Sumedang merupakan daerah yang dari namanya terbilang populer. Kepopuleran Sumedang salah-satunya karena produk kuliner olahan biji kedelai yakni Tahu. Olahan biji kedelai ini membuat masyarakat bila berbicara tentang Tahu, dipikiran mereka pasti ada kata Sumedang.
Tapi apakah Sumedang hanya soal Tahu saja? untuk itu kita perlu jelajahi Sumedang agar lebih tahu tentang daerah ini yang tidak jauh dari Kabupaten Bandung.Â
Bila kita belum pernah kesana, banyak informasi yang kita dapat melalui media online tentang daerah Sumedang. Kita dapat membaca informasinya di website resmi kota sumedang, www.sumedangkab.go.id (DI SINI).Â
Kabupaten Sumedang memiliki luas wilayah 155.871,98 Ha sesuai dengan Peraturan Daerah Kabupaten Sumedang No 2 tahun 2012 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Sumedang Tahun 2011 - 2031 yang terdiri dari 26 kecamatan terbagi ke dalam 270 desa dan 7 kelurahan.Â
Kecamatan yang paling luas wilayahnya adalah Kecamatan Buahdua (6,91%) dari total luasan Kabupaten Sumedang, sedangkan yang paling kecil luas wilayahnya adalah Kecamatan Cisarua (1,14 %).Â
Menurut letak geografis wilayah administratif Kabupaten Sumedang berbatasan langsung dengan wilayah administratif Kabupaten Indramayu (sebelah utara), Kabupaten Garut dan Kabupaten Bandung (sebelah selatan), Kabupaten Bandung Barat dan Kabupaten Subang (sebelah barat), dan Kabupeten Majalengka (sebelah timur).
Kabupaten Sumedang bila diperhatikan sangat strategis dan memiliki potensi seperti Bandung dan Yogyakarta yang dapat menarik kunjungan wisatawan lokal dan mancanegara karena berbatasan langsung dengan daerah destinasi wisata lainnya sepeti Kabupaten Bandung dan Kabupaten Garut. Bila dilihat dari geografisnya wisatawan dari Jabodetabek pun dapat melancong dengan mudah ke Kabupaten Sumedang.
Apa saja yang bisa kita rasakan dan nikmati di kabupaten Sumedang? Yuks scroll
1. Â Maknyus, Wisata Kuliner Kabupaten Sumedang
Bicara tentang Sumedang tidak akan lepas berbicara mengenai Tahu Sumedang. Kuliner khas Sumedang ini rasanya gurih apalagi bila dimakan saat masih hangat sambil mengigit cabe rawit.Â
Tahu Sumedang begitu hits, bahkan Tahu Sumedang tidak absen dijajakan di bus kota antar kota dan antar provinsi karena murah meriah dan enak
Buah yang manis-manis sepet dan lengket ini asli dari Desa Bangkok Kecamatan Congeang. Ada juga buah khas Sumedang lainnya yaitu Sawo Citali yang diambil namanya dari Desa Sukatali Kecamatan Situraja.Â
Tersedia pula Sale Pisang dengan kemasan seperempat atau setengah kilogram untuk dibeli. Sale pisang termasuk kuliner yang tahan lama, jadi tidak harus dimakan hari yang sama dan bisa dijadikan oleh-oleh.
Kuliner enak lainnya berupa Soto khas Sumedang. Jadi tidak hanya Lamongan, Kudus, Surabaya dan Makassar yang memiliki soto khas, Sumedang juga punya dengan sebutan Soto Bongko.
..
2. Main Air, Wisata Curug di Sumedang
Curug atau air terjun merupak obyek wisata yang digemari oleh para traveler / wisatawan. Wisata curug begitu menjadi daya pikat karena untuk menuju lokasi para wisatawan akan merasakan trekking.Â
Saat dalam di perjalanan para traveler akan disuguhkan pemandangan yang indah, udara yang segar, pengalaman menuju lokasi dan tentunya menikmati air membasahi tubuh.
- Curug Cipongkor berada di Desa Ciherang, Kecamatan Sumedang Selatan. Curug ini bertipe tunggal, untuk menuju lokasi curug ini cukup turun tepat di seberang SPBU Ciherang, sebelum Tugu Selamat Datang Kota Sumedang jika dari arah Bandung.
- Curug Cigorobog berada di Desa Citengah, Kecamatan Sumedang Selatan. Curug ini tipe ganda atau berundak-undak. Traveler yang ingin menuju lokasi curug ini terdapat checkpoint dari alun-alun Sumedang.
- Curug Cinulang merupakan air terjun tipe kembar yang memiliki dua air terjun yang ketinggiannya hampir sama, sekitar 50 m. Lokasinya ada di Desa Sindulang, Kecamatan Cimanggung. Curug ini menjadi perbatasan alami antara Kabupaten Sumedang dengan Kabupaten Bandung. Untuk menuju lokasi curug ini dapat melalui jalan raya Bandung-Garut (Rancaekek) berjarak 2,5 Km.
- Curug Ciputrawangi terletak di DesaNarimbang, Kecamatan Conggeang. Curug ini termasuk kedalam kawasan TWA (Taman Wisata Alam) Gunung Tampomas. Dari curug ini ada jalur untuk menuju puncak Tampomas.
- Curug Sabuk merupakan salah satu objek wisata alam di Kabupaten Sumedang yang masih sepi pengunjung. Amat cocok bagi traveler pecinta keheningan. Curug ini terletak disekitar Taman Buru Gunung Masigit dan Kawasan Gunung Kareumbi. Pengunjung dapat mendirikan tenda untuk merasakan sensasi malam hari di sekitar curug.
..
3. Swafoto, Wisata Instagramable Sumedang
Traveler saat ini selain menikmati keindahan destinasi wisata ada hal lain yang tak terlupakan yaitu berswafoto untuk menguploadnya di Instagram. Kebiasaan ini banyak dilakukan oleh traveler millenial. Terdapat beberapa destinasi wisata di Sumedang yang begitu instagramable ;Â
Waduk Jatigede, waduk ini terletak di Kabupaten Sumedang, Provinsi Jawa Barat. Traveler dapat mengambil foto dengan latar belakang danau buatan dan bukit-bukit yang mengelilingi waduk ini. Bahkan Anda dapat menemukan moment fotografi dengan background yang tematik pada saat kemarau ketika air surut. Terdapat kejadian musiman yang akan memunculkan reruntuhan desa-desa yang ditenggelamkan.
Puncak-puncak bukit yang berada di sekitar area genangan berpadu dengan birunya langit atau warna emas di waktu senja menciptakan komposisi fotografi yang keren. Yuks datangi lokasinya...
Disbun Sukajadi, berdasarkan artikel jabar.tribunnews (DI SINI) Disbun Sukajadi dapat menjadi destinasi instagramable lainnya di Sumedang. Tidak dapat disanggah bahwa instagramabe destinasi ini karena berada di tengah-tengah perkebunan teh yang hijau royo-royo. Disbun Sukajadi berlokasi di Desa Sukajadi, Kecamatan Wado, Kabupaten Sumedang.
Wisata Kampoeng Ciherang , destinasi wisata di Sumedang selain Waduk Jatigede dan Disbun Sukajadi ternyata ada wisata instagramable yang tidak kalah hits, yaitu Wisata Kampoeng Ciherang.Â
Artikel mengenai Wisata Kampoeng Ciherang dapat dibaca di phinemo.com (DI SINI). Instagramable destinasi wisata ini karena terdapatnya spot foto yakni kolam yang berundak dengan latar belakang pohon-pohon yang menjulang di dalam hutan.
Keindahan Situ Biru Cilembang dapat dinikmati dengan baik saat siang hari atau saat langit sedang cerah karena birunya air danau akan terlihat jelas. Namun Situ Biru Cilembang tidak dapat dikunjungi setiap hari.Â
Untuk hari Selasa dan Jumat terdapat pantangan untuk masuk ke area danau ini. Pantangan lainnya, pengunjung dilarang berenang di danau itu. Alasannya, karena Situ Biru Cilembang adalah sumber air bagi warga setempat.Â
..
4. Yuks Belajar, Wisata Edukasi Sumedang
Saat ini komunitas traveling tidak hanya pecinta alam atau lebih dikenal traveler yang menjelajah pegunungan. Banyak komunitas traveling yang tumbuh dengan berkembangnya minat traveling di masyarakat.Â
Salah-satu komunitas yang telah ada yaitu komunitas edukasi, sejarah dan museum. Nah, ada destinasi wisata sejarah di Sumedang yang bisa dijadikan rencana Anda kedepan untuk dikunjungi, ini dia ;
Museum Prabu Geusan Ulun, museum ini merupakan museum yang dibangun oleh keluarga pewaris Kerajaan Sumedang Larang. Dalam museum ini pengunjung dapat melihat bagaimana dahulu kala Kerajaan Sumedang Larang.Â
Terdapat beberapa perabot dan pusaka kuno khas kerajaan yang dipamerkan. Pengunjung pun akan mendapatkan informasi silsilah raja dan keturunannya dari catatan yang dibuat oleh para ahli waris kerajaan.
Kampung ini dikonsep  sebagai destinasi edukasi, objek wisata keluarga yang berada di lingkungan pegunungan. Destinasi wisata edukasi ini dilengkapi fasilitas para glaiding, gantole, hiking, jogging, off-road, game war (paint ball/airsoft gun), horse riding, dan lain-lain.
Kawasan Agrotekno Bisnis Sumedang (KAS), KAS merupakan kawasan Bio Cycle Farming atau loka wisata agro di Jawa Barat. Di sini pengunjung dapat melihat sambil belajar berbagai macam komoditas agro yang dikembangkan.Â
Selain itu juga, di sini bisa bermain dan belajar mengenai hal yang berkaitan dengan agro. Kawasan ini sangat cocok untuk dilakukan study tour yang dapat mengedukasi pelajar tingkat dasar sampai dengan perguruan tinggi.
Â
5. Berziarah, Wisata Ziarah Sumedang
Para Tetua dan Pemuka Agama mengingatkan untuk kita berziarah kubur. Manfaat kita ziarah kubur ialah untuk mengingatkan akan kematian dan mendoakan pendahulu di alam kubur. Pahala akan mengalir terus bagi yang telah berpulang bila didoakan. Â
Pemerintah Kota Sumedang dalam website resminya (DI SINI) merekomendasikan bagi wisatawan atau warga keturunan Sumedang untuk dapat mengunjungi Wisata Ziarah di Sumedang, diantaranya ;
Makam Dayeuh Luhur, makam ini terletak di Kecamatan Sumedang utara sekitar 17 Km dari pusat kota Sumedang. Didalam kawasan makam ini terdapat makam Prabu Geusan Ulun beserta istrinya yang bernama Harisbaya.
Makam ini berada di atas bukit dekat kantor Pemerintahan Sumedang yang berlokasi di Gunung Puyuh Kecamatan Sumedang Selatan. Cut Nyak Dien setelah ditangkap oleh Pemerintah Hindia Belanda diasingkan dari Aceh ke Sumedang hingga beliau meninggal dunia.Â
Makam Pasarean Gede Kangjeng, pada komplek makam ini terdapat makam Pangeran Santri (Pangeran Koesoemahdinata I) seorang tokoh pejuang Agama Islam di wilayah Sumedang Larang.Â
Pangeran Santri meninggal pada 2 Â Oktober 1579 dan dimakamkan berdampingan dengan istrinya di Gunung Ciung Pasarean Gede yang letaknya kurang lebih 1 Km dari Pusat Perkotaan Sumedang.
Makam Marongge, kompleks pemakaman ini memiliki kisah mitos tentang mbah Gebug yang dikejar oleh musuhnya. Kemudian dia beserta semua saudaranya menghilang di makam tersebut.Â
Objek wisata ziarah ini  banyak dikunjungi oleh para peziarah baik domestik hingga luar negeri seperti Malayasia, Singapura dan lain-lain terutama pada waktu-waktu tertentu misalnya menjelang maulid Nabi Muhammad SAW serta malam Jum'at Keliwon.
---
Daya tarik Kabupaten Sumedang ternyata tidak hanya Tahu Sumedang. Ada obyek wisata dan ekonomi kreatif yang dapat dinikmati para wisatawan / traveler / backpacker dari wisata kuliner, wisata air, wisata instagramable, wisata edukasi, wisata ziarah dan wisata lainnya.Â
Terdapat pula Seni Rengkong yang merupakan kesenian asli Sunda yang lahir dari budaya masyarakatnya yang terkenal agraris. Nama Rengkong diambil dari nama alat yang dahulu digunakan untuk memanggul beras.Â
Bambu akan menghasilkan suara yang unik hasil dari pergesekan tali injuk dengan bambu. Suara tersebut akan terdengar menarik dan unik jika rengkong yang dimainkan lebih dari satu.
Yuks berwisata ke Sumedang, banyak destinasi wista yang bisa untuk diabadikan.
Salam hangat Blogger Udik dari Cikeas - Andri Mastiyanto
Instagram I Twitter I web I Email: mastiyan@gmail.com
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H