Mohon tunggu...
Andri Mastiyanto
Andri Mastiyanto Mohon Tunggu... Tenaga Kesehatan - Penyuluh Kesehatan

Kompasianer Of the Year 2022, 105 x Prestasi Digital Competition (70 writing competition, 25 Instagram Competition, 9 Twitter Competition, 1 Short Video Competition), Blogger terpilih Writingthon 2020, Best Story Telling Danone Blogger Academy 2, Best Member Backpacker Jakarta 2014, ASN, Email : mastiyan@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

Ken Miles Pemenang Sesungguhnya Ford Vs Ferrari

24 November 2020   18:51 Diperbarui: 24 November 2020   19:33 1102
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Untuk penanyangan di kawasan Eropa, film ini menggunakan judul Le Mans 66 dan masuk dalam jajaran film Box Office. Balutan kisah dalam film ini berpusat pada Carroll Shelby dan Ken Miles. 

Hubungan pertemanan keduanya tidak selalu cocok, karena tuntutan pekerjaan yang membuat mereka menjadi patner. Hasrat, ambisi dan berkorban membuat penonton diajak untuk lebih mendalami karakter serta sepak terjang kedua tokoh utama ini. 

Film ini juga sarat dengan adegan persaingan, memacu adrenalin dan banyak aksi balap mobil. Tulisan ini bukan membahas akan sejarah dari kisah perseteruan dua pabrikan mobil ternama, tapi bagaimana sosok Ken Miles menjadi pemenang Sesungguhnya Ford vs Ferrari.

Cerita berawal di tahun 1963 saat Ford mengalami penjualan kendaraan yang biasa-biasa saja. Pemilik Ford Motor Company, Henry Ford II dalam sebuah scene menantang seluruh pegawainya untuk menelurkan ide-ide. Dari mulai jajaran managerial sampai dengan pekerja kasar diharapkan dapat menuangkan ide untuk bisa meningkatkan kembali peningkatan pendapatan perusahaan.

Bahkan bos besar tersebut memberi instruksi apabila ada pegawai yang tidak memberikan ide sebaiknya tidak perlu masuk kerja. Salah satu pegawai di jajaran managerial Ford, Lee Iacocca kemudian menyumbang ide agar Ford mulai mengikuti kejuaraan balap kelas dunia.

Ajang balapan yang dimaksud Le Mans 24 Hours seperti yang diikuti pabrikan mobil Ferrari. Pabrikan asal Italia ini memang dikenal mampu memproduksi mobil berkecepatan tinggi.

Ajang balapan Le Mans 24 Hours merupakan ajang ketahanan kendaraan, jadi amat penting bagi Ford memenangi ajang ini. Tentunya ini akan meningkatkan branding / citra dari merk Ford yang akhirnya berujung peningkatan penjualan produk.

Awalnya Ford tidak ingin bersaing dengan Ferrari di ajang balapan ketahanan kendaraan ini. Tapi ingin mengakuasisi Ferrari yang diketahui hampir bangkrut dengan mengajukan proposal penawaran melalui Iacocca. Tawaran ini sebetulnya menarik dimana Ferrari masih dapat mengikuti ajang Le Mans 24 Hours.

Namun, tawaran Ford ditolak mentah-mentah oleh Ferrari. Saat menyampaikan penolakannya, Enzo Ferrari sempat melontarkan kata-kata yang melecehkan Ford. 

Pabrikan mobil Ford dianggap sebagai produsen mobil kaleng-kalengan yang tidak sebanding dengan pabrikan mobil Ferrari yang mewah, anggun, gagah dan cepat. Bila Ford mengakuisisi Ferrari, itu akan merusak citra dari Ferrari.

Perwakilan Ford, Iacocca menyampaikan ke Henry Ford II yang menyebabkan pemilik pabrikan ini merasa dilecehkan dan meradang. Akhirnya Henry Ford II memutuskan Ford untuk ikut dalam ajang Le Mans 24 Hours berapapun biaya yang dikeluarkan. Padahal juara ajang ini dalam beberapa tahun terakhir adalah pabrikan mobil Ferrari.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun