Bagi penggemar olahraga lari khususnya marathon pastinya sudah mengetahui bahwa pada Minggu (28/4/2019) diselenggarakannya Mandiri Jogja Marathon 2019. Ajang ini berlangsung di kota Jogjakarta dan sekitarnya. Dalam beberapa tahun kebelakang marathon menjadi olahraga yang digemari oleh segala kalangan termasuk kaum milenial dan kids zaman now sehingga animo terhadap ajang ini begitu tinggi.Â
Sport Tourism bertajuk Mandiri Jogja Marathon sudah digelar untuk ketiga kalinya. Rangkaian Mandiri Jogja Marathon 2019 ini dimulai dari 26-28 April 2019. Untuk tanggal 26-27 April, para peserta ajang marathon ini mengambil terlebih dahulu perlengkapan lomba (racepack collection) di pendopo Hotel Royal Ambarrukmo Yogyakarta.Â
Gelaran inti sendiri baru dimulai pada 28 April 2019 di kawasan Candi Prambanan. Kompetisi marathon internasional ini digelar oleh Bank Mandiri berkolaborasi dengan Pemerintah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta untuk mendorong pertumbuhan sektor pariwisata di Indonesia. Bisa dibilang kompetisi marathon ini sangat cocok disebut sebagai sport tourism.
Kompetisi marathon skala internasional ini diikuti sekitar  7400 peserta dimana 670 pelari mengikuti kategori full marathon, 1.530 pelari mengikuti kategori half marathon, 2.280 pelari mengikuti kategori 10K, dan lebih dari 3.000 pelari mengikuti kategori 5K. Dimana secara keseluruhan, ada 121 peserta dari mancanegara dan 46 komunitas lari ikut serta pada ajang Mandiri Jogja Marathon 2019 ini.
Pada gelaran kali ini pelari dari Kenya merajai kompetisi Mandiri Jogja Marathon. Stephen Munghatia Mugambi berkewarganegaraan Kenya menjuarai Mandiri Jogja Marathon (MJM) 2019 untuk kategori Full Marathon Putra di Yogyakarta dengan catatan waktu 2 jam 25 menit dan 48 detik.Â
Selain itu pada kategori Half Marathon putra, Charles Munyua Njoki menjadi juara dengan catatan waktu 1 jam 13 menit 17 detik, diikuti oleh Welman D Pasaribu di posisi kedua dan Amri Wahydu di tempat ketiga,
Untuk Half Marathon putri posisi puncak dimiliki Odekta Naibaho (1 jam, 22 menit, 29 detik), sedangkan Afriana Paijo dan Yanitasari Yanita ada di tempat kedua dan ketiga.
Pada kategori 10K putra, posisi pertama diduduki James Karanja (32 menit, 20 detik) dan peringkat kedua ditempati Pandu Sukarya dan Fajar Hidayat di tempat ketiga. Untuk kategori putri, Pretty Sihite menjadi juara (39 menit, 53 detik), disusul Elisabeth Wanza di tempat kedua dan Qurratul Farida di tempat ketiga.
Di kategori 5K putra peringkat pertama diraih Syamsuddin Massa (16 menit, 11 detik). Untuk tempat kedua dan ketiga dimiliki Ravi Putra dan Muh Alwi Bashori. Di kategori putri, Mahardika Manik jadi juara dengan catatan waktu 19 menit, diikuti Zolanda Riva Ngesti di tempat kedua dan Raden Roro Devin di tempat ketiga.
Jumlah peserta yang besar dan diminati oleh pelari-pelari internasional menunjukkan bahwa Bank Mandiri sebagai penyelenggara Mandiri Jogja Marathon 2019 berhasil mensukseskan gelaran kompetisi marathon di kota Jogjakarta ini dalam 2 event sebelumnya.
_
Mandiri Jogja Marathon 2019 Bisa dijadikan Agenda Tahunan
Begitu banyak dan ramainya pelari sekitar 7400 peserta yang terlibat dalam Mandiri Jogja Marathon 2019 menunjukkan tingginya animo terhadap penyelenggaraan kompetisi marathon di kota pelajar ini. Sebanyak 85,31% berasal dari luar Yogyakarta dan diikuti oleh 11 negara.Â
Dilansir dari inews.id saat berlangsungnya event Mandiri Jogja Marathon 2019, Menteri BUMN Rini Soemarno menyampaikan "Animo pecinta olahraga lari sungguh luar biasa, berbagai usia pun turut serta berpartisipasi. Marathon kali ini juga berbeda karena mengangkat dan mempromosikan kekayaan budaya lokal sehingga dapat memacu pengembangan pariwisata dan pertumbuhan ekonomi Provinsi Yogyakarta dan sekitarnya," ujarnya.
Bisa jadi  tingginya animo karena rute yang akan dilalui begitu mempesona bagi para pelari dalam dan luar negeri. Mandiri Jogja Marathon 2019 melintasi 13 desa di Jogja dan 3 destinasi wisata utama, seperti Candi Prambanan, Candi Plaosan, dan Monumen Taruna.Â
Kenikmatan selama berlari begitu terasa, dimana para peserta  disuguhi pemandangan alam nan indah, bangunan monumental peninggalan sejarah seperti candi-candi era kerajaan Hindu & Budha,  nuansa pedesaan dan persawahan.Â
Penyelenggaraan Mandiri Jogja Marathon diharapkan oleh penyelenggara bisa sekaligus mempromosikan sejarah dan budaya lokal demi mendorong pertumbuhan pariwisata dan ekonomi di wilayah Jogja dan sekitarnya.
Bila dilihat dari tingginya animonya perlu rasanya para pecinta olahraga lari dan penggemar olahraga lain untuk menjadikan Mandiri Jogja Marathon dalam agenda tahunan pribadi.Â
Dengan ajang ini kita dapat mempromosikan hidup sehat bagi diri kita sendiri dan keluarga. Diharapkan generasi muda Indonesia ke depannya yang berasal dari generasi kids zaman now dan generasi alpha semakin mencintai olahraga hingga menjadi lifestyle. Ajang ini bisa menjadi sarana mengenalkan generasi penerus dengan destinasi wisata, seni budaya dan kearifan lokal masyarakat Indonesia.
_
Mandiri Jogja Marathon Memberikan Nilai LebihÂ
Sebanyak 85,31% peserta berasal dari luar Yogyakarta dan diikuti oleh 11 negara menunjukkan tingginya animo masyarakat diluar Jogjakarta yang begitu besar. Keterlibatan sebagian besar peserta Mandiri Jogja Marathon 2019 saya yakin tidak hanya mengejar juara, tapi lebih pada rasa ikut terlibat sekaligus jalan-jalan / traveling dan berkumpul bersama keluarga.Â
Kemudian di Km 37 sampai Km 39 pelari dapat menyaksikan indahnya seni bangunan dari Candi Plaosan Lor dan Plaosan Kidul. Adapun di Km 40 ada pemandangan Candi Sewu dan Candi Bubrah hingga akhirnya peserta finish di Candi Prambanan.Â
Untuk itu ajang  Mandiri Jogja Marathon ini memiliki nilai lebih dari ajang lainnya, yakni berada didaerah wisata dengan kearifan lokal. Banyak destinasi disekitaran wilayah Prambanan yang dapat dinikmati peserta baik sebelum ataupun sesudahnya.Â
Bila kita bicara pusat kota Jogjakarta sebagai destinasi wisata maka tidak lepas dengan Keraton Jogjakarta, Istana Kepresidenan, Malioboro, Pasar Bringhardjo dan Taman Sari. Tapi di sekitaran kawasan ajang Mandiri Jogja Marathon yang terletak di wilayah Kecamatan Prambanan banyak destinasi wisata yang menarik.
Wilayah Kecamatan Prambanan, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, memiliki sebanyak 23 destinasi wisata baik yang sudah berkembang maupun sedang dalam masa perintisan .
Selain itu juga ada destinasi wisata sejarah dan budaya yang dapat memberi insight pengetahuan sejarah, budaya dan keberagaman agama di Indonesia tidak hanya Islam dan Nasrani dalam bentuk bangunan peninggalan nenek moyang, seperti Candi Ijo, Candi Barong, Candi Banyunibo, dan Candi Watu Gudig.Â
Bila ingin merasakan adrenalin setelah ajang Marathon ini bisa mencoba Lava Tour Merapi. Kegiatan tour ini menggunakan mobil jeep, dimana kita dapat menikmati rute berbatu dengan pemandangan yang indah menuju lokasi wisata, seperti Rumah Mbah Maridjan di dusun Kinahrejo dan bunker Kali Adem. Â Setelahnya kita dibawa menjelajahi aliran lava Merapi dan sungai dengan kecepatan yang membuat jantung berdetak lebih cepat.
Yuks tahun depan ikutan Mandiri Jogja Marathon.
-------------------------------------
Salam hangat Blogger Udik dari Cikeas - Andri Mastiyanto
Blog [ DISINI ] , Twitter [ DISINI ] , Instagram [ DISINI ]
Email : mastiyan@gmail.com
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H