Tidak hanya dari sisi membangun konten, kita para peserta mendapat ilmu dari para akademisi yang menjadi narasumber yaitu Direktur Gizi Masyarakat Kementerian Kesehatan RI Doddy Izwardy, Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik (IKP) Kemenkominfo Rosarita Niken Widiastuti, Dosen Hidrologi dan Pengelolaan DAS Fahutan IPB Bogor Dr. Ir. Nana M Arifjaya, Msi., Guru Besar Gizi Masyarakat IPB Prof. Dr. Ir. Ali Khomsan, MS., Dokter Spesialis Anak Subspesialis Ahli Gizi Dr. Klara Yuliarti, Dokter Spesialis Gizi Medik RSCM Dr. Diana Sunardi, M.Gizi, Sp.GK.
Hadirnya para narasumber disesuaikan dengan tema "Nutrisi Menyeluruh Untuk Hidup Berkelanjutan" ternyata membuat kami peserta DBA 2018 secara sadar di didik menjadi blogger kesehatan terpercaya dan menjadi rujukan bagi pembaca.
Saya yakin untuk DBA 2019 narasumber yang memberikan materi dalam membangun konten tidak kalah bagus dari DBA 2018. Kalian Bisa melihat para narasumber DBA 2019 di microsite kompasiana (DI SINI)
_
2. Meningkatkan Personal Branding Sebagai Seorang Blogger
Mendapatkan personal branding tidak mudah, butuh waktu untuk membangunnya. Branding akan menempel terhadap diri kita sebagai seorang blogger ketika kita pernah menggapai sebuah prestasi.Â
Trinity secara personal branding dia dikenal sebagai traveler bloger dan blogger yang bagus dengan gaya penulisan populer. Blognya banyak yang membaca dan berujung menjadi novel bahkan difilmkan. Apa yang dicapai Trinity butuh waktu, sama seperti yang dicapai oleh Raditya Dika ketika pertama kali dikenal sebagai seorang Blogger.
Ternyata menjadi alumni DBA juga meningkatkan personal branding. Saat menjadi peserta DBA 2018, kami 20 blogger menyisihkan 600-an lebih pendaftar. Tetapi bukan berarti mereka yang tidak lolos secara kualitas menulis dibawah 20 blogger yang terpilih. Terpilihnya kami lebih kepada kesesuaian kriteria dan persyaratan dari pihak Danone dan Kompasiana.
Namun banyak individu diluar sana melihat sesuatu dengan berbeda, menjadi alumni DBA merupakan prestasi dan tidak semua blogger memiliki kesempatan. Nama besar Danone dan Kompasiana secara tidak sengaja tercantol dalam diri alumni DBA.Â
Hal ini berdampak munculnya personal branding para peserta DBA yang dianggap sebagai seorang blogger dengan kualitas yang bagus. Anggapan itu ada, apakah itu ketika bergaul dengan sesama blogger maupun masyarakat umum. Itu yang saya rasakan.
Bahkan saat ini ketika saya diangkat menjadi content creator di tempat kerja saya, sangat mungkin karena personal branding sebagai seorang blogger. Dampak Personal branding lainnya ketika saya bertemu teman-teman di komunitas blogger saya di cap sebagai blogger terpacaya yang mengulas rehabilitasi narkoba.Â