Nomor sembilan merupakan nomor yang diberikan kepada pemain yang berposisi sebagai penyerang / pemain depan. Penyerang memiliki beberapa tipe yakni striker murni, forward dan winger forward. Namun, nomor sembilan ( 9 ) melekat kepada striker murni atau dijuluki bomber. Nomor 9 Berbeda dengan nomor 10 yang diberikan kepada pemain yang menonjol dengan skill yang mumpuni dimana tidak selalu pemain depan.
AC Milan memiliki beberapa nomor keramat, sebut saja nomor 3 milik Paolo Madini, nomor 6 milik Franco Baresi dan nomor 9 milik Flippo Inzaghi (Super Pippo). Tetapi hanya nomor 9 yang tidak dipensiunkan, untuk 2 nomor lainnya 3 dan 6 telah dipensiunkan. Mungkin bila ada pemain yang memiliki dedikasi dan prestasi (raihan gelar) nomor punggungnya dipensiunkan, bisa-bisa nomor punggung satu digit habis.
Kenapa nomor 9 yang sebelumnya digunakan Super Pippo begitu keramat  ? ada sebabnya, karena setelah Inzaghi pensiun belum ada lagi striker murni yang mampu menyamai bahkan mendulang gol diatas 10 gol. Bisa dibilang para bomber yang menggunakan nomor 9 langsung melempem. Bahkan ada beberapa pemain berlabel Bintang, kalau di dunia musik disebut super star.
Ini dia striker-striker pengguna nomor 9 setelah Flippo Inzaghi pensiun dari AC Milan
_
1. Alexandre Pato ( Si Bebek )
Salah-satu wonder kid yang digadang-gadang akan menggantikan Andriy Shevchenko di AC Milan ialah Alexander Pato atau dikenal dengan julukan si bebek. Secara skill dirinya begitu yahud dengan speed, dribling dan visi bermain yang baik. Dirinya begitu mirip gaya bermainnya dengan Shevchenko di masa jaya nya di AC Milan.
Ada titik balik Pato dalam berkarier, sebagai pemain muda dirinya pernah dinobatkan sebagai salah-satu pemain muda terbaik dunia. Tapi dirinya gagal bersinar ketika menerima tawaran menggunakan nomor 9 AC Milan milik Flippo Inzaghi. Ada beberapa fans beranggapan bahwa Pato sebaiknya tetap menggunakan nomor 7 sebagai nomor punggung.
Pato diserahi nomor punggung 9 milik Inzaghi di awal musim 2012/2013. Anehnya, penampilan Pato malah melempem dan hanya mencetak dua gol dari tujuh laga. Pada Januari 2013, ia akhirnya di transfer menuju klub Brasil, Corinthians.Â
_
2. Alessandro Matri
Setelah Alexander Pato hengkang, nomor 9 digunakan oleh Alessandro Matri. Mantan pemain Juventus ini mendarat di San Siro pada musim panas 2013. Penampilannya bersama Milan bisa dibilang tidak memenuhi harapan ketika dirinya menggunakan nomor 9.
Dirinya hanya melesakkan sebiji gol dari 18 penampilan. Setelah gagal di Milan, Matri lalu hengkang ke Fiorentina di awal tahun baru 2014. Sangat disayangkan dirinya tidak bertahan lama di klub yang telah mendidiknya.
Puncak karirnya datang ketika Juventus memboyongnya dari Cagliari pada bursa transfer Januari musim 2011/12 dan meraih tiga gelar Scudetto bersama Nyonya Tua.
_
3. Fernando Torres
Striker ganas, powerfull dan menyengat itulah Fernando Torres di masa jaya nya bersama Atletico Madrid dan Liverpool. Torres bisa dibilang di era 2000-an sebagai pemain bintang dan striker berbahaya.
Pada saat tiba di AC Milan, Torres langsung memilih nomor 9 yang memang menjadi favoritnya. Entah kenapa ia hanya memiliki pengalaman bermain selama enam bulan, kemudian ia ditransfer ke Atletico Madrid. Dirinya hanya mencetak satu gol dari 10 penampilan bersama Rossonerri.Â
_
4. Mattia Destro
Wonderkid Italia bernama Mattia Destro pernah menjajal bermain sebagai penyerang di AC Milan pada pertengahan musim 2014/2015. Destro digadang-gadang sebagai penerus wonderkid Italia lainnya yakni Cassano yang sama-sama kemudian berseragam AS Roma dan AC Milan.
Destro dipinjam Milan dari AS Roma pada Januari 2015. Ia hanya bertahan hingga akhir musim dengan catatan 3 gol dari 15 laga. Padahal saat itu dirinya sebagai wonderkid yang diharapkan mampu menjadi penerus nomor 9 AC Milan.
_
5. Luiz Adriano
Pemain kelahiran 12 April 1987 itu mulai berkarir di AC Milan pada Juli 2015. Saat itu, Rossoneri mendatangkan Adriano dari Shakhtar Donetsk. Dirinya begitu gemilang  di Shakhtar Donetsk dan begitu menyengat saat di Liga Champions.Â
_
6. Gianluca LapadulaÂ
Penyerang bernama Gianluca Lapadula sebelum bergabung Rosoneri bersinar bersama Pescara. Dirinya membuat 30 gol dan 12 assit dari 44 penampilan, sungguh catatan yang bagus bagi seorang striker. Bahkan dirinya menjadi rebutan beberapa klub Serie A sebelum berseragam Rosoneri.
Di San Siro, Ladapula hanya bertahan hingga Januari 2017 dan dilepas ke Genoa. Dirinya bermain sebanyak 29 kali disemua kompetisi dan hanya mencetak 8 gol. Gagal bersinarnya memang karena AC Milan sudah memasuki masa krisis dimana banyak pemain yang ada bukan pemain bintang lagi, sehingga dirinya kurang mendapatkan umpan terukur.
_
7. Andre Silva
AC Milan mencoba peruntungan dengan membeli wonderkid portugal Andre Silva. Wonderkid merupakan sebutan untuk youngster yang dianggap kelak akan menjadi pemain kelas dunia di masa depan. Sebut saja seperti Ronaldo,Pirlo, Cristiano Ronaldo, Lionel Messi, Pato dan Mario Gotze pernah masuk ke dalam daftar wonderkid ini. Tetapi dalam menjalani karir tidak semua wonderkid tersebut mengalami kesuksesan.Â
Pada musim 2016/2017 ini, saat dirinya masih berusia 21 tahun, ia mulai menunjukkan kualitasnya sebagai salah satu wonderkid dengan penampilan gemilangnya bersama FC Porto dan Timnas Portugal. Di Salgueiros ditempatkan sebagai penyerang tengah, dan juga sebagai penyerang sayap.Â
Silva sendiri belum tampil maksimal di AC Milan. Dari 41 penampilan di semua ajang, pemain internasional Portugal baru mencetak 10 gol dan 2 assist. Sementara di ajang Serie A, Silva baru membuat 2 gol. Saat ini dirinya menjadi bagian pemain tukar pinjam antara AC Milan & Eintracht Frankfurt. Kedua klub "Bertukar" pemain dimana Ante Rebic ke AC MIlan-sedangkan Andre Silva ke Eintracht Frankfurt.
_
8. Gonzalo HiguainÂ
Pemain bintang lainnya yang pernah AC Milan pinjam ialah Gonzalo Higuin. Rosoneri meminjam Higuain dari Juventus pada Agustus 2018. Sama seperti Torres, dirinya pun floop saat menjadi penyerang dengan nomor punggung 9 di AC Milan.
_
9. Krzystof Piatek
Hanya semusim berseragam Rosoneri, Krzystof Piatek sudah merapat ke Hertha Berlin. Kepergiannya membuat kutukan nomor punggung 9 di Milan masih berlanjut.
Striker timnas Polandia itu diboyong Herta Berlin dengan banderol 27 juta euro (Rp 407 miliar) plus bonus pada Jumat (31/1/2020). Dengan selesainya transfer tersebut, Piatek dipastikan hengkang dari Milan yang baru dibelanya selama satu tahun. Sebetulnya AC Milan mengalami kerugian saat menjual Piatek.
Di awal musim 2019/2020, Piatek memutuskan menanggalkan nomor 19 miliknya dan beralih menggunakan nomor punggung 9 yang dikutuk itu, Performanya kemudian menurun drastis dan hanya bisa membuat lima gol dari 20 penampilan.Â
Akhirnya mitos kutukan ini pun berlanjut
__
Pada musim 2019/2020 belum ada lagi penyerang yang menggunakan nomor punggung 9. Kurang tajamnya penerus nomor punggung 9 yang ditinggalkan Flippo Inzagi bisa jadi tidak hanya karena kualitas sang penyerang tetapi juga karena faktor lain.Â
Pada masa-masa Inzaghi bermain, begitu banyak pemin berlevel bintang kelas dunia dan pemain tengah dengan akurasi umpan yang mempuni dengan visi bermain yang baik.
Pemain juara sebut saja seedorf, Pirlo, Kaka, Rui Costa, Cafu, Serginho, Oddo, dan lainnya. Pada era Inzaghi menjelang pensiun, AC Milan mengalami gonjang-ganjing finansial dibawah Silvio Barlesconi yang berdampak pada transfer pemain.Â
Banyak pemain pinjaman direkrut dan pemain wonderkid yang butuh mentor. Kurangnya pemain bintang di usia matang dan banyaknya pemain kelas 2 (dua) di squad membuat pemain seperti Piatek dan Silva sulit menunjukkan kualitasnya.
Salam hangat Blogger Udik dari Cikeas - Andri Mastiyanto
Instagram I Twitter I web I Email : mastiyan@gmail.com
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H