Mohon tunggu...
Andri Mastiyanto
Andri Mastiyanto Mohon Tunggu... Tenaga Kesehatan - Penyuluh Kesehatan

Kompasianer Of the Year 2022, 106 x Prestasi Digital Competition (71 writing competition, 25 Instagram Competition, 9 Twitter Competition, 1 Short Video Competition), Blogger terpilih Writingthon 2020, Best Story Telling Danone Blogger Academy 2, Best Member Backpacker Jakarta 2014, ASN, Email : mastiyan@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Gadget Pilihan

Premium Account Kompasiana Akan Lahir, Sebaiknya Seperti Apa?

11 Juni 2020   21:32 Diperbarui: 12 Juni 2020   06:33 424
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Deskripsi : Premium Account Kompasiana akan lahir sebaiknya seperti apa ? I Sumber Foto : olah digital

Tanda-tanda lahirnya Premium Account Kompasiana mulai tercium bau-nya. Daku pun termasuk yang mengisi survey tersebut yang menggunakan surveymonkey.com ( DI SINI). Judul survey tersebut "Premium Account Survey", daku mengetahui survey tersebut di WA group CLICK Kompasiana.

Kata-kata yang disampaikan dalam kata pengantar yang mengajak para kompasianers terlibat yakni 'Hai pengguna Kompasiana, Bantu kami untuk mengisi survey terkait fitur premium berikut ini ya. Data yang Anda isikan kami jamin kerahasiannya dan hanya digunakan untuk kepentingan riset ini saja.

Sama seperti survey-survey yang berhubungan dengan account berbayar akan menayakan usia, pekerjaan, penghasilan, jenis kelamin, status di platform, rutinitas menggunakan platform, ketertarikan pada premium account, biaya yang dapat dipenuhi oleh pengguna platform dan harapan fitur yang didapatkan dari premium account.

Premium Account Kompasiana menawarkan perbedaan yang tidak dirasakan oleh account non premium / reguler account. Bila saya membaca dari survey, fitur premium menawarkan halaman Kompasiana tanpa iklan sehingga kompasianers dapat menikmati semua konten di Kompasina tanpa iklan yang mengganggu.

Pada saat fitur premium dirilis  maka Kompasiana akan membatasi penyimpanan draft untuk reguler akun. Premium account akan mendapatkan unlimited draft storage ( penyimpanan draft tanpa batas).

Selain itu nantinya Kompasiana akan membatasi penggunaan fitur preview artikel pada reguler account / non premium saat premium account dirilis. Bahkan privew artikelmu sebelum ditayangkan tanpa batasan.

Akan tersedia jadwalkan tayang konten. Premium account akan menerima kelebihan manfaat daripada reguler account dimana pendjawalan waktu tayang konten pada waktu yang terbaik tanpa batasan !. Kompasiana akan membatasi penggunaan fitur penjadwalan pada reguler account saat fitur premium rilis.

Tapi bila hanya 4 fitur itu saja, saya rasa kemanfaatan dengan harus membayar terasa kurang. Harusnya ada fitur-fitur tambahan yang didapatkan dari premium account tidak hanya yang ditawarkan melalui survey yang disebarkan melalui surveymonkey.com.

_

Merasa Premium Dengan Sub Domain Kompasiana

Pada tahun 2015 daku mulai aktif pada acara offline Kompasiana dari Nangkring,Coverage, Kumpul Komunitas Kompasiana, dll. Pada saat itu daku mengenal banyak sekali kompasianers spesialis kegiatan offline yang hanya menggunakan Kompasiana sebagai tempat menulis. 

Tahun 2020 sebelum Pandemi Covid-19 pun sama, masih sering bertemu dengan mereka tetapi hampir sebagian besar sudah memiliki blog non Kompasiana seperti blogspot, wordpress bahkan Top Level Domain (TLD). Kenapa ?

Banyak yang berkomentar bahwa tidak merasa memiliki blog sendiri, Kompasiana itu blog keroyokan. Ya memang pemilik akun kompasiana akan mendapatkan link dengan nama akun dibelakang kata 'Kompasiana', seperti ini contohnya http://kompasiana.com/rakyatjelata

Dari lahir sampai dengan 2020 Kompasiana mungkin sudah mendekati 400 ribu akun, tapi berapa yang sudah tidak aktif ?, dan berapa yang hanya menulis sekali sebulan ? Mungkin perlu di survey berapa yang memiliki akun platform lain nya ? 

Para petinggi Kompasiana yang sering terlibat dengan komunitas Kompasiana pastinya menyadari bahwa ketua dan pengurus komunitas saat ini sebagian besar memiliki blog pribadi yang lebih aktif daripada menulis di Kompasiana.

Saatnya Kompasiana berinvestasi agar mampu membuat kompasiana menjadi sub.domain misalnya inidia.kompasiana.com. Ini akan lebih menarik bagi pemilik akun ketika ditanya blog nya apa ? jawabnya rakyatjelata.kompasiana.com. 

Kata depan ialah nama akunnya bukan Kompasiana, menurut saya wajar kan Premium Account itu berbayar. Tentunya akan lebih memberi kebanggan bila nama akun didepan. Karena masih banyak masyarakat ketika kompasianers share link artikel Kompasiana dianggap kontributor kompas.com.

Jangan pula manajemen Kompasiana membandingkan dengan blog keroyokan dengan konsep sub domain yang bubar ditahun 2018. Banyak yang beranggapan bahwa bubarnya bukan karena kurang minat, tetapi dedengkot nya pamitan dan pengelola belum siap melakukan regenerasi. Mungkin juga perubahan strategik bisnis dari perusahaan induk.

Kompasiana termasuk yang survive ketika ditinggal para founder dan admin dedengkot. Kompasiana pun masih menjadi strategik bisnis dari perusahaan induk. Sudah saatnya mengambil tanaman yang sudah berbuah namun tidak terawat dan mati karena ditinggal pergi.

_

Menampilkan Jumlah Viewer Secara Periodik

Saat ini pemilik akun Kompasiana belum bisa melihat jumlah viewer per periodik, hanya dapat melihat jumlah viewer per artikel dan seluruh viewer dari suluruh post. Tentunya dapat melihat jumlah viewer per periodik akan menjadi penawaran yang menarik bagi para pemilik akun yang bersedia merogohkan kocek.

Mau bagaimanapun, ketika kita menulis tentunya ingin pula mengetahui berapa jumlah viewer per periodik yang kita dapatkan. Tidak hanya itu saja, akan menarik bila bisa mengetahui jumlah viewer dari mana, usia berapa,jenis kelamin itu akan memberi nilai lebih.

_

Prioritas Bila Ada Acara Nangkring

Bagaimana bila Anda membayar pada sebuah platform tetapi ketika ada acara / kegiatan tidak diprioritaskan? tentunya akan menjadi pertimbangan untuk bertanya dalam diri apakah memiliki Premium Account itu harus ?.

Nangkring, Coverage dan Copy Writing yang diselenggarakan oleh Kompasiana pada saat pendaftaran memiliki keterbatasan quota. Apalagi yang menjadi narasumber misalnya Menteri itu akan menambah daya tarik tersendiri bagi kompasianers untuk mendaftar. Mendapatkan prioritas bagi pemilik Premium Account tentu nya merupakan nilai jual.

_

Mendapatkan Centang Biru dan Badge atau logo Khusus

Pastinya harus berbeda antara Premium Account dengan Reguler Account, klo tidak beda jauh mengapa harus bayar !. Kartu ATM saja dengan potongan administrasi lebih besar akan mendapatkan kartu yang berwarna berbeda dengan yang reguler.

Kompasianers dengan akun yang dicentang biru saat ini memiliki kelebihan yaitu dianggap sebagai penulis yang berkualitas. Lainnya yaitu ketika upload artikel secara otomatis menjadi Pilihan (walaupun natinya bila dianggap melanggar aturan akan kena semprit).

Mendapatkan artikel post otomatis bertajuk pilihan tentunya akan membuat daya jual Premium Account lebih menarik dibandingkan dengan penawaran unlimited draft storage.

_

Memiliki Pilihan Beragam Template

Kompasiana memiliki kekhasan dengan template atau tampilan muka nya dengan background warna biru. Bagaimana jika Premium Account dapat memiliki pilihan template seperti pada beberapa platform lainnya ?

Bakal menjadi daya tawar yang menarik bagi pemilik Reguler Account untuk berpindah hati ke Premium Account. Dalam survey nya, Kompasiana menyebut Premium Account dan Reguler Account, dalam penyebutan saja berbeda. Berarti ada hal yang berbeda dan sesuai namanya Premium maka mendapatkan fasilitas / fitur yang premium.

_

Terdapat Area di Tampilan Profil Untuk Menempatkan Banner

Tentunya yang terakhir daku sebutkan ini akan menjadi salah-satu daya jual yang paling oke. Bila kita menggunakan blogspot, wordpress dan blog lainnya terdapat sebuah tempat di tampilan muka dimana kita dapat meletakkan banner.

Bisa jadi ada yang memiliki prestasi dimana mendapatkan sertifikat digital, bagian dari sebuah komunitas yang memiliki banner digital, memiliki link banner bila di klik mengarah ke situs pemiliki akun premium, dan lainnya. Bila bisa dimunculkan di tampilan profil pastinya OKE banget untuk dibayar.

_

Inovasi itu penting. Bila tidak berinovasi bagi pemilik usaha digital akan menunggu waktu untuk kehilangan cahayanya. Kompasiana pun harus berinovasi apalagi saat ini bukan unit kerja CSR, jadi wajar bila mereka mencari cara untuk meraih rezeki untuk menjalankan platform K biru ini. 

Namun,jangan  pula fitur yang sudah dirasakan saat masa-masa belum ada Premium Account Kompasiana dijadikan bagian dari fitur premium. Apakah minat para kompasianers dengan Premium Account itu besar ? jika hanya 4 penawaran yang disuguhkan di survey. Saatnya menambah Fitur lainnya bila ingin dibeli.

Salam hangat Blogger Udik dari Cikeas - Andri Mastiyanto
Instagram I Twitter I web I Email : mastiyan@gmail.com

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gadget Selengkapnya
Lihat Gadget Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun