Budaya membaca tidak dapat dibangun secara cepat bagaikan membalikkan telapak tangan. Budaya membaca harus sudah dimulai sejak anak berusia dini. Untuk melahirkan learning society peran ibu sangat besar, karena ibu pelatak dasar budaya literasi #literasikeluarga #sahabatkeluarga .
15 menit sebelum anak-anak tidur usahakan dibacakan buku dongeng bergambar dimana anak terlibat membaca. Sehinga budaya membaca sudah lahir sejak dini yang berdampak saat bertambah umur minat baca tinggi. Hal ini yang saya terima manfaatnya ketika sudah besar, keinginan untuk membaca selalu ada.
Dengan hadirnya telepon pintar (smartphone) layar lebar / tablet dan internet para orang tua dapat menggunakan teknologi ini. Informasi yang didapat dari internet perlu diselingi dengan buku agar anak terbiasa mencari referensi dan membaca buku. Mencari referensi amat penting dimana saat ini banyak informasi hoaks.
Diskusikan pula buku-buku yang sudah dibaca oleh anak-anak. Berdiskusi membuat Ibu akan tahu sejauh mana pemahaman dan aksi nyata anak dari buku yang dibaca. Hal yang penting dalam membangun budaya literasi adalah bahagiakan anak dengan buku.
Sesekali ajaklah anak berlibur ke perpustakaan, rumah baca, toko buku, atau bazar buku. Berikan hadiah buku pada momen-momen spesial anak misal ulang tahun. Berikan pesan bahwa di buku semua ada dan kita akan mengawali kesuksesan melalui buku.
.
2. Â Membangun Literasi Dapat Dilahirkan dengan Menjadi Bagian dari KomunitasÂ
Manusia merupakan mahluk sosial. Jika kita memiliki minat terhadap hobi / kegiatan tertentu sebaiknya kita mengikuti komunitas. Misal komunitas traveling, komunitas burung berkicau, komunitas blog, dll.
Bergaul di komunitas sesuai hobi kita akan memancing untuk membaca. Untuk meningkatkan pengetahuan dari hobi pastinya diri kita akan mendapatkan referensi dari komunitas berupa bahan bacaan / video. Ini akan meningkatkan budaya literasi bagi diri kita dan komunitas.