Mohon tunggu...
Andri Mastiyanto
Andri Mastiyanto Mohon Tunggu... Tenaga Kesehatan - Penyuluh Kesehatan

Kompasianer Of the Year 2022, 105 x Prestasi Digital Competition (70 writing competition, 25 Instagram Competition, 9 Twitter Competition, 1 Short Video Competition), Blogger terpilih Writingthon 2020, Best Story Telling Danone Blogger Academy 2, Best Member Backpacker Jakarta 2014, ASN, Email : mastiyan@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Gadget Pilihan

Premium Account Kompasiana Akan Lahir, Sebaiknya Seperti Apa?

11 Juni 2020   21:32 Diperbarui: 12 Juni 2020   06:33 424
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Deskripsi : Premium Account Kompasiana akan lahir sebaiknya seperti apa ? I Sumber Foto : olah digital

Tahun 2020 sebelum Pandemi Covid-19 pun sama, masih sering bertemu dengan mereka tetapi hampir sebagian besar sudah memiliki blog non Kompasiana seperti blogspot, wordpress bahkan Top Level Domain (TLD). Kenapa ?

Banyak yang berkomentar bahwa tidak merasa memiliki blog sendiri, Kompasiana itu blog keroyokan. Ya memang pemilik akun kompasiana akan mendapatkan link dengan nama akun dibelakang kata 'Kompasiana', seperti ini contohnya http://kompasiana.com/rakyatjelata

Dari lahir sampai dengan 2020 Kompasiana mungkin sudah mendekati 400 ribu akun, tapi berapa yang sudah tidak aktif ?, dan berapa yang hanya menulis sekali sebulan ? Mungkin perlu di survey berapa yang memiliki akun platform lain nya ? 

Para petinggi Kompasiana yang sering terlibat dengan komunitas Kompasiana pastinya menyadari bahwa ketua dan pengurus komunitas saat ini sebagian besar memiliki blog pribadi yang lebih aktif daripada menulis di Kompasiana.

Saatnya Kompasiana berinvestasi agar mampu membuat kompasiana menjadi sub.domain misalnya inidia.kompasiana.com. Ini akan lebih menarik bagi pemilik akun ketika ditanya blog nya apa ? jawabnya rakyatjelata.kompasiana.com. 

Kata depan ialah nama akunnya bukan Kompasiana, menurut saya wajar kan Premium Account itu berbayar. Tentunya akan lebih memberi kebanggan bila nama akun didepan. Karena masih banyak masyarakat ketika kompasianers share link artikel Kompasiana dianggap kontributor kompas.com.

Jangan pula manajemen Kompasiana membandingkan dengan blog keroyokan dengan konsep sub domain yang bubar ditahun 2018. Banyak yang beranggapan bahwa bubarnya bukan karena kurang minat, tetapi dedengkot nya pamitan dan pengelola belum siap melakukan regenerasi. Mungkin juga perubahan strategik bisnis dari perusahaan induk.

Kompasiana termasuk yang survive ketika ditinggal para founder dan admin dedengkot. Kompasiana pun masih menjadi strategik bisnis dari perusahaan induk. Sudah saatnya mengambil tanaman yang sudah berbuah namun tidak terawat dan mati karena ditinggal pergi.

_

Menampilkan Jumlah Viewer Secara Periodik

Saat ini pemilik akun Kompasiana belum bisa melihat jumlah viewer per periodik, hanya dapat melihat jumlah viewer per artikel dan seluruh viewer dari suluruh post. Tentunya dapat melihat jumlah viewer per periodik akan menjadi penawaran yang menarik bagi para pemilik akun yang bersedia merogohkan kocek.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gadget Selengkapnya
Lihat Gadget Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun