Itu pun yang terjadi pada keluarga daku. Orang tua daku pernah menyembunyikan dari anak-anak nya memiliki hutang dan menggadaikan emas untuk membiayai kami (daku dan almarhum kakak) sekolah dan kuliah.
Rahasia itu terbuka ketika daku diberi tau oleh ibu bahwa Bapak & Ibu tidak punya apa-apa lagi untuk biaya kuliah semester akhir di FKM UI. Daku saat itu harus mendampingi Ibu memohon pinjaman kepada Sepupu ku mbak Neneng (Akhirnya pinjaman itu dianggap lunas tidak perlu dibayar,...terima kasih ya mbak).
Setiap keluarga pasti memiliki cara masing-masing untuk saling menyampaikan rasa kasih sayangnya. Salah-satu nya dengan menyimpan Rahasia yang dibuka pada waktu nya ke anak-anak nya.
2. Film ini Mengkritik Orang Tua Mapan 'Berkecukupan Ternyata Tidak  Selalu Membuat Bahagia'
Berbagai intrik yang terjadi akan ditampilkan dalam scene dalam film ini. Walaupun latar belakang ekonomi dari keluarga yang diangkat merupakan keluarga menengah keatas (mapan) tapi ada beberapa sisi yang juga dialami oleh individu dikehidupan keluarga/rumah tangga kebanyakan.
Narendra sejak menikah di akhir era 80-an atau awal 90-an sudah memiliki rumah 2 lantai yang besar (bukan type 36/45/60) dan kendaraan roda empat.
Angkasa (Rio Dewanto) sebagai anak sulung keluarga mapan sudah mampu memiliki hunian dengan perabotan yang apik, punya mobil bagus dan memiliki calon istri yang cantik pula.
Aurora (Sheila Dara), anak tengah yang menjadi seniman telah memiliki studio sendiri dengan peralatan yang lengkap padahal dirinya baru mau pertama kali pameran tunggal. Lalu Awan (Rachel Amanda) yang paling bontot dan diperhatikan, baru magang di tempat kerja yang baik (ada peran Ayah nya), tapi udah punya iMac.
Salah-satu sisi dari film ini mencoba menyampaikan kritik sosial terhadap pola asuh orang tua Mapan di Asia. Benar atau tidak kalau orang-orang Asia Timur, Asia Tenggara dan Asia Selatan punya obsesi yang begitu besar ke anak-anaknya untuk sukses di bawah pengawasannya.
Dalam beberapa scene bagaimana Narendra mengawasi gerak-gerik si bontot dan si anak tengah akhirnya bisa kuliah ke London pakai dana pensiun ayahnya (gede ya dana pesiunnya).
Mereka (Orang Tua Mapan) sering fokus memenuhi kebutuhan fisik anak seperti sekolah, pakaian bagus, fasilitas belajar, sampai ekstra kulikuler. Narendra (orang tua mapan) mengganggap dengan memberi jalan kesuksesan tanpa penderitaan dan dicukupi kebutuhan setiap anak akan bahagia.