Mohon tunggu...
Andri Mastiyanto
Andri Mastiyanto Mohon Tunggu... Tenaga Kesehatan - Penyuluh Kesehatan

Kompasianer Of the Year 2022, 105 x Prestasi Digital Competition (70 writing competition, 25 Instagram Competition, 9 Twitter Competition, 1 Short Video Competition), Blogger terpilih Writingthon 2020, Best Story Telling Danone Blogger Academy 2, Best Member Backpacker Jakarta 2014, ASN, Email : mastiyan@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Gara-Gara Papua, Indonesia Menjadi Macan Asia

28 Desember 2019   20:23 Diperbarui: 28 Desember 2019   20:33 702
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pernah mendengar sebutan Indonesia macan Asia ? ya mungkin banyak yang pernah dengar dan banyak pula yang belum dengar. Indonesia menjadi macan Asia bukan tanpa sebab. Indonesia membangun kekuatan militer terbesar di belahan Bumi Selatan demi mempertahankan keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) yakni Papua yang dahulu diberi nama Irian Barat.

Tahun 1960-an, Era Presiden Sukarno kekuatan militer Indonesia adalah salah satu yang terbesar dan terkuat. Bahkan, Amerika dan blok barat khawatir termasuk negara tetangga Australia. Mungkin mereka takut dengan perkembangan kekuatan militer Indonesia yang didukung besar-besaran oleh teknologi militer terbaru Uni Sovyet di era 50-60an.

Kekuatan Republik Indonesia tidak akan sebesar saat itu bila Belanda tidak melakukan tipu muslihat untuk membentuk negara boneka yang seakan-akan merdeka, tapi masih dibawah kendali Belanda. 

Presiden Sukarno segera mengambil tindakan tegas dengan berusaha merebut kembali Papua dari tangan Belanda. Pada 19 Desember 1961, Presiden Soekarno mengeluarkan maklumat "Trikora" di Yogyakarta, dan isinya adalah: 1. Gagalkan pembentukan negara boneka Papua buatan kolonial Belanda. 2. Kibarkan Sang Saka Merah Putih di seluruh Irian Barat 3. Bersiaplah untuk mobilisasi umum, mempertahankan kemerdekaan dan kesatuan tanah air bangsa. 

Maklumat Trikora ini yang menjadi pemicu di era 60-an Indonesia menjadi macan Asia. Dua negara adidaya Amerika Seikat dan Uni Sovyet telah disambangi oleh Presiden Soekarno di medio pertengahan dan akhir 50-an serta awal 60-an. 

Lawatan Bung Karno dilakukan untuk meminta bantuan kedua negara Adidaya tersebut untuk menyelesaikan masalah Irian Barat (Papua). Namun  lawatan Bung Karno di pertengahan 50-an dan tahun 61 belum menggugah Amerika Serikat. Sovyet saat itu yang yang mengulurkan tangan.

Kehadiran militer Indonesia era 60-an mampu membuat gentar negara-negara dunia bahkan Amerika, Inggris, Belanda dan Australia. Tepatnya 1960-an, Era Presiden Sukarno, kekuatan militer Indonesia adalah salah satu yang terbesar dan terkuat di Asia. 

_

Kekuatan Angkatan Laut Membuat Belanda Menyingkir

Kekuatan utama Indonesia era 60-an salah-satu nya kapal perang buatan Soviet dari kelas Sverdlov, dengan 12 meriam raksasa kaliber 6 inchi. KRI Irian tiba di Surabaya pada 5 Agustus 1962 dan dinyatakan keluar dari kedinasan AL Uni Soviet pada 24 Januari 1963 dengan nomor lambung 201. 

KRI Irian memiliki bobot raksasa seberat 16.640 ton dengan awak sebanyak 1270 orang termasuk 60 perwira. Saat itu baru Indonesia yang bisa membeli kapal perang penjelajah ini dari Uni Sovyet. Kehadiran kapal ini membuat AL Kerajaan Belanda secara drastis mengurangi kehadirannya di perairan Irian Barat (Papua). 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun