Memories ini kembali ke tahun-tahun dimana daku (saya) mencandu traveling. 2007 s/d 2015 waktu dimana hampir setiap bulan daku melangkah kaki ke tempat yang baru. Pada tahun 2016 bisa dibilang sangat berkurang sekali kegiatan daku untuk traveling. Saat itu memang tahun-tahun dimana daku fokus mengurus keluarga yang sakit.
Kenapa daku kepingin ke Sulawesi Utara ? ... Bisa jadi karena daku lebih banyak traveling berbau wisata laut dari pulau, pantai dan kota-kota pesisirnya. Walaupun daku pun amat suka wisata sejarah dan sesekali wisata pegunungan. Entah kenapa wisata laut begitu daku suka dibandingkan wisata trekking naik-naik ke puncak gunung.
Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) begitu menarik buat daku karena ujung utara dari pulau berbentuk huruf K ini merupakan sebuah jazirah indah yang dianugerahi dengan keindahan alam dan dikenal dengan keramahan penduduknya. Dari beragam informasi yang daku dapat bahwa Provinsi ini memiliki kekayaan biodiversitas, kultur eksotis hingga kuliner khas yang tidak bisa dijumpai di daerah lain.Â
Daerah ini dijuluki "The Land of Smile". Julukan ini muncul berkat keramahan penduduknya, itulah yang membuat daku sangat pingin sekali kesana. Bagaimana merasakan keramahtamahan yang berbeda dibandingkan dengan keramahtamahan masyarakat pulau Jawa. Penduduk Sulut diketahui mengagungkan slogan "Torang Samua Basudara" (kita semua adalah saudara).Â
Daku yang sangat menyenangi wisata laut pastinya pingin sekali snorkling atau diving di surga nya bawah laut, Bunaken. Walaupun daku belum pernah diving, bila ke Bunaken sepertinya akan belajar diving.
Dari yang daku dengar dan baca ternyata keindahan bawah laut Sulut tidak hanya Bunaken saja, ada juga surga bawah laut lain di Pulau Lembeh Bitung, Pulau Bangka Minahasa Utara, Pulau Siau Sitaro, Pulau Sanger Sangihe bahkan hingga ke Bolaang Mongondow Selatan.Â
Daku ingin melihat langsung dengan mata sendiri ke Taman Nasional Bogani Nani Wartabone untuk melihat bagaimana burung maleo bertelur, dan Taman Wisata Alam Batuputih, Tangkoko Bitung untuk melihat ratusan Yaki bermain dan bersenda gurau.
Bila daku membaca beberapa referensi mengenai Sulut, sepertinya daku tidak perlu khawatir soal akomodasi. Di Sulut, khususnya di Manado tersedia berbagai tipe hotel dari mulai dari hotel berbintang 5 hingga ke budget hotel low cost rasa hotel berbintang seperti redDoorz. Demikian pula cottage, resort, dan berbagai jenis penginapan dengan tawaran aneka tarif menginap.
--------------------------------------------------------
Daku sudah bukan lagi seorang backpacker namun bisa dibilang saat ini beralih sebagai flashpacker. Beban pekerjaan baik sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN) dan Blogger serta seller online membuat traveling tidak hanya bertujuan sampai ke tempat destinasi wisata saja tetapi juga memerlukan kenyamanan juga. Walaupun daku seorang yang membutuhkan kenyamanan tetaplah tidak ingin boros dalam pengeluaran.
Pariwisata di Sulut sudah bisa dibilang mulai menggeliat beberapa tahun terakhir ini. Hal itu ditandai dengan semakin banyaknya penerbangan ke Bandara Sam Ratulangi mengangkut para wisatawan. Jadi bisa lebih merasa tenang bahwa transportasi menuju kesana tersedia dari Jakarta melalui jalur udara.
Sebelum menuju Bunaken pastinya harus mampir dulu ke Manado, ibukota dari Sulut ini patut dinikmati. Manado dikenal dikelilingi berbagai tempat wisata, pusat kuliner dan perbelanjaan. Datang  ke kota Manado pastinya harus memikirkan penginapan yang nyaman dan terjangkau.Â
Lokasi hotel nya bila daku lihat melalui google map memiliki lokasi strategis dan banyak akses menuju penjuru kota Manado. Red Doorz Plus @ Paal 2 berlokasi di Jl. Yos Sudarso No.3, Paal 2 Manado, hotel RedDoorz ini dekat dengan Bandara Internasional Sam Ratulangi hanya berjarak 16.8 km. Bahkan penginapan ini dapat diakses dengan mudah menggunakan taksi bandara.Â
Untuk akses jalanan ke penginapan ini melalui akses arteri kota Manado yang dikelilingi beragam tempat wisata, pusat perbelanjaan dan kuliner, seperti: Pasar Segar (3.4 km), Giant Ekstra Kairagi (2.5 km), Wenang Golf Course (4.8 km), Multi Mart (3.2 km), Gedung Juang 45 (7 km) dan Rumah Alam Manado Adventure Park (7.2 km).
Bila daku perhatikan tarifnya,RedDoorz Plus @ Paal 2 terbilang amat terjangkau jika dibandingkan dengan fasilitas yang ditawarkannya. Fasilitasnya layaknya menginap di hotel berbintang. Untuk 1 (satu) malam hotel ini mematok tarif berkisar harga Rp 160.000 dan ternyata sedang diskon di harga Rp 152.000 termasuk pajak.
Mungkin hal yang bisa bikin daku addict traveling lagi yakni bahwa setiap melakukan reservasi akan mendapatkan poin RedCash yang dapat digunakan untuk mendapatkan diskon hingga 30% untuk redeem RedCash Poin. Caranya cukup melakukan pemesanan hotel RedDoorz melalui website maupun mobile app pada pemesanan berikutnya.
----------------------------------------------------
Salam Hangat Blogger Udik dari Cikeas - Andri Mastiyanto
Blog [DISINI] , Twitter [DISINI] , Instagram [DISINI]
Email : mastiyan@gmail.com
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H