Pada FourFourTwo Perancis, Tranchant kemudian mengatakan bahwa Niang memiliki potensi yang luar biasa. Mantan pelatihnya di usia muda, Tranchant pun pernah berujar bahwa suatu saat Niang akan menjadi pemain besar. Saat itu ia masih berusia 16 tahun dan sempat memuncaki daftar pencetak gol terbanyak skuat cadangan Caen yang berlaga di divisi empat Prancis.Â
Sayangnya pelatih setelah Sinisa Mihajlovic jarang memberi kesempatan bermain. Sebagai pemain yang masih sangat muda dirinya butuh waktu reguler bermain. Niang merupakan pemain seangkatan wonderkid Milan, Gianluigi Donnarumma yang bermain reguler di umur 17 tahun.
Milan bertumpu pada penyerang pinjaman dan gratisan sehingga ia jarang mendapat kepercayaan bermain. Padahal, di masa-masa  seperti itu, memainkan seorang youngster berbakat bisa menjadi solusi dari buruknya kualitas para penyerang Milan.
Pemain jangkung dan langsing ini berpindah-pindah dipinjamkan ke Montpellier (Januari 2014), Genoa (Januari 2015), dan Watford (Januari 2017), Setiap selesai dipinjamkan, Niang selalu kembali ke tim senior Milan. Namun setiap itu pula ia kembali tampil mengecewakan, padahal statistiknya sempat menjanjikan.Â
Akhir masa peminjaman Niang di klub kota turin, Torino (2017). Klub ini pada masa akhir peminjaman menilai M'Baye Niang adalah sosok yang menjanjikan. Mereka pun mempermanenkan status bomber Prancis itu dengan nilai transfer 11,73 juta euro (Rp 174,82 miliar) dan terikat kontrak hingga Juni 2021.
5. Patrick Cutrone
Wonderkid selanjutnya ada pada diri ex penyerang murni AC Milan, Patrick Cutrone. Pemain ini digadang-gadang sebagai titisan Filippo Inzaghi, namun sejatinya lebih mirip Vieri. Patrick Cutrone merupakan pemain asli binaan akademi AC Milan.Â
Ia sudah bergabung dengan akademi AC Milan sejak 2007 saat usianya 9 tahun. Menjalani debut di tim senior pada 2017, dua tahun kemudian saat usianya 21 tahun, Cutrone harus rela dijual.
Dalam sebuah wawancara dirinya merasa dipaksa meninggalkan AC Milan. Meski tampak dijual secara paksa, Cutrone mengaku tak menaruh dendam terhadap AC Milan.Â
Ia merasa pemain didikan AC Milan sulit mendapatkan kesempatan ketika datang pemain asing. Saat ini tercatat hanya ada tiga nama lulusan akademi pemain muda AC Milan.