Salah satu faktor pendukung pesatnya pariwisata di Bali adalah ketersediaan infrastruktur yang mendukung sebagai destinasi wisata. Bali telah memiliki bandara tersibuk ketiga di Indonesia, yaitu Bandara Ngurah Rai, ditambah akses tol Bali Mandara memudahkan akses dari dan ke bandara itu sendiri.
Salah satu sarana pariwisata yang sangat mendukung adalah hotel atau tempat penginapan bagi para turis. Bali memiliki banyak sekali tempat akomodasi mulai dari homestay, hostel hingga hotel atau resort berbintang.
Semua itu sangat mungkin dimunculkan di kawasan Borobudur dan daerah penopangnya. Borobudur merupakan kuil Buddha terbesar di dunia sudah sangat kuat dari sisi religius. Tinggal bagaimana pengelola membuat jadwal waktu khusus untuk kegiatan ibadah. Borobudur amat spesial bagi meditasi diwaktu matahari terbit dengan pandangan pegunungan yang berkabut dan suasana yang menghipnotis, itu yang dirasakan Richard Gere.
.
Selain itu obyek wisata seperti Omah Mbudur, Desa Bahasa, Rumah Kamera yang berjarak tidak jauh dari Candi Borobudur juga sudah mulai berkembang. Bila konsep wisata Borobudur di integrasikan dengan, Semarang, Dieng, Solo Raya, Yogyakarta akan dapat seperti Kuta, Ubud, dan lokasi wisata di Bali sebagai destinasi alam, bangunan monumental, tradisi dan budaya.
Bila konsep wisata sudah dikonsep seperti Bali, ada yang jangan dilupakan yakni disampaikan ke khalayak ramai. Salah-satu yang menarik investasi masuk ke destinasi wisata ialah informasi daya tarik wisata yang menjual.
_
3. Ubah Konsep 'Borobudur' Sebagai Destinasi Transit
Tahun 2018 angka kunjungan mancanegara saja ke Borobudur sebanyak 677.168 wisatawan. Angka ini menurun dibanding 2017 sebesar 781.107. Patut dianalisa apa yang menyebabkan.