Mohon tunggu...
Andri Mastiyanto
Andri Mastiyanto Mohon Tunggu... Tenaga Kesehatan - Penyuluh Kesehatan

Kompasianer Of the Year 2022, 105 x Prestasi Digital Competition (70 writing competition, 25 Instagram Competition, 9 Twitter Competition, 1 Short Video Competition), Blogger terpilih Writingthon 2020, Best Story Telling Danone Blogger Academy 2, Best Member Backpacker Jakarta 2014, ASN, Email : mastiyan@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

5 Alasan Blogger / Kompasianer Harus Mengikuti Kompetisi Menulis

8 November 2020   11:02 Diperbarui: 9 November 2020   19:59 265
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Narablog atau lebih hits nya dipanggil dengan sebutan Blogger ( blogger kompasiana disebut kompasianer) saat ini telah dapat dijadikan sumber penghasilan. Ngeblog (menulis di media blog) masih menjadi media yang menarik bagi brand untuk memperkenalkan produknya atau pencitraan brand. 

Hal tersebut yang membuat beberapa brand rutin menyelenggarakan blog competition atau kompetisi menulis. Tentunya saat ini blog masih menjadi media yang mudah terlacak oleh mesin pencari, sehingga masih menjadi perhatian brand.

Blog Competition atau lomba blog dan kompetisi menulis dalam sebulan terdapat kurang lebih 5 s/d 8 lomba. Untuk mencari tau adanya lomba tersebut cukup mudah hanya dengan mengetikkan kata kunci "Lomba Blog/ Blog Competition" atau "Kompetisi Menulis" di search engine.

Blogger / kompasianer tidak perlu mengikuti seluruh kompetisi menulis yang tersedia. Daku sendiri tidak selalu mengikuti kompetisi menulis setiap bulan, pada bulan tertentu pun hanya 1 atau 2 kompetisi menulis. Ojo Ngoyo kata orang Perancis bilang, kecuali diri Anda menjadi blog competition hunter.

Daku sendiri telah mengikuti Kompetisi Menulis lebih dari delapan puluh kali dengan meraih rezeki dari kompetisi menulis sebanyak 46 kali. Bahkan gara-gara raihan tersebut dan acapkali mengikuti kompetisi menulis, tulisan daku dikira sebagian besar ialah tulisan kompetisi menulis....padahal tidak. Hanya sekitar 15 % tulisan daku memang ditujukan mengikuti kompetisi menulis lainnya curhat, job review, berbagi ilmu, dan lain-lain.

Terdapat 5 alasan menurut daku kenapa seorang blogger / kompasianer harus mengikuti kompetisi menulis ;

_

1.  Kompetisi Menulis Sebagai Salah-Satu Sumber Rezeki

Yang pertama sepertinya karena bisa menjadi salah-satu sumber rezeki. Bahasa halusnya untuk dapetin hadiah dari kompetisi menulis. Sepertinya yang ikutan menjajal kompetisi menulis sebagian besar karena mengejar hadiahnya.

Hadiah dari kompetisi menulis dari ratusan ribu sampai dengan puluhan juta nilainya. Tapi tidak selalu kompetisi menulis memberikan hadiah berupa uang, ada juga yang memberikan hadiah berupa barang seperti handphone, mesin kopi, jam tangan, voucher belanja, traveling dan lain-lain.

Ingat ya, klo udah menang jangan foya-foya ini bukan menang lotere.

_

2. Kompetisi Menulis Dapat Meningkatkan Personal Branding Blogger dan Dikenal Oleh Brand

Memang ada blogger yang secara khusus tulisan di blog sebagian besar ditujukan untuk kompetisi menulis, dan itu sah-sah saja. Sekali atau dua kali Anda menjadi pemenang kompetisi menulis, itu akan meningkatkan personal branding dan menjadi nilai point yang besar bagi portofolio Anda.

Portofolio atau CV tentunya akan amat berguna ketika diri Anda menjadi copy writer, content creator dan pekerjaan lain. Daku memiliki pengalaman ketika Dirut RSKO Jakarta menarik daku dari pekerjaan sebelumnya di unit rehabilitasi narkoba menjadi content creator di Instalasi PKRS RSKO jakarta.

Alasannya karena dianggap sebagai blogger yang berkualitas dan aktif di sosial media. Bahkan daku pernah akan diajukan sebagai PNS Inspiratif di ajang Anugerah ASN 2020 ke Kemenpan RB oleh RSKO Jakarta karena prestasi Ngeblog. 

Tetapi, daku meminta tidak perlu diajukan sebagai kandidat, karena ada sosok lain yang lebih inspiratif, dimana daku lebih memilih ikut terlibat menjadi tim sukses dan membuat konten untuk sosok tersebut (DI SINI)....bantuin doa ya, kandidat RSKO Jakarta sudah masuk 10 besar PNS Inspiratif 2020.

Komunitas Backpacker Jakarta pernah menominasikan daku sebagai nominator tunggal Best Member 2014, dan nomine Inspiratif member 2016. Salah-satu alasannya sebagai blogger yang acapkali menulis tentang Komunitas Backpacker Jakarta dan prestasi didunia tulis menulis.

Daku juga acapkali mendapatkan tawaran menulis dari brand bahkan ada yang menawarkan menjadi ghost writer. Tentunya hal ini karena personal branding sebagai seorang blogger yang memiliki catatan pernah menjadi pemenang kompetisi menulis.

Yuks mencoba kompetisi menulis, mungkin saja rezeki lain datang dari sana.

_

3. Kompetisi Menulis Merangsang Pengetahuan Atas Sebuah Produk

Sering kali kompetisi menulis menyodorkan tema dengan mereview sebuah produk dari brand. Nah, kompetisi menulis akan melatih diri kita bagaimana mereview berbagai produk dengan cara penulisan yang berbeda-beda sesuai kebutuhan brand.

Bayangkan bila diri kita tidak pernah mengikuti kompetisi menulis !... Pengetahuan kita akan terbatas saat mereview sebuah produk sesuai keinginan brand. Jadi kompetisi menulis menjadi arena belajar bagi diri kita mereview sebuah produk. Kita akan terpacu untuk mencari tau apa saja yang bisa ditonjolkan dari sebuah produk dan identitasnya.

Brand memang butuh viewer, tapi jika hanya mengejar itu saja brand cukup membayar selebgram dan youtuber. Kenapa blog masih dianggap bagian penting dari promosi dan marketing ? .... karena search engine saat ini masih menggunakan media web base untuk memberikan masukan kepada netizen dalam mencari hal-hal tertentu (tertarget). Blog menjadi bagian penting bagi calon pelanggan yang memang benar-benar tertarik mencari ulasan sebuah produk / testimoni.

Tulisan atau ulasan yang menarik tentunya akan meningkatkan branding dari sebuah produk. Tidak selalu promosi butuh jumlah viewer, ada pula apakah konten sebuah produk itu memberikan nilai / value positif bagi calon pelanggan.

_

4. Kompetisi Menulis Dapat Membuat Blogger  / kompasianer Menjadi Lebih Baik

Bila kita mengikuti kompetisi menulis pastinya menginginkan sebagai salah-satu pemenang. Saya kurang percaya apabila ada yang berkata "saya mengikuti kompetisi menulis untuk meramaikan saja". Mungkin ada yang memang begitu tetapi tidak banyak sepertinya.

Sangat jelas, jika ada blogger yang mengikuti kompetisi menulis ingin menang dan memberikan terbaik pada konten tulisannya apakah itu dari sisi tulisan, gambar, infografis dan video pendukung.

Peserta kompetisi menulis biasanya akan mengintip siapa jurinya, seluk beluk dari produk, identitas brand / penyelenggara. Hal ini tentunya akan sangat baik bagi perkembangan diri kita yakni terbiasa melakukan research. Tentunya juga akan berpengaruh bagi diri kita dimana menjadi individu yang tidak mudah percaya informasi hoaks.

Dengan mengikuti ajang kompetisi menulis, Kita akan diajak untuk berkompetisi secara positif, mengejar menjadi yang terbaik dan berfikir kreatif. Kompetisi menulis akan membuat blogger / kompasianer menjadi pribadi yang teliti.

Sering kali terjadi tulisan terbaik tidak menjadi pemenang. Karena peserta kurang membaca aturan main seperti penggunaan kata kunci, labeling, hastag dan mention di sosial media, link brand di tulisan dan syarat lainnya.... Winners Are Not Always The Best....

Hal ini akan sangat penting kedepannya bagi seorang blogger bila mendapatkan job review, karena perlunya memahami dan teliti terhadap briefing yang diberikan. 

_

5.  Kompetisi Menulis Mengingatkan Blogger / Kompasianer Diatas Langit Masih Ada Langit

Daku merasakan kompetisi menulis akan selalu menyadarkan kita diatas langit masih ada langit. Kompetisi menulis setiap bulan ada sekitar 5 s/d 8 ajang. Bila ditotal setahun ada sekitar delapan puluh kompetisi menulis yang diumumkan.

Langganan juara Kompetisi menulis pada suatu ajang akan merasakan diri nya tidak ada dalam jajaran nama-nama pemenang. Sekitar delapan puluhan kompetisi menulis daku ikuti, dimana 46 kali menjadi pemenang baik itu juara 1, 2, 3, favorit, harapan. Jadi akan ada momen daku tidak menjadi pemenang.

Itu kenapa banyak blogger yang konsisten juara akan selalu mengosongkan gelas untuk selalu belajar. Pada saat daku kalah, hal pertama yang dilakukan setelah melihat pengumuman pemenang ialah membaca tulisan para pemenang kompetisi menulis tersebut.

Daku pernah mengikuti workshop bagi penulis pemula dengan nara sumber Nodi (Blogger juara lomba blog lebih dari 60 kali) yang diselenggarakan Kementerian Keuangan, walaupun daku sudah sekitar 12 tahun menjadi blogger. 

Workshop itu pun tidak hanya diikuti oleh daku saja yang sudah memiliki pengalaman panjang ngeblog, tetapi ada pula blogger berpengalaman lainnya diantara para pemula.

Daku pernah pula mengikuti workshop "menjadi seorang blogger" dengan nara sumber Shintariest (Co-Founder Blogger Perempuan) yang diselenggarakan grup buku dan blogger komunitas Backpacker Jakarta. Ternyata dari workshop itu daku menemukan pembejaran-pembelajaran baru / terupdate.

Tidak hanya itu saja, daku pun pernah belajar ngeblog dengan narasumber Ani Berta (founder Indonesian Socioblogpreneur) saat memotivasi para traveler Backpacker Jakarta untuk mau menulis. 

Seorang pimpinan redaksi, editor, penulis senior, penulis buku, blogger senior, juri lomba blog belum tentu juga bisa menjadi pemenang ketika mengikuti puluhan kompetisi menulis.  

Dunia penulisan selalu berkembang mengikuti zaman, perilaku manusia, kebutuhan dan teknologinya. Tulisan pemenang kompetisi menulis yang diselenggarakan brand belum tentu sama kriterianya dengan kompetisi menulis  yang diselenggarakan institusi Pemerintah. Jadi tergantung selera penyelenggara dan jurinya.

----

Blogger / Kompasianer sebaiknya sesekali mengikuti kompetisi menulis. Banyak insight bagi diri kita sendiri saat mengikuti kompetisi menulis tidak selalu menyangkut hadiah. Winners Are Not Always The Best, dan diatas langit masih ada langit.

Salam hangat Blogger Udik dari Cikeas - Andri Mastiyanto

Instagram I Twitter I web I Email: mastiyan@gmail.com

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun