020, Best Story Telling Danone Blogger Academy 2, Best Member Backpacker Jakarta 2014, ASN, Email : mastiyan@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Artikel Utama

7 Alasan Sebaiknya Indonesia Pilih F-15 daripada F-16 dan F/A-18

18 Januari 2021   12:05 Diperbarui: 19 Januari 2021   17:24 18953
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Deskripsi : ilustrasi F-15 EX | Sumber Foto: Boeing

Tersiar kabar bahwa Indonesia telah mendapatkan restu Amerika Serikat untuk meminang F-15 dan F-18. Mengutip dari kompas.com ( DI SINI ), Pelaksana tugas Menteri Pertahanan AS, Christopher Miller dikabarkan telah bertemu dengan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto pada Senin (7/11/2020) lalu, membahas kesepakatan minat Indonesia.

Berdasarkan angin yang berhembus, Indonesia minat terhadap 3 pesawat tempur negeri Paman Sam yang bisa dibeli oleh negara lain yaitu ; F-15 EX Advance Eagle, F-18 Super Hornet dan F-35. Tapi, pesawat tempur generasi ke 5 yakni F-35 sepertinya tidak mendapatkan restu karena Indonesia belum memiliki platform pesawat tempur generasi 4.5.

Pinangan untuk membeli jet tempur ini karena Kementerian Pertahanan Indonesia memiliki rencana untuk membeli 100 pesawat tempur kedepannya. Apabila itu terlaksana maka total pesawat tempur yang dimiliki Indonesia nantinya menjadi sekitar 170-an pesawat.

Dirjen Strategi Pertahanan Kementerian Pertahanan, Rodon Pedrason mengatakan saat ini AS baru memberi izin penjualan pesawat saja, soal kontrak dan kesepakatan pembelian pesawat sendiri belum ada yang ditandatangani. Dalam 20 tahun kedepan Indonesia menganggarkan 9 s/d 11 milliar dollar untuk pembelian Alutsista.

Bila melihat dari strategi pertahanan, kebutuhan pesawat tempur asal negeri Paman Sam bukan karena terancam gagalnya pengadaan Sukhoi SU-35. Sebetulnya Indonesia juga ditawari F 16 Viper oleh Amerika Serikat tapi terlihat negara kita tercinta lebih tertarik F-15 dan F-18. 

Ada baiknya Kemenhan memilih F-15 Advance Eagle saja. Kenapa ? berikut 7 Alasannya.

_

1. Memperingan Anggaran Perawatan Jet Tempur Kelas Berat

Indonesia saat ini memiliki berbagai jenis dan type Pesawat tempur dari pesawat COIN, pesawat latih, pesawat tempur ringan, pesawat tempur serang darat, dan pesawat tempur kelas berat. 

Adapun pesawat tempur yang dimiliki Indonesia yaitu keluarga Hawk (MK 53, 109 dan 209 - Inggris), keluarga F16 Fighting Falcon (type A, B, C, D - USA), keluarga Sukhoi (Su-27 & Su 30 - Rusia), T-50 Golden Eagle (Korea), dan Super Tucano (Brazil).

Memang dari semua varian pesawat tersebut belum ada yang berasal dari generasi 4.5 dan 5. Untuk itu kenapa Indonesia telah menyepakati pembelian Sukhoi SU-35 Super Flanker dan menaruh minat kepada F-15 plus F-18 serta F-35.

Deskripsi : Tampak depan F-15 yang terlihat gagah I Sumber Foto : Boeing
Deskripsi : Tampak depan F-15 yang terlihat gagah I Sumber Foto : Boeing
Tentunya Indonesia tidak mau ketinggalan dengan negara tetangga seperti Singapura, Malaysia dan Australia yang telah memiliki F-15, F -18 dan F-35. Alutsista udara merupakan instrumen deterrent bagi kawasan. Dengan tercukupnya Alutsista udara maka pelanggaran ruang udara dan laut akan berkurang.

Tapi patut diperhatikan bahwa terlalu banyak varian untuk satu type pesawat akan memperbesar anggaran. F/A-18 Super Hornet dengan F-15 EX merupakan type penempur udara yang sama yakni pesawat tempur kelas berat generasi 4.5. 

Belum lagi Indonesia sudah memiliki pesawat tempur kelas berat generasi 4 - Su 27 / 30 Flanker dari Rusia dan segera kedatangan pesawat tempur generasi 4.5 - Su 35 Super Flanker.

Sukhoi Su-35 merupakan pengembangan dari Sukhoi Su-27, adapun F/A-18 Super Hornet pengembangan dari F/A-18 Hornet sedangkan F -15 EX Advance Eagle pengembangan dari F-15 Eagle. 

Bila merujuk dari pabrikasi negara asal, F/A-18 Super Hornet sama dengan F-15 Advance Eagle yakni Amerika Serikat. Namun ke-2 nya merupakan varian yang berbeda sehingga secara anggaran perawatan pesawat akan membengkak, karena cara perawatan dan harus membeli spare part yang berbeda pula.

F/A-18 Hornet dikenal sebagai pesawat tempur organik Angkatan Laut AS (US Navy) yang dapat beroperasi di kapal induk. Sedangkan Indonesia tidak memiliki kapal Induk untuk menampung F/A-18 Hornet. Bila melihat spesifikasi F-15 lebih dibutuhkan Indonesia dibandingkan F/A-18 walaupun jet tempur ini bisa terbang di landasan darat.

F-16 A/B/C/D merupakan kakak kandung dari F-16 Viper yang telah bertitel pesawat tempur multiperan. Tapi F-16 Viper bukanlah pesawat tempur kelas berat. Untuk itu bila Indonesia menambah jumlah pesawat tempur kelas berat sebaiknya cukup dengan F-15 Advance Eagle dengan jumlah besar.

Pesawat tempur rancangan Boeing ini diklaim memiliki biaya operasional rendah yakni 27.000 dolar AS per jam terbang. Amat jauh dibawah biaya 45.000 dolar AS per jam untuk biaya operasional F-35A. Masa pakai F-15EX pun dirancang bisa tembus 20.000 jam terbang atau empat kali masa pakai F-15 lawas yang hanya 5.000 jam terbang saja.

_

2. Kebijakan Luar Negeri yang Bebas Aktif

Indonesia bukanlah negara agresor ataupun negara yang yang sedang berselisih dengan negara tetangga contohnya seperti Tiongkok dengan Taiwan, USA, Jepang, Korsel India dan beberapa negara Asia Tenggara.

Bila melihat situasi yang ada 20 tahun ke depan, invasi negara lain ke negara kita dapat dikatakan tidak ada. Potensi gangguan pertahanan bisa jadi ada, seperti di kawasan diatas perairan natuna utara yang lebih dikenal Laut China Selatan (LCS). 

Tapi konflik secara langsung dengan negara kita bisa jadi tidak sebesar yang digembar-gemborkan, karena kawasan laut yang terjadi sengketa itu bukan teritorial negara kita.

Kebijakan luar negeri Indonesia pun bebas-aktif. Negara Indonesia lebih mengutamakan identitas damai yang bertujuan untuk memelihara perdamaian dunia, tidak memihak salah-satu blok dan tidak berkonflik secara langsung dengan negara mana pun. 

Hanya saja, langkah tersebut tetap harus didukung oleh postur alutsista yang kuat agar menjadi daya getar diatas meja perundingan. Meskipun militer Indonesia menempati posisi ke-16 dari 137 negara dengan indeks 0,2804 menurut Global Fire Power, tetap harus mempertahankan kekuatan milter dalam jangka panjang.

Modernisasi Alutsista Udara terbilang lambat untuk negara yang memiliki wilayah yang luas dan merupakan anggota G20. Indonesia belum memiliki pesawat tempur generasi 4.5 dan 5. Karenanya kehadiran F-15 EX seri terbaru (generasi 4.5) begitu penting dimana dapat digunakan menjadi penjaga ruang udara & laut dan juga daya getar di meja perundingan.

Bila Indonesia memilih F/A-18 Super Hornet akan sangat lebih terlihat agresor yang mobile sedangkan F-16 Viper bagaikan RX King yang merupakan motor legendaris tapi sudah tidak ditakuti.

Berbeda dengan F-15 yang juga produk lawas tapi masih dikenal sebagai petarung udara jempolan dengan kecepatan dan muatan diatas pesawat tempur dikelasnya bahkan F-22 raptor sekalipun.

Jepang, Singapura, Arab Saudi dan Australia yang memiliki F-15 bukanlah negara Agresor. Tapi keempat negara tersebut strategi pertahanan dengan kewaspadaan tinggi. Bila menilik dari negara-negara tersebut amat cocok F-15 dimiliki negara defensif.

_

3. Daya Jangkau 

Perbedaan yang paling mencolok antara F-15, F-16 dan F/A-18 adalah jangkauan. Meskipun ketiga pesawat dapat melakukan pengisian bahan bakar di udara, F-15 EX memiliki radius tempur hingga lebih dari seribu mil melebihi F-16 Viper dan F-18 Super Hornet.

F-15 Advanced Eagle memiliki radius tempur 900 nm untuk misi udara-udara atau 1.000 nm untuk misi udara-darat. Nautical mile (nm) atau mil laut adalah satuan jarak yang digunakan dalam bidang penerbangan dan pelayaran. Jadi pesawat ini amat cocok dimiliki Indonesia karena secara geografis negara kita luas.

_

4. Kecepatan Dapat Menyentuh Match 3

F-15 EX Advance Eagle merupakan pesawat tempur bertenaga dengan 2 mesin pendorong yang dapat menghasilkan kecepatan Match 2.5. Konon kecepatan burung besi ini dapat mencapai hingga match 3.

Deskripsi : Kecepatan F-15 EX dapat menembus match 3 I Sumber foto : Boeing
Deskripsi : Kecepatan F-15 EX dapat menembus match 3 I Sumber foto : Boeing
Desain jet tempur F-15 EX ini secara teknis dan teori mampu melampaui Mach 3. Kecepatan yang dimilikinya memungkinkan menggotong rudal hipersonik yang beroperasi di kecepatan Mach 5+ seperti konsep hipersonik Boost Glide Taktis.

Sangat jarang varian pesawat tempur yang dapat melesat secepat itu. F-16 dan F-18 tidak memiliki kecepatan seperti F-15. Kecepatan yang dimiliki oleh sang elang sangat cocok bagi negara kita yang luas.

F-15 dapat ditempatkan di Madiun, Makasar atau Pekanbaru. Sebagai penjaga wilayah udara Indonesia dan sebagai interseptor (pencegat).  

_

5. Tertanam Tekhnologi yang Bukan Abal-Abal

Besi terbang yang berotot ini merupakan pesawat tempur yang menjebatani antara teknologi generasi 4 dan Generasi 5. Kokpit pada F-15 EX sangat mirip dengan kokpit generasi ke 5. 

Jet tempur ini memiliki komputer misi yang jauh lebih kuat dari seri sebelumnya, tampilan kokpit baru, dan dapat melakukan 87 miliar fungsi komputer per detik dan Eagle Passive Active Warning Survivability System (EPAWSS), yaitu sistem peperangan elektronik dan identifikasi ancaman. 

Pengembang Boeing menyampaikan kepada The National Interest bahwa memang desain luar varian F-15 terbaru mirip dengan pesawat F-15 seri sebelumnya. Tapi terdapat modifikasi yang ditingkatkan untuk memperkokoh sayap dan badan pesawat.

Berdampak F-15 EX menjadi lebih kuat dari seri sebelumnya dan kontrol penerbangan berubah dari hidromekanis menjadi fly-by-wire. Sistem kontrol penerbangan digital F-15 EX memungkinkan penanganan yang lebih bebas.

_

6. Battle Proven

Tidak hanya F-16 Fighting Falcon yang battle proven. Ksatria udara F-15 pun memiliki catatan pertarungan udara yang luar biasa. Elang besi ini telah mencatatkan rekor lebih dari 100 kemenangan pertarungan udara.

Bisa dikatakan F-15 salah-satu petarung udara papan atas buatan Amerika Serikat. Kehadirannya dalam beberapa misi sudah mulai tergantikan dengan F-22 Raptor yang memiliki kemampuan siluman. Tapi bila di adu dog fight tanpa kemampuan stealth mungkin F-22 Raptor akan keok.

Ada sebuah becandaan, Maverick dianggap salah pilih pesawat dalam mencari pengganti F-14 Tomcat di film Top Gun 2. Sebaiknya bukan F-18 yang dipakai tapi F-15. Sayangnya Maverick ( tokoh yang diperankan Tom Cruise ) merupakan pilot tempur Angkata Laut USA bukan pilot tempur AU USA.

_

7. Spesifikasi Tempur yang Mumpuni

Indonesia mungkin dalam satu dekade akan kesulitan mendapatkan pesawat tempur generasi ke 5 seperti F-35. Tapi TNI AU bisa memilih F-15 EX yang dapat memanggul senjata hipersonik yang merupakan senjata masa depan. Disinyalir F-15 EX dapat terbang dengan kecepatan supersonik hingga Mach 3 sehingga dapat menembakkan senjata hipersonik.

Selain itu F-15 EX memiliki kemampuan perang elektronik sehingga dapat mengganggu komunikasi pesawat tempur musuh, dan terbang semi-otonom. Sungguh atribut spesifikasi luar bisa yang dibuat oleh Boeing untuk F-15 EX.

Keunggulannya di udara dan biaya perwatan lebih rendah dari F-35 serta memiliki sistem perang yang sebelumnya tidak tersedia di pesawat tempur generasi ke-4 membuatnya patut dimiliki.

F-15 EX juga memiliki radar canggih dan subsistem lain yang tidak didapatkan F-15 classic yang dimiliki negara lain. Pengembang F-15 EX berpendapat bahwa teknologi baru yang ditingkatkan membuat burung besi ini menjadi platform serangan yang mampu bertahan, mematikan, dan berkemampuan dilingkungan dengan ancaman tinggi.

Deskripsi : Muatan dari F-15 EX I Sumber Foto : Boeing
Deskripsi : Muatan dari F-15 EX I Sumber Foto : Boeing
F-15 dikenal karena kemampuan membawa senjata, seri terbaru ini menempatkan dua stasiun senjata baru lebih jauh di sayap. F-15 EX dapat membawa 12 rudal serta elemen persenjataan standarnya untuk memasukkan rudal AIM-120D, AIM-9x, dan JDAM, kata pengembang Boeing kepada The National Interest.

_

Kesempatan mendapatkan pesawat tempur legendaris F-15 seri terbaru begitu terbuka lebar. Dibandingkan dengan F-16 Viper dimana negara produsen sendiri enggan menggunakan.

Berbeda dengan F-15 EX Advance Eagle, militer Amerika memesan jet tempur berotot ini untuk menggantikan F-15 seri lawas. Berarti kebutuhan akan pesawat tempur F-15 masih amat penting oleh militer Amerika Serikat dalam misi tempur.

F-22 Raptor dan F-35 memiliki kemampuan mengejutkan dari spesifikasi silumannya. Tapi pesawat tempur F-15 dari segi muatan, kecepatan dan pengalaman tempur tidak bisa diragukan. Itu kenapa F-15 masih dipakai sebagai patner pesawat siluman. 

Elang besi yang berotot ini dibandrol sebesar 80 juta per unit. Itu bukan harga fix cost akan naik menjadi 125 uta dolar per unit karena termasuk biaya untuk kelengkapan operasional dan biaya teknik yang harus dibangun di tahun pertama. 

Militer Indonesia minat?

Sungkem Blogger Udik dari Cikeas- Andri Mastiyanto
Instagram I Twitter I web I Email: mastiyan@gmail.com

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun