Mohon tunggu...
Andri Mastiyanto
Andri Mastiyanto Mohon Tunggu... Tenaga Kesehatan - Penyuluh Kesehatan

Kompasianer Of the Year 2022, 105 x Prestasi Digital Competition (70 writing competition, 25 Instagram Competition, 9 Twitter Competition, 1 Short Video Competition), Blogger terpilih Writingthon 2020, Best Story Telling Danone Blogger Academy 2, Best Member Backpacker Jakarta 2014, ASN, Email : mastiyan@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Ancaman Kehamilan Risiko Tinggi, Bagaimana Jalan Keluarnya?

21 September 2019   19:16 Diperbarui: 21 September 2019   19:30 116
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Deskripsi : Putu Andani, M.Psi., Psikolog dari Tiga Generasi berada ditengah di apit oleh Arif Mujahidin (sebelah kiri batik coklat) dan dr.Ali (kanan) I Sumber Foto : Danone

 

"Bila kita bicara angka dari data Kehamilan Risiko Tinggi jangan hanya dijadikan bahan bacaan saja, tetapi harus memahami dibalik sebuah data" ungkap Dr.dr.Ali Sungkar SpOG (K), Dokter Spesialis Kandungan dan Kebidanan dalam kegiatan Bicara Gizi-Menghadapi Kehamilan Resiko Tinggi di Kuningan City Mall (17/9/2019).

Berdasarkan Riskesdas 2018, 48,9% ibu hamil di Indonesia mengalami anemia atau kekurangan darah, dan sebanyak 1 dari 5 ibu hamil tercatat mengalami Kekurangan Energi Kronis (KEK). Tak hanya itu, sekitar 1 dari 2 ibu hamil mengalami kekurangan asupan protein (SKMI 2014), sementara lebih dari 50% ibu hamil mengalami kekurangan asupan zat besi, zinc, kalsium, serta Vitamin A & C. (SEAFAST 2016).

Data lainnya Kehamilan Risiko Tinggi dapat membahayakan kesehatan ibu dan anak apabila tidak ditangani dengan baik. Nyatanya, Indonesia menempati peringkat 5 di antara negara-negara dengan jumlah kelahiran prematur terbesar dengan angka 675.700 bayi di tahun 2010. (Born Too Soon Report, 2011).

Kegiatan bicara gizi digagas oleh Danone Indonesia karena ternyata masih banyak ibu di Indonesia yang berpotensi mengalami kehamilan risiko tinggi. Jika tidak ditangani dengan baik, kondisi kehamilan resiko tinggi bisa menimbulkan dampak negatif bagi ibu dan si kecil.

Deskripsi : Arif Mujahidin, Coorperate Communication Director Danone Indonesia saat membuka bicara gizi I Sumber Foto : dokpri
Deskripsi : Arif Mujahidin, Coorperate Communication Director Danone Indonesia saat membuka bicara gizi I Sumber Foto : dokpri
Arif Mujahidin, Coorperate Communication Director Danone Indonesia menguak sebuah informasi tentang Kehamilan Risiko Tinggi di talkshow Bicara Gizi ini.

Bicara gizi itu penting menurutnya . Bila bicara mahluk hidup itu bicara reproduksi, banyak sekali tantangan yg dihadapi oleh kaum ibu. Semua dilahirkan oleh ibu, fungsi ibu sangat penting. Kehamilan harus dijaga karena manusia melahirkan rata-rata 1 s/d 2 tidak seperti hewan yang dapat melahirkan 5 s/d 7 anak.

Sebagai suami dirinya menyadari selama 9 bulan masa kehamilan amat penting menjaga kehamilan. Angka masalah kehamilan risiko tinggi jangan hanya dilihat saja, bagaimana memaknai data. Bagaimana kita secara kolektif dan individu menjadi orang yang bermanfaat bila menyebarkan informasi mengenai Kehamilan Risiko Tinggi kepada masyarakat luas.

Bayi merupakan mahluk hidup didalam perut, untuk itu ibu harus tau bagaimana sehat dalam proses kehamilan. Jangan lupa konsul ke dokter agar generasi yg dilahirkan sehat. 

Deskripsi : Dr.dr.Ali Sungkar SpOG (K), Dokter Spesialis Kandungan dan Kebidanan dalam kegiatan Bicara Gizi I Sumber Foto : Danone
Deskripsi : Dr.dr.Ali Sungkar SpOG (K), Dokter Spesialis Kandungan dan Kebidanan dalam kegiatan Bicara Gizi I Sumber Foto : Danone
Setelah Arif Mujahidin, dalam penyampaian materi, dr.Ali Sungkar mengungkapkan bahwa kualitas kesehatan dan gizi ibu sebelum dan selama kehamilan akan mempengaruhi kesehatan janin yang akan dilahirkan dan menentukan tumbuh kembang si pertumbuhan anak di masa depan.

Tambahnya, untuk itu perlu sekali untuk memperhatikan nutrisi saat masa dan pasca kehamilan. Pentingnya asupan nutrisi yang seimbang dan dukungan lingkungan untuk mendukung ibu menjalani kehamilan risiko tinggi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun