"Bro, Agan lapor ada kerusakan keran air di dapur dan galon air cadangan hanya tinggal dua," ungkap pria berkulit sawo matang berpotongan rambut cepak berusia 20-an. Saya pun menjawab, "Tulis laporan itu di buku perawatan fasilitas! Setelah pertemuan pagi akan saya tindaklanjuti ke Instalasi Prasarana dan Sarana Rumah Sakit (IPSRS) dan Instalasi Gizi".
Percakapan seperti ini akan saya hadapi setiap harinya sebagai pengawas fasilitas Unit Rehabilitasi Narkoba, RSKO Jakarta. Insyaf (nama samaran) ditunjuk sebagai Kepala Departemen Rumah Tangga dan Perawatan di Unit Rehabilitasi Narkoba. Dalam keseharian di RSKO Jakarta yang menjadi rekan kerja saya selain brother (bro) Latief Budiman.
Dia dipilih karena kemampuan untuk mengorganisasi pasien yang lain. Berpakaian rapi menggunakan dasi ciri dari kepala departemen. Kesehariaan Insyaf mengawasi kru melaksanakan tugas-tugas yang telah ditetapkan.
Insyaf diberikan tanggung jawab, salah satunya pengelolaan air minum bagi seluruh pasien Unit Rehabilitasi Narkoba. Setiap pagi dirinya akan menemui saya sebagai pengawas fasilitas melaporkan kerusakan fasilitas yang perlu diperbaiki, ketersediaan sarana penunjang dan stok galon air minum.
Insyaf pun menyadari pentingnya air minum bagi para pasien. Dirinya pernah mengungkapkan, sebelum masuk Unit Rehabilitasi Narkoba bisa tiga hari sekali baru bisa buang air besar. Tak hanya itu, ia pun kerap merasa pusing serta pegal-pegal di punggung.
Semenjak rutin minum air putih serta minum air sebelum dan setelah tidur malam, ia merasakan perubahan di mana buang air besar lancar tiap pagi, badan lebih segar, dan lebih bisa fokus menjalani program di RSKO Jakarta.
Edukasi Manfaat Air Bagi PasienÂ
Apa yang dirasakan oleh Insyaf sesuai penjelasan dr. Diana Sukardi, M.Gizi,Sp.GK, dokter spesialis RSCM di kegiatan Danone Blogger Academy (DBA) 2018, 6 oktober 2018.
Setiap pasien pada saat pertama kali masuk Unit Rehabilitasi Narkoba akan ditemui oleh tim asuhan RSKO. Peran tim ini mengedukasi ketika pasien pertama kali masuk Unit Rehabilitasi Narkoba. Tim asuhan ini terdiri dari beberapa profesi yakni dokter, perawat, ahli gizi, apoteker, psikolog, konselor adiksi dan tenaga kesehatan lainnya.