Mohon tunggu...
Andri Mastiyanto
Andri Mastiyanto Mohon Tunggu... Tenaga Kesehatan - Penyuluh Kesehatan

Kompasianer Of the Year 2022, 105 x Prestasi Digital Competition (70 writing competition, 25 Instagram Competition, 9 Twitter Competition, 1 Short Video Competition), Blogger terpilih Writingthon 2020, Best Story Telling Danone Blogger Academy 2, Best Member Backpacker Jakarta 2014, ASN, Email : mastiyan@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Anda Bisa Menjadi seperti Mpu Prapanca dan Ibu Kita Kartini, Begini Caranya!

22 September 2020   20:34 Diperbarui: 23 September 2020   05:53 817
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Deskripsi : Ibu Kartini (kiri) dan Ilustrasi Mpu Prapanca (kanan) para penulis yang menembus jaman I Sumber Foto : kumparan & sejarah-budaya.com

Mungkin saja ada yang berkata ,narsis, pencitraan, alay, biarkan saja karena apa yang kita lakukan bisa menjadi ladang amal bagi kita. Ketika suatu daerah menjadi maju di sektor pariwisata dari tulisan kita dan kemudian warga menerima manfaat itu nilainya tidak terhitung termasuk amalnya.

Selain Mpu Prapanca ada juga Kartini yang lebih kita kenal dengan sebutan Ibu Kita Kartini. Pemikiran yang dituliskan Ibu Kartini menembus jaman dan bangsa. Ibu Kartini begitu dikenal oleh masyarakat Indonesia dan Belanda karena buku 'Habis Gelap Terbitlah terang'. 

Tanpa mengenyampingkan jasa beliau memberikan pendidikan bagi anak-anak wanita di Jepara, Ibu Kartini dikenal karena pemikirannya. Beliau menjadi perbincangan karena kumpulan surat-surat Raden Ajeng Kartini yang terkenal yang berjudul “Door Duistermis tox Licht, (Habis Gelap Terbitlah Terang)" 

Surat-surat yang dituliskan kepada sahabat-sahabatnya di negeri Belanda itu kemudian menjadi bukti betapa besarnya keinginan dari seorang Kartini untuk melepaskan kaumnya dari diskriminasi yang sudah membudaya pada zamannya.

Pemikirannya yang dituliskan itu merubah pandangan masyarakat Belanda terhadap perempuan Jawa pada saat itu. Buku dari kumpulan surat itu menjadi pedorong semangat para wanita Indonesia dalam memperjuangkan hak-haknya. 

Tidak hanya itu saja, beliau juga menjadi inspirasi bagi tokoh kebangkitan nasional Indonesia tidak hanya wanita. Salah-satu sosok Pria membuatkan lagu bagi pahlawan wanita ini, lagu itu berjudul Ibu Kita Kartini, pria itu W.R Soepratman. 

Orang boleh pandai setinggi langit, tapi selama ia tidak menulis, ia akan hilang di dalam masyarakat dan dari sejarah. Menulis adalah bekerja untuk keabadian.”― Pramoedya Ananta Toer

Ibu Kita Kartini mungkin tidak berpikiran ketika mengirimkan surat kepada teman-temannya di Belanda akan menjadi simbol perjuangan emansipasi wanita setelah dirinya berpulang. Ternyata pemikiran Kartini melewati zaman dan era nya, bisa jadi ada sosok-sosok lain tetapi mereka tidak menuliskan pemikirannya.

Apa yang Mpu Prapanca dan Ibu Kita Kartini bisa kita ikuti , dengan menuliskan apa yang kita saksikan atau pemikiran kita. Tulisan kita mungkin saja belum dirasakan manfaatnya hari ini, tapi bisa jadi akan bermanfaat tahun depan, puluhan tahun depan, ratusan tahun bahkan seabad kemudian. 

Menulislah sesuai kata-kata yang Anda punya, Mpu Prapanca menulis dengan kata-kata hiperbola ketika menyebutkan Hayam Wuruk yang mungkin saat ini dibilang lebay. Tulisan surat Ibu Kita Kartini bisa jadi tidak sesuai KBBI ketika ditujukan kepada teman-temannya. Mulai saja terlebih dahulu, kualitas tulisan akan menyusul.

----

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun