February 2019 merupakan akhir dari masa bakti ku di Rumah Rehabilitasi Narkoba, RSKO Jakarta, yang dikenal dengan sebutan Halmahera House. Pengabdian 3 tahun lebih (2015-2019) memberikan daku banyak pengalaman, pengetahuan, pembelajaraan dan maanfaat bagi diri ku sendiri.Â
Saya bertugas selama 3 tahun lebih sebagai Penyuluh Kesehatan Masyarakat dan Fasility Support (pengawas fasilitas) di Halmahera House. Kini saya bertugas sebagai admin sosial media RSKO Jakarta (twitter, instagram, facebook, Kompasiana dan Kaskus).Â
Baca juga : Terima Kasih rehabilitasi Narkoba, Akhirnya Saya Sembuh
Halmahera House sebagai rumah rehabilitasi selain sebagai lokasi pengobatan juga sebagai lokasi pemulihan perilaku pecandu Napza/Narkoba. Perilaku pecandu cendrung tidak sehat seperti mengindahkan kebersihan tempat dia tinggal (kamar dan rumah), kebersihan diri, dan perilaku negatif pecandu (berbohong, melawan aturan, mencuri, dll).
Untuk itu tim RSKO Jakarta yang melaksanakan tugas sebagai dokter, paramedis, konselor & petugas lainnya terlibat dalam pelaksanaan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas), pemberian pengetahuan Cegah Penyakit Tidak Menular dan Pengendalian Penyakit. RSKO Jakarta berupaya ada nya keterlibatan semua pihak dalam meningkatkan Germas termasuk pasien sendiri.
Kementerian Kesehatan RI menggalakkan tiga hal perilaku hidup sehat diantaranya aktifitas fisik 30 menit di pagi hari, konsumsi sayur dan buah serta pemeriksaan kesehatan. RSKO Jakarta sebagai ujung tombak kesehatan bagi pecandu Napza/Narkoba dalam masa rehabilitasi berupaya berinovasi dilapangan dalam upaya promotif dan preventif Penyakit Menular maupun Penyakit Tidak Menular.Â
Sebagai pelayanan kesehatan dengan rawat inap jangka panjang (3 s/d 6 bulan), tim kesehatan menyadarkan pentingnya aktifitas fisik 30 menit setiap hari, konsumsi sayur dan buah, memeriksakan kesehatan, tidak merokok, tidak konsumsi alkohol, rutin membersihkan lingkungan sendiri, dan yang pasti tidak menggunakan Napza/Narkoba. Namun mereka disadarkan itu kembali harus dimulai dengan diri sendiri.
Masalah kesehatan pasien pecandu Napza/Narkoba patut di tangani secara bersama - sama, di Halmahera House dilaksanakan dengan Tim Asuhan. Saat saya masih bertugas di Halmahera House, ada pendekatan pribadi atau individu, pendekatan komunitas dan pendekatan lingkungan. CERDIK pun dipraktekkan yang merupakan bagian dari Germas.
CERDIK memiliki makna tiap hurufnya. Makna tersebut tak jauh dari cara hidup sehat untuk mencegah dan meminimalisir penyakit tidak menular. CERDIK adalah slogan kesehatan yang setiap hurufnya mempunyai makna yaitu; C=Cek kesehatan secara berkala, E=Enyahkan asap rokok, R=Rajin aktifitas fisik, D=Diet sehat dengan kalori seimbang, I=Istirahat cukup dan K= Kelola stress.
Adapun stategi rehabilitasi narkoba cegah Penyakit Tidak Menular dari pengalaman saya saat masih bertugas di Halmahera House, sebagai berikut;