Relawan-Relawan Yang Tidak Memikirkan Dirinya Sendiri
Arya sambil menarik nafas berucap "silahkan kalian mendokumentasikan, tetapi bila ada keluarga korban disana yang membutuhkan bantuan utamakan membantu terlebih dahulu" saran yang ia berikan kepada tim dokumentasi yang dikirim ke lokasi bencana. Â Tim dokumentasi ini akhirnya menjadi setengah relawan dan setengah melakukan tugas peliputan.
Dia mengkisahkan bagaimana tim Pertamina dari Makasar berangkat tanggal 29 september 2018 menumpang kapal TNI AL karena menemui kesulitan menggunakan jalur darat.
Sampai di lokasi faktor alam memperlambat kapal bersandar karena hujan dan masih ada gempa susulan. Pada saat menempuh jalur darat dari pelabuhan, kami relawan sempat mengalami 24 jam tidak makan, dalam proses distribusi BBM dan logistik kami menarik-narik truk karena terhalang longsoran. Alhamdulillah sampai ke posko ada koki yang memberi kami makan dan minum.Â
Pertamina membentuk posko Pertamina Peduli dengan menerjunkan tim medis, tenaga paramedis dan psikolog untuk membantu masalah kesehatan serta trauma healing.
Posko Pertamina Peduli awalnya menetap karena kondisi yang tidak memungkinkan sehingga berubah menjadi mobile station. Posko ini bergerak berdasarkan report dari warga.
***
Salam hangat Blogger Udik dari Cikeas - Andri Mastiyanto
Web [DISINI] , Blog [DISINI] , Twitter [DISINI] , Instagram [DISINI]
Email : mastiyan@gmail.com
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI