Apa yang daku praktekkan di tahun 2017 bisa dianggap masa lalu oleh mbah Google (julukan bagi search engine Google) pada tahun 2018. Untuk itu daku belajar kembali kepada salah-satu expert SEO yaitu Niko Riansyah. Apa yang daku pelajari dari Niko Riansyah bisa teman-teman baca, walaupun teh Ani Berta menyampaikan "Teori Algoritma SEO 2018 ini setiap expert mempraktekkan berbeda-beda, hari ini teman-teman bisa menambah pengetahuan dari sudut pandang expert  SEO, mas Niko", nyok dilanjut ;
Lupakan Masa Lalu, Gunakan Algoritma SEO Friendly 2018
Ada sebuah quote yang mungkin sangat pas kenapa harus belajar algoritma SEO 2018 yaitu "Those who do not learn from history are doomed to repeat its mistakes". Sebagian besar para blogger, copywriter, jurnalis, editor, dan pembuat konten lainnya akan selalu mengejar penulisan artikel yang SEO Friendly ter-update.Â
Sebaiknya daku belajar kembali jangan hanya bersandar pada praktik-praktik yang pernah dicoba dan benar tetapi untuk sekarang sudah tidak berlaku lagi. Itu yang daku lakukan, belajar bersama CNI dan Komunitas Indonesian Social Blogpreneur. Niko pun bercerita bahwa pada tahun 2012, kita dapat dengan mudah mendapatkan page one search engine Google tetapi saat ini lebih sulit.Â
Google dalam beberapa tahun sekali akan melakukan perubahan "besar" dengan melakukan pembaruan algoritma dengan menggunakan Google Panda, Google Penguin, & Hummingbird. Algortima ini yang memengaruhi hasil penelusuran dengan cara yang signifikan.
Plagiarisme konten bisa di cek dengan menggunakan berbagai software atau tools yang tersedia di internet. Salah-satunya yang Niko sarankan menggunakan plagiarisme checker yang terdapat di http://smallseotools.com .Â
Tidak hanya plagiarisme yang dapat diditeksi algoritma Google Panda, search engine Google juga menggunakan algoritma Pinguin dan Hummingbird itu yang ditekankan oleh Niko agar diketahui oleh para blogger yang hadir.
Google Penguin berkerja menurunkan peringkat situs yang tautannya dianggap manipulatif. Penguin telah menjadi bagian dari algoritma inti Google sejak 2016. Dibandingkan dengan Panda, untuk algoritma Penguin bekerja secara real time.
Digital marketing CNI, Niko Riansyah, menyampaikan didepan kami para blogger yang hadir untuk melakukan research terhadap kata kunci yang digunakan. Tidak hanya kata kunci yang tepat tetapi juga konten yang akan ditulis. Patut diketahui algoritma Hummingbird lebih pada soal mendeteksi keyword stuffing (keyword kunci yang berlebihan) dan konten yang berkualitas rendah.Â