Mohon tunggu...
Andri Mastiyanto
Andri Mastiyanto Mohon Tunggu... Tenaga Kesehatan - Penyuluh Kesehatan

Kompasianer Of the Year 2022, 104 x Prestasi Digital Competition (69 writing competition, 25 Instagram Competition, 9 Twitter Competition, 1 Short Video Competition), Blogger terpilih Writingthon 2020, Best Story Telling Danone Blogger Academy 2, Best Member Backpacker Jakarta 2014, ASN, Email : mastiyan@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup Pilihan

Percaya Diri dengan Mata Jereng atau Juling

30 Juni 2019   20:09 Diperbarui: 30 Juni 2019   20:30 1288
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Deskripsi : Mata daku yang juling I Sumber Foto : dokpri

Mata juling dapat terjadi sepanjang waktu atau hanya di waktu-waktu tertentu, seperti saat dilanda stres, setelah banyak membaca, atau akibat suatu penyakit yang mendasarinya. Selain karena aktivitas sehari-hari, mata juling yang baru timbul di usia dewasa bisa jadi pertanda awal stroke.

Deskripsi : Mata Juling I Sumber Foto : Pixabay
Deskripsi : Mata Juling I Sumber Foto : Pixabay
Beberapa orang dilahirkan dengan posisi mata yang tidak selaras secara alami. Hal ini disebut dengan mata juling bawaan. Mata juling biasanya berkembang pada bayi dan anak-anak, paling sering dimulai pada usia tiga tahun, namun tidak jarang pula remaja dan dewasa bisa memiliki kondisi ini di satu titik dalam hidupnya.

Pada mata normal, kedua mata bekerja bersamaan sehingga keduanya mengarah ke satu obyek yang sama. Saat terjadi masalah pada kendali pergerakan mata, otak akan menerima dua gambar yang berbeda. Pada awalnya, hal ini akan menciptakan penglihatan ganda dan kebingungan. Orang tersebut bisa memalingkan kepalanya dengan cara yang tidak biasa guna melihat ke arah tertentu dan menghindari penglihatan ganda. 

Namun, buat daku sepertinya otak dan mata ini sudah beradaptasi karena saat SMA kelas 2 berobat ke dokter mata. Mata ku di test pada sebuah alat dimana daku hanya bisa melihat sebuah objek. Padahal yang ditampilkan pada alat tersebut 2 objek yakni manusia dan rumah, yang daku lihat manusia saja atau rumah saja.

Setelahnya, dokter mata meminta orang tua daku untuk menempatkan daku di posisi duduk di tengah saat berada dikelas. Menurut Ibu ku ini akan mengurangi sakit kepala daku. Ternyata tidak, tapi daku saat itu tidak bercerita kepada Ibu.

Pada orang dengan rabun dekat yang tidak menggunakan kacamata, biasanya akan terjadi over focus pada mata agar pandangan lebih jelas. Untuk menghindari penglihatan ganda, otak secara otomatis merespons dengan 'mematikan' gambar di satu mata lalu mengubah mata untuk menolak menggunakan gambar tersebut.

Jika tak ditangani, kondisi seperti ini juga bisa memicu mata malas atau amblyopia. Nah untuk daku sudah mengalami mata malas ini sehingga membuat daku kesulitan membawa kendaraan karena ada area blank spot. Daku saat kuliah diberikan motor oleh bapak, tapi berkali-kali mengalami kecelakaan di Kerawang saat KKN dan tahun 2010 di bulan Mei mencoba kembali naik motor, daku kecelakaan 3 kali dalam satu bulan.

Maka sebenarnya, tidak ada kebingungan dan kecacatan nyata yang diidap oleh pemilik mata juling, kecuali untuk tugas-tugas khusus yang membutuhkan konsentrasi ekstra pada daya pandang. Saat ini daku sangat sulit berkonsentrasi membaca deretan angka yang berada di tabel dan kumpulan gambar-gambar yang berdekatan. Bila dipaksakan membuat migran dikepala.

Daku sampai dewasa tidak dilakukan perawatan semestinya. Untuk teman-teman yang ingin menangani mata juling, harus terlebih dulu berkonsultasi pada dokter mata. 

Pengobatan non-bedah mungkin akan direkomendasikan untuk tahap awal terapi, bertujuan untuk memastikan bahwa mata yang terbalik tersebut tidak berkembang menjadi amblyopic (mata malas). Jika kecenderungan tersebut hadir, dokter akan meresepkan kacamata khusus guna 'memaksa' kinerja mata malas (dengan penutup mata atau metode lainnya) sampai penglihatan mata yang selaras bisa tercapai. 

Pada kasus mata juling yang disebabkan oleh rabun dekat kronis, kacamata tersebut dapat mengobati kondisi ini hingga sembuh tanpa harus menjalani pembedahan otot mata. Pengobatan lainnya melalui operasi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun