"Hari ini, saya 10 tahun menulis di Kompasiana. Saya telah menulis sebanyak 2754 artikel, dan menerbitkan 30 buku, teman-teman sudah ada yang membuat buku ?" tanya Pak Thamrin Dahlan di kegiatan temu kangen 'Kompasianers 10 tahun Thamrin Dahlan Menulis di Kompasiana' (19/8/2020)
Thamrin Dahlan namanya, seorang kompasianers inspiratif yang memiliki reputasi menelurkan 30 buku selama dirinya 10 tahun menulis di Kompasiana.Â
Dirinya merupakan pensiunan anggota Polri yang aktif menulis dengan jabatan terakhir Direktur Pasca Rehabilitasi, Deputi Rehabilitasi Badan Narkotika Nasional .
Sosoknya ketika bertemu sapa dengan para kompasianers di berbagai acara offline Kompasiana, dirinya tidak pernah menunjukkan ketegasannya sebagai Polisi. Senyum dan rendah hati amat khas dalam diri Pak Thamrin Dahlan (TD).
Dapat dikatakan dirinya, Opa Tjip (One Day One Post) , Syaiful Harahap (menulis khusus HIV/AIDS) bisa dijadikan sebagai panutan kompasianers lama maupun yang baru.Â
Dalam usia yang tidak lagi muda (68 tahun) dirinya memberikan suri tauladan bagi kami para kompasianers muda untuk mau menerbitkan sebuah buku walaupun hanya satu buah.
Daku menyebut acara ini Kompasianers Nongkrong bukan Kompasiana Nangkring yang identik dengan kumpul bareng kompasianers. Kegiatan ini full dibiayai oleh Pak Thamrin Dahlan dari sewa tempat, makanan dan minuman serta biaya transport.Â
Buat daku yang terpenting sebetulnya adalah ngumpul, karena bagi para Kompasianers Offline sudah terbiasa ada sesuatu / tidak sesuatu itu oke-oke aja ngumpul bareng
Sampul buku ini terbilang unik, dimana bagian belakang sampul bagaikan bagian depan sampul. Jadi apabila yang pertama kali memegang buku ini akan beranggapan buku ini seperti Al-Quran yang dimulai dari kanan ke kiri. Sebetulnya, buku ini seperti buku pada umumnya yang dibaca dari kiri ke kanan.
Daku pun sempat bertanya ke Pak Thamrin Dahlan, kenapa dibuat sampul seperti ini ?, dirinya menjawab bahwa memang sengaja sampul ini dibuat untuk menarik perhatian. Menurut daku memang benar menarik perhatian, karena terbaliknya sampul depan dan belakang serta ada foto wanita cantik berkebaya dan bermasker hitam di sampul belakang...#eeehhh
Apa yang daku tanya ini hanya menjawab rasa penasaran terhadap keanehan pada sampul. Ternyata cara berfikir Pak Thamrin Dahlan dalam menelurkan sebuah karya literasi tidak hanya sekedar membuahkan buku tapi juga daya tarik dari sebuah produk.
Pak Thamrin setelahnya menyampaikan quote dari Buya Hamka "menulislah terus, biarlah tulisanmu itu mengikuti takdirnya, biarlah tulisan itu membela dirinya sendiri". Quote ini bagi Pak Thamrin yang menyemangati dirinya untuk selalu menulis dan menerbitkan buku.
Buku-buku dari Pak Thamrin Dahlan begitu beragam temanya, adapun 30 buku hasil karya beliau ;
- Bukan Orang terkenal (2012)
- Hadiah Terindah (Kumpulan Puisi) (2012)
- Catatan Seorang Purnawirawan Polri edisi 1 (2013)
- Catatan Seorang Purnawirawan Polri edisi 2 (2013)
- Celoteh Kompasianer Tede (2013)
- Prabowo Presidenku (2014)
- Prabowo Presiden Kita [ E- Book] (2014)
- Magnet Baitullah (2015)
- Kasidah (2015)
- Bukan Hoax (2016)
- Sebelas (2017)
- Dua belas (2017)
- Jalan jalan (2017)
- Saya Indonesia Saya Pancasila (2017)
- Polisi Juga Manusia (2017)
- Ustazd Abdul Somad Hadir Disini (2018)
- Kylian Mbappe Pele Zaman Now (2018)
- Azka Zafran Alzam Saksi Asian Games 2018 (2018)
- Tjerito Boedak Tempino (2018)
- Doea Poeloeh (2018)
- Kumpulan Pantun (2019)
- Bunga Rampai 22 (2019)
- Biografi Bundo Kanduang (2019)
- Selamat Bekerja Kabinet Indonesia Maju (2019)
- Catatan Alumni Akper Palembang Angkatan 4 (2019)
- Nasehat Kehidupan Media Sosial (2020)
- Riak Riak Birokrasi (2020)
- Jakarta Terendam Banjir (2020)
- Pandemic Covid 19 Melanda Dunia (2020)
- PSBB Jakarta (2020)
Ia bercerita bahwa tujuan awal dari dirinya menerbitkan buku tidak ada niat untuk dijual, hanya untuk dokumentasi. Tapi ketika dirinya memberikan buku itu kepada para kerabat sebagai souvenir, acapkali memang ada yang mengapresiasi.
Pensiunan Polisi ini menawarkan sebuah gagasan bagi para kompasianers dan blogger yang terbiasa menulis untuk dapat menerbitkan buku melalui Yayasan Pusaka Thamrin Dahlan (YPTD. ) Yayasan ini merupakan wakaf dari keluarga pak Thamrin Dahlan untuk mengembangkan dunia literasi khususnya dalam penerbitan buku.
Masih ada anggapan bahwa menerbitkan buku itu sulit ungkapnya, tapi berdasarkan pengalaman dirinya yang telah menerbitkan 30 Buku proses untuk memiliki buku dengan mencantumkan nama penulis di cover itu tidaklah sulit.
Untuk membuat buku menurut Pak Thamrin Dahlan usahakan 160 halaman agar memiliki punggung sehingga dapat berdiri, dengan spasi 1,5, ukuran font 12, dan thame font -times new roman. Bila penulis ingin membuat cover / sampul buku sendiri pun diperbolehkan.
Pak Thamrin melalui YPTD berjanji dan menjamin bagi penulis untuk akan menerbitkan buku dengan Internasional Standard Book Number (ISBN) tanpa pungutan biaya sama sekali alias Gratis. Terpenting buatkan daftar isi, kata pengantar dan kirimkan master tulisan ke YPTD.
YPTD yang akan menguruskan ISBN ke Perpustakaan Nasional dan kemudian mencetak satu buah buku bagi sang penulis. Bila ingin memperbanyak buku tersebut para penulis dapat melakukan sendiri atau melalui YTPD.Â
Pak Thamrin Dahlan menggambarkan biaya satu buah buku dengan tebal 160 halaman dengan cover tanpa warna bila memperbanyak sendiri dikisaran Rp.45.000,-.
Saran Pak Thamrin yang terpenting punya buku dulu, karena buku adalah mahkota seorang penulis. Harapnya semoga acara ini menjadi momentum dimana yang datang kali ini sudah punya buku di tahun depan.
Para penulis bisa menulis apa saja temanya pada buku yang mau diterbitkan. YTPD akan membantu untuk mengurus ISBN yang nantinya dapat menjadi modal bila penulis ingin menjual buku di toko buku ternama. Bila ada penulis yang tertarik membuat buku dapat menghubungi Pak Thamrin Dahlan di nomor 08159932527.
----
Salam hangat Blogger Udik dari Cikeas - Andri Mastiyanto
Instagram I Twitter I web I Email : mastiyan@gmail.com
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H