Bila kita mengucap "Sumedang" apa yang ada dipikiran ? mungkin yang belum pernah ke Sumedang akan berucap 'tahu Sumedang'. Jujur di otak saya juga mengucapkan itu. Kota Sumedang begitu identik dengan kuliner yang berasal dari endapan perasan dari biji kedelai.
Namun ternyata kota Sumedang memiliki daya tarik lain dari bentang alam yang dimilikinya. Sebagai warganet, blogger dan backpacker, saya pun kemudian mencari tau di dunia maya dimana saja destinasi wisata yang bisa dikunjungi di Sumedang.
Pada 18 januari 2020 lalu, saya berkesempatan mengunjungi The Great Asia Africa yang terletak di Lembang, Bandung. Destinasi wisata tersebut begitu instagramable dan bisa kita pamerkan ke sosial media baik di Instagram ataupun sosmed lainnya.Â
Selain upload di sosmed kemudian saya membuat blogpostnya di blog Kompasiana yang berjudul "The Great Asia Africa, Bikin Backpacker BPJ Jadi Gila Foto". Ternyata hasil upload di sosmed dan blog membuat beberapa teman tertarik mengunjungi The Great Asia Afrika.Â
Nah, ini yang membuat saya tertarik untuk traveling kembali ke kota yang berada di sebelah Bandung yaitu Sumedang untuk mendapatkan foto-foto dan kisahnya yang nantinya bisa menjadi referensi para traveler.
Setelah mencari di Instagram hasil post feed yang instagramable di Kota Sumedang, saya mendapatkan informasi 4 destinasi wisata di kota Sumedang yang bisa saya kunjungi nantinya;
_
Warga Jabodetabek begitu familier dengan waduk Jatiluhur tapi di Jawa Barat ada waduk lain yang patut dikenal, yaitu Waduk Jatigede. Bila saya membaca Wikipedia (DI SINI), Waduk Jatigede merupakan sebuah waduk yang terletak di Kabupaten Sumedang, Provinsi Jawa Barat. Ada kisah dibalik pembangunan waduk ini.
Pada masa Presiden Susilo Bambang Yudhoyono proyek waduk ini tidak hanya sekedar rencana tapi mulai dibangun di tahun 2008. Kemudian peresmian waduk ini pada era kepemimpinan Presiden Joko Widodo pada tahun 2015. Dua tahun setelah peresmian baru beroperasi penuh pada tahun 2017.Â
Traveler yang mengunjungi waduk ini juga akan mendapatkan pengetahuan tidak hanya hasil foto saja, pengunjung dapat belajar sejarah dari pembangunannya. Ternyata Waduk Jatigede dibangun dengan membendung aliran Sungai Cimanuk di wilayah Kecamatan Jatigede, Kabupaten Sumedang.
Pembangunan mega proyek ini memerlukan pengorbanan karena harus menenggelamkan 28 desa di Sumedang, Jawa Barat secara bertahap. Menenggelamkan 28 desa membutuhkan waktu sekitar 7 bulan. Desa yang tenggelam antara lain Jemah, Suka Kersa, Pada Jaya, Cibogo, Cipaku, dan Paku Alam.
Adapun kapasitas tampung waduk Jatigede sebesar 979,5 juta meter kubik air. Waduk Jatigede merupakan waduk terbesar kedua di Indonesia. Background danau tentunya dapat menjadi spot foto instagram yang menarik.Â
Warganet dapat mengambil foto dengan latar belakang danau buatan dan bukit-bukit yang mengelilinginya di destinasi wisata ini. Selain itu kita dapat menemukan moment fotografi dengan background yang tematik pada saat kemarau ketika air surut. Kejadian musiman ini akan memunculkan reruntuhan desa-desa yang ditenggelamkan.
_
Destinasi instagramble lain, daku dapatkan di artikel jabar.tribunnews (DI SINI) yakni Disbun Sukajadi. Lokasi instagramable ini terdapat di tengah-tengah perkebunan teh yang hijau royo-royo. Disbun Sukajadi berlokasi di Desa Sukajadi, Kecamatan Wado, Kabupaten Sumedang.
Bagi traveler setelah mengunjungi Waduk Jatigede dapat mengunjungi Disbun Sukajadi karena Jaraknya hanya sekitar tujuh kilometer dari sana. Lokasi wisata kebun teh ini berada di ujung timur Kabupaten Sumedang.Â
Pengunjung bisa menuju ke kawasan wisata ini menggunakan kendaraan pribadi dengan waktu tempuh sekitar satu jam atau 40 Kilometer dari pusat kota Sumedang. Terbilang tidak lama, karena warga Jabodetabek sudah terbiasa satu jam diperjalanan saat beraktifitas di jam kerja.
Awalnya perkebunan teh di Desa Sukajadi hanya kebun teh biasa, kemudian disulap menjadi tempat wisata yang memenuhi kebutuhan bagi para warganet untuk swafoto. Bagi warga Jabodetabek keindahan alam dan kebun teh akan memberikan kenangan yang mungkin saja memanggil kembali.
Pada saat memasuki area tempat parkir, pengunjung sudah disambut dengan spot untuk swafoto. Sebuah ayunan unik di area parkir digunakan sebagai spot foto yang keren, asalkan pengunjung mampu mengambil dari sudut pengambilan gambar dan pencahayaan yang tepat.
Tak hanya akan mendapatkan spot foto instagram itu saja, terdapat pula patung-patung unik yang menggambarkan keseharian para pemetik teh di kebun teh tersebut.
Tersedia pula perahu yang terbuat dari Bambu. Ini merupakan salah satu spot yang keren buat dipajang di instagram. Perahu bambu tersebut menjorok ke arah kebun teh, sehingga akan menghasilkan foto yang bagus ketika objek manusia diatas perahu dengan menampilkan latar belakang kebun teh.
Objek foto di kebun teh tersebut tidak hanya itu saja, terdapat sarang burung raksasa, sarang tupai raksasa, hingga bunga raksasa. Selain banyak spot foto kekinian, netizen yang berkunjung juga dapat melihat langsung proses pemetikan teh oleh petani.Â
Berdasarkan artikel yang saya baca, belum ada tarif yang ditetapkan di Disbun Sukajadi, seikhlasnya pengunjung. Jadi masih adakah alasan untuk tidak mengunjungi Disbun Sukajadi, Sumedang ?
_
Di Sumedang selain Waduk Jatigede dan Disbun Sukajadi ternyata ada wisata instagramable yang tidak kalah hits, yaitu Wisata Kampoeng Ciherang. Pada saat saya membaca artikel tentang Wisata Kampoeng Ciherang  di phinemo.com (DI SINI) yang menarik untuk dijadikan spot foto yakni latar belakang pohon-pohon yang menjulang didalam hutan.
Wahana yang disediakan bagi pengunjung begitu beragam dan dibagi menjadi 2 bagian, yaitu bagian wahana dewasa dan wahana anak-anak. Untuk wahana dewasa yang bisa menjadi spot foto-foto kece terdiri dari sepeda gantung, paparahuan (perahu), papanahan (panahan), Outbound dewasa, Spot Selfie, dan terakhir kolam renang.
Bagi pengunjung untuk memasuki tempat wisata ini dengan tarif tiket mulai dari Rp 20.000, itu sudah termasuk bermain di semua wahana yang tersedia. Sedangkan tiket masuk lansia dan ibu hamil yang dilarang menaiki wahana disini, dikenakan biaya mulai dari Rp 15.000.
Untuk tarif tiket masuk di hari tersebut, dikenakan biaya mulai dari Rp 25 ribu dan sudah menikmati semua wahana yang tersedia. Di hari libur, tiket untuk ibu hamil dan lansia tetap sama di Rp 15 ribu karena ada larangan untuk menaiki semua wahana di tempat ini. Untuk tiket parkir kendaraan beda dengan tiket masuk. Dikenakan biaya untuk mobil Rp 10.000 dan motor Rp 5.000.
Di objek Wisata Kampoeng Ciherang disediakan juga wahana untuk camping yang dikenakan biaya Rp 30.000 per orang yang sudah termasuk tiket, asuransi dan tiket sewa tempat 1x24 jam. Swafoto dengan tenda-tenda camping juga begitu hits di instagram.
Saat anda menikmati wahana yang berada di objek wisata ini, kita akan mendapatkan pilihan untuk di foto dengan fotografer profesional yang dengan biaya Rp 10.000 per foto. Tidak akan rugi bila mendapatkan hasil foto yang layak masuk instagram feeds.
Tarifnya terbilang terjangkau bagi warga Jabodetabek, tidak terlalu menguras dompet....cusss kesana deh.
_
Bagi para traveler pastinya mengenal Labuan Cermin yang ada di Kalimantan Timur. Sebuah lokasi danau yang terletak ditengah hutan dengan air nya yang biru. Spot di Labuan Cermin entah kenapa begitu hits dipamerkan di instagram bagi para traveler, apakah untuk membuktikan diri sebagai traveler ?
Tidak perlu jauh-jauh ke Kalimantan, dari Jabodetabek kita bisa mendapatkan suasana yang mirip dengan Labuan Cermin. Cari waktu untuk mendatangi saudara kembar Labuan Cermin yaitu Situ Biru Sumedang, atau Danau Berwarna Biru Dari Sumedang.
Di Situ Biru Cilembang yang terletak di Desa Hariang, Kecamatan Buah Dua, Sumedang, pengunjung akan dimanjakan pemandangan danau nan jernih dengan airnya yang biru mirip dengan Labuan Cermin. Danau jernih dengan air berwarna biru ini memiliki kedalaman sekitar 3 meter dimana kita masih dapat melihat dasarnya.
Situ Biru Cilembang  masih dikelola secara swadaya oleh masyarakat setempat. Untuk masuk ke kawasan Situ Biru Cilembang pengunjung hanya perlu membayar biaya parkir dan biaya masuk sekitar Rp 15.000.Â
Keindahan Situ Biru Cilembang dapat dinikmati dengan baik saat siang hari / langit sedang cerah karena birunya air danau akan terlihat jelas. Namun Situ Biru Cilembang tidak dapat dikunjungi setiap hari. Untuk hari Selasa dan Jumat terdapat pantangan untuk masuk ke area danau ini. Pantangan lainnya, pengunjung dilarang berenang di danau itu. Alasannya, karena Situ Biru Cilembang adalah sumber air bagi warga setempat.Â
Situ Biru Cilembang dapat dikunjungi wisatawan melalui Semedang menuju Perempatan Cimalaka. Setelah tiba di Perempatan Cimalaka, arahkan kendaraan menuju Pertigaan Legok.
Kemudian menuju Kecamatan Buah dua, Desa Hariang untuk mencari lokasi parkir. Untuk mencapai Situ Biru Cilembang, wisatawan yang sudah memarkirkan kendaraan harus berjalan sekira 200 meter dari tempat parkir.
__________________
Sumedang dari Jabodatabek masih bisa dijangkau. Puncak di akhir pekan sudah sangat padat. Saatnya mengalihkan ke lokasi lain salah-satunya di Sumedang.
Salam hangat Blogger Udik dari Cikeas - Andri Mastiyanto
Blog [DISINI] Twitter [DISINI] , Instagram [DISINI] Email : mastiyan@gmail.com
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H