Cukup wajar buat daku Kompasiana mampu bertahan. Menjelang akhir 2018, kompasiana telah memiliki lebih 381.000 user (kompasianers) dengan jumlah kunjungan (pageviews) 26 juta per bulannya. Konten yang tercatat lebih dari 1,6 juta artikel. Bahkan lebih dari 20.000 komentar setiap bulan mengisi ruang percakapan di Kompasiana.Â
Hal ini menunjukan bahwa Kompasiana merupakan ruang berbagi dan berinteraksi bagi para user secara online. Bagaimana dengan offline? .. Bisa dibilang sejak hari kelahirannya Kompasiana telah menyelenggarakan lebih dari 100 kali acara offline baik itu Nangkring, Coverage, Blog Trip, Academy, Kopiwriting, Executive Writers, Nonton Bareng KOMIK, makan bersama dengan KPK dan lainnya. Semuanya sudah pernah daku cicipi, Alhamdulillah.
Sudah Saatnya Menjaga Para Kompasianers
Founder Kompasiana, kang Pepih Nugraha, ternyata menyempatkan hadir di acara syukuran 10 tahun Kompasiana. Ia pun memberikan wejangan "10 tahun bukan waktu yg singkat di industri digital. Banyak platform digital diawal meluncur gede lalu kemudian jatuh. Kompasiana dapat bertahan bukan karena platform-nya tetapi karena kompasianers. Kompasiana itu bukan siapa-siapa," tegasnya.
Sebuah cerita meluncur dari mulut Kang Pepih bahwa Kompasiana bukanlah original namun mencontoh dari platform dari negara lain. Platform-platform yang awalnya dijadikan contoh beberapa sudah menghilang.
Bagi daku apa yang disampaikan Kang Pepih benar adanya, Kompasiana haruslah mulai menjaga para Kompasianers-nya. Jujur saja beberapa platform baru ada yang bersedia me-monetizecontent yang penulis buat. Tidak bisa tutup mata platform itu menawari para Kompasianers yang daku kenal. Bahkan daku pernah dimasukkan di WA group-nya, tetapi selang beberapa lama daku log-out karena memberikan syarat penulisan yang tidak bisa daku penuhi. Bila daku perhatikan beberapa nama yang ada di WA group tersebut berkategori 'suhu' di Kompasiana.Â
Tidak banyak Kompasianers seperti mbak Tamita Wibisono yang mau bolak-balik Jawa Timur -Jakarta bahkan hadir ke daerah lainnya mengikuti acara offline Kompasiana. Tidak hanya datang, dirinya bahkan mau mendokumentasikan dan disebarkan ke social media sehingga banyak orang melihat keasyikan kegiatan offline.
Kompasianers seperti ini sebaiknya diberikan reward. Menurut daku salah-satu kekuatan Kompasiana ialah banyak penulis yang sukarela datang ke acara offline-nya tanpa melihat fee atau mengincar godie bag. Faktanya banyak acara offline bagi Blogger yang menawarkan fee, itu bisa daku lihat setiap harinya di timeline social media. Bila daku bukan seorang yang memiliki pekerjaan tetap (PNS), tidak hanya sesekali seperti sekarang mungkin daku akan setiap hari akan berada di acara offline.Â
Error login akun Kompasiana sebaiknya juga harus segera mendapatkan solusinya. Isu ini sudah sangat kencang terdengar di telinga, bahkan di salah-satu group WA bagi Kompasianers setia yang dibuat oleh Kompasiana yakni K+250. Masalah ini jangan dianggap sepele, karena dapat membuat Kompasianers kesal dan berpindah kelain hati.
Impact dari Kompasianers