Mohon tunggu...
Andri Mastiyanto
Andri Mastiyanto Mohon Tunggu... Tenaga Kesehatan - Penyuluh Kesehatan

Kompasianer Of the Year 2022, 105 x Prestasi Digital Competition (70 writing competition, 25 Instagram Competition, 9 Twitter Competition, 1 Short Video Competition), Blogger terpilih Writingthon 2020, Best Story Telling Danone Blogger Academy 2, Best Member Backpacker Jakarta 2014, ASN, Email : mastiyan@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Artikel Utama

Sriwijaya Air Jatuh, KRI Rigel Menjadi Andalan Satgas Pencarian

10 Januari 2021   09:35 Diperbarui: 13 Januari 2021   19:46 2254
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Deskripsi : KRI Rgel 933 dilibatkan dalam pencarian Sriwjaya Air di perairan Kepulauan Seribu I Sumber Foto : kapalaku.com

Dunia Penerbangan Indonesia dikagetkan pada hari sabtu, 09 Januari 2021, dengan jatuhnya pesawat komersil Sriwjaya Air SJ-182-PNK di perairan Kepulauan Seribu, Jakarta. 

Pesawat yang jatuh ini memiliki rute Jakarta-Pontianak yang hilang kontak pada Sabtu (9/1/2021) pukul 14.40 WIB.

Sriwijaya Air lepas landas dari Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten. Pesawat yang jatuh ini mengangkut 62 manifes yang terdiri dari 12 awak kabin, 40 penumpang dewasa, 7 penumpang anak-anak, dan 3 bayi.

Sampai blogpost ini ditulis belum ditemukan bangkai pesawat. Diduga bangkai pesawat berada dikedalaman laut perairan kepulauan seribu disekitar Pulau Laki dan Pulau Lancang.

Sejak semalam, Sabtu, 09 Januari 2020 sudah diturunkan 5 Kapal Republik Indonesia (KRI) untuk melakukan pencarian. 

Salah-satu KRI yang akan dilibatkan ialah KRI Rigel. Kapal perang milik TNI AL ini berkali-kali disebutkan saat konfrensi pers, 10 Januari 2021, oleh Panglima TNI.

Tentunya penyebutan KRI Rigel oleh Panglima TNI dibandingkan KRI lainnya bukan tanpa sebab. Panglima TNI mengisyaratkan KRI Rigel menjadi andalan Satgas Pencarian kotak hitam dan bangkai Pesawat Sriwijaya Air di dasar laut.

KRI Rigel ini merupakan kapal berteknologi tinggi yang memiliki kemampuan mengambil foto tiga dimensi di dalam air. Untuk itu KRI Rigel menjadi harapan dalam pelaksanaan pencarian.

Kapal berteknologi tinggi ini merupakan kapal multipurpose. KRI Rigel sudah teruji dan memiliki pengalaman dalam melakukan pencarian pesawat jatuh. Pada saat Lion Air jatuh, KRI ini yang melaksanakan pencarian bawah lautnya.

KRI ini merupakan kapal survei dan pemetaan yang cukup canggih karena dilengkapi dengan peralatan survei hidro-oseanografi terbaru yang dapat digunakan untuk pengumpulan data laut dalam hingga 1000 meter.

Kapal ini jenis Batiments Hydro-Oceanographiques/BHO (kapal hidro-oseanografi) atau disebut juga Offshore Survey Vessels bertipe SC-190 WB. 

Kapal Bantu Hidro-Oseanografi (BHO) TNI Angkatan Laut Indonesia ini dibuat di galangan OCEA, Les Sables-d'Olonne, Prancis. KRI Rigel memilki nomor lambung 933. 

Deskripsi : KRI Rgel 933 dilibatkan dalam pencarian Sriwjaya Air di perairan Kepulauan Seribu I Sumber Foto : kapalaku.com
Deskripsi : KRI Rgel 933 dilibatkan dalam pencarian Sriwjaya Air di perairan Kepulauan Seribu I Sumber Foto : kapalaku.com

Nama 'Rigel' bukanlah nama pahlawan atau pulau seperti biasanya KRI yang dimiliki oleh TNI AL. Rigel merupakan bintang yang paling terang dari Rasi Orion.

Kapal ini dibangun berdasarkan kontrak pengadaan kapal BHO yang dilaksanakan oleh Kementerian Pertahanan Republik Indonesia dengan pihak galangan OCEA Prancis.

Kapal yang memiliki bobot 560 ton dengan dimensi panjang 60,1 meter dan lebar 11,5 meter berbasis bahan material Aluminium. Untuk mendukung tugasnya, kapal ini dilengkapi dengan ROV (Remotely Operated Vehicle), SSS (Side Scan Sonar).

Selain itu terdapat pula Laser Scanner untuk mendapatkan gambaran daratan, AWS (Automatic Weather Station), Echosounder Multi beam laut dalam dan single beam, Peralatan CTD (Conductivity Temperature and Depth), Gravity Corer, kelengkapan Laboratorium serta kemampuan survei perikanan

Kapal ini juga dilengkapi dengan peralatan AUV (Autonomous Underwater Vehicle) yang berfungsi melaksanakan pencitraan bawah laut sampai dengan kedalaman 1000 meter dan mengirimkan kembali data secara periodik ke kapal utama.

Agar peralatan dapat berkerja optimal, KRI Rigel memiliki spesifikasi yang dapat meningkatkan stabilitas platform selama operasi. Rigel dilengkapi FLUME, yakni sistem stabilisasi pasif. 

FLUME berisi tanki longitudinal yang dapat mengimbangi gerakan platform sehingga efek kapal bergoyang berkurang sampai 70%. Tentunya akan menunjang pengumpulan data yang lebih akurat dan dapat diterjemahkan, khususnya dalam hal sonar, maka begitu penting kapal harus hening. 

Keheningan yang dibutuhkan oleh KRI Rigel 933 ditunjang oleh baling-baling fixed pitch, dengan dua mesin diesel-electric propulsion, yang mengurangi vibrasi dan meningkatkan kualitas pengukuran. 

Dengan peralatan yang dimiliki KRI Rigel seperti deteksi sonar dan visual maka kotak hitam dalam kasus kecelakaan pesawat dapat lebih cepat ditemukan. Data dari KRI Rigel dapat digunakan Satgas pencarian untuk mengangkat kotak hitam dan badan pesawat bila memungkinkan.

Sebagai kapal perang, KRI Rigel-933 juga dilengkapi dengan persenjataan mitraliur kaliber 20 mm dan kaliber 12,7 mm. Melalui spesifikasi ini, maka KRI Rigel 933 tidak hanya dapat digunakan sebagai kapal untuk survey / pemetaan saja. 

KRI Rigel 933 yang diresmikan oleh Menhan Ryamizard Ryacudu pada, 11 Maret 2015 dapat dimanfaatkan untuk mendukung kegiatan SAR, patroli dan operasi militer dari TNI Angkatan Laut.

---

Sungkem Blogger Udik dari Cikeas- Andri Mastiyanto
Instagram I Twitter I web I Email: mastiyan@gmail.com

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun