Mohon tunggu...
Andri Mastiyanto
Andri Mastiyanto Mohon Tunggu... Tenaga Kesehatan - Penyuluh Kesehatan

Kompasianer Of the Year 2022, 105 x Prestasi Digital Competition (70 writing competition, 25 Instagram Competition, 9 Twitter Competition, 1 Short Video Competition), Blogger terpilih Writingthon 2020, Best Story Telling Danone Blogger Academy 2, Best Member Backpacker Jakarta 2014, ASN, Email : mastiyan@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Tips Mempersiapkan "MPASI" Saat Mudik Lebaran, Hati-Hati Mitos

30 Mei 2019   20:53 Diperbarui: 2 Juni 2019   16:13 163
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Deskripsi : Pembuatan MPASI yang benar I Sumber Foto : dr.Frieda

Bila melihat data Riskesdas 2018 menunjukkan 30,8% balita Indonesia mengalami pendek dan sangat pendek, serta 17,7% balita Indonesia mengalami gizi kurang  dan gizi buruk. Maka dari itu, pemenuhan kebutuhan nutrisi anak khususnya 2 tahun pertama kehidupan menjadi sangat begitu penting.

Deskripsi : dr.Frieda Handayani, SpA(K), Dokter Spesialis Anak Konsultan Gastrhepatologi, memberikan tips MPASI I Sumber Foto : dokpri
Deskripsi : dr.Frieda Handayani, SpA(K), Dokter Spesialis Anak Konsultan Gastrhepatologi, memberikan tips MPASI I Sumber Foto : dokpri
Hadir untuk menjelaskan MPASI dr.Frieda Handayani, SpA(K), Dokter Spesialis Anak Konsultan Gastrhepatologi. Diawal kami diperkenalkan oleh mitos-mitos menyangkut pengenalan makanan padat (weaning) atau dikenal dengan masa pemberian Makanan Pendamping ASI (MPASI).

Ternyata Baby lead weaning sebenarnya itu mitos, karena faktanya bayi tidak boleh dibiarkan makan sendiri tanpa supervisi dari orang tua dengan pengetahuan gizi yang baik. MPASI sebaiknya jangan diberikan secepatnya, disesuaikan dengan kemampuan motorik masing-masing anak. 

Ada pula mitos tentang menu tunggal yang menggunakan satu pilihan menu saja untuk Bayi. Dr.Frieda menerangkan menurut WHO hanya boleh satu sampai tiga hari saja untuk pengenalan makanan, tekstur dan rasa, adapun untuk hari ke 4 dan 5 ditambahkan dengan protein, daging dan sayur.

Deskripsi : Pembuatan MPASI yang benar I Sumber Foto : dr.Frieda
Deskripsi : Pembuatan MPASI yang benar I Sumber Foto : dr.Frieda
MPASI dimulai dengan buah dan sayur juga merupakan mitos, MPASI pertama yang benar dengan cerealia dan daging. Ada informasi yang diberikan bahwa masa pengenalan makanan padat dapat dibagi menjadi beberapa tahapan yaitu pada usia 6-12 bulan dimana anak mulai diperkenalkan dengan pendamping ASI, dan pada usia 12-24 bulan anak mulai diperkenalkan dengan makanan keluarga.

Yang patut diperhatikan ialah porsi, tekstur makanan hingga frekwensi makanan pada anak perlu disesuaikan dengan tahapan pertumbuhan. Beliau menyarankan pada orang tua untuk anak pada usia 6-7 bulan sebaiknya mengkomsumsi makanan yang dihaluskan dan disaring agar tekstur lumat dan kental.

Sedangkan pada usia 8-9 bulan diberikan makanan yang dilumatkan. Untuk usia 9-12 bulan diberikan makanan bertekstur agak kasar dan lunak dicincang kasar dan pada anak usia 1 tahun dapat diberikan makanan keluarga. Kebutuhan gizi anak usia pengenalan makanan padat terdiri dari karbohidrat, lemak, protein, hingga vitamin dan mineral.

Dr.Frieda memperingatkan sebaiknya tidak memberikan makanan yang pedas dan berbumbu tajam, buah yang terlalu asam, makanan yang mengandung gas, hingga makanan yang mengandung banyak gula, garam, penyedap rasa, hingga lemak jenuh.

_

Memperhatikan MPASI Saat Mudik Lebaran

Pada saat mudik lebaran banyak hal yang patut dipersiapkan termasuk barang bawaan bagi buah hati. Bagi orang tua yang memiliki balita juga harus mempersiapkan mulai dari pakaian, ASI, Makanan Pendamping ASI (MPASI) agar anak tetap mendapatkan asupan makanan kedalam tubuh.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun