Ada sesuatu yang berbeda dengan Tolak Angin dengan obat farmasi. Daku diawal ketika mengkomsumsi Tolak Angin sudah memiliki kekuatan pikiran berupa sugesti bahwa kalau masuk angin ya obatnya Tolak Angin. Kekuatan sugesti ini ternyata bisa membantu tubuh daku untuk mengurangi / melawan rasa nyeri dan tidak enak badan, serta memberikan kesembuhan lebih cepat.Â
Pikiran pun dapat menimbulkan penyakit / gejala yang tidak nyaman pada tubuh dan disebut dengan istilah psikosomatis. Seperti semboyan " didalam jiwa yang sehat terdapat tubuh yang kuat". Ada pula ungkapan dari masyarakat umum apabila kita percaya pada sebuah pengobatan maka tubuh akan mengobati dirinya sendiri. Itu yang sebetulnya yang dilakukan oleh para orang tua, kakek-nenek dan nenek moyang kita.
Apa yang kita tanamkan pada alam bawah sadar berupa sugesti, bisa dibilang ikut mempengaruhi pada manjur tidaknya obat yang diminum. Didalam pelayanan Rumah Sakit acapkali daku menjumpai ada sebagian pasien yang merasa lebih baik setelah minum obat tertentu meski sebenarnya obat tersebut tidak bekerja. Apa yang terjadi itu disebut juga dengan "efek plasebo".
Rasa dari 'Tolak Angin' Dapat Memicu Kebahagian
Makan makanan yang kita suka tidak hanya membuat perut kita kenyang namun juga dapat memberi rasa bahagia. Perut dan usus ternyata memiliki banyak sel saraf sama seperti saraf di tulang belakang. Jaringan saraf tersebut terkoneksi langsung dengan otak. Organ yang mengatur kerja tubuh ini memerintahkan aktifnya Serotonin (hormon rasa senang). Ternyata, serotonin tubuh ditemukan pada sistem  pencernaan, hal ini yang menimbulkan kebahagian.
Rasa senang pada makanan tidak hanya pada makanan yang mahal dan rasanya enak dari perspektif barat. Kita mengenal jengkol, petai dan pare yang memiliki rasa yang unik, namun menjadi kegemaran rakyat Indonesia. Begitupun dengan jamu, walaupun rasanya tidak manis tetapi setelah meminumnya menghasilkan rasa bahagia karena tersugesti memberikan efek kesehatan.
Hubungan emosional ketika Ibu membuatkan larutan lalu kemudian memberikan kepada daku ada sisi emosi positif yang terjalin. Terjadi sebuah ikatan keluarga yang muncul dan mendekatkan karena merasa diperhatikan. Ini memberikan dampak bahagia bagi Ibu yang membuatkan dan daku yang menerima.
Emosi yang positif dapat meningkatkan kesehatan, bahwa pikiran positif mengubah cara kita melihat hidup dan mengatasi stress. Hal tersebut dapat memiliki peran penting dalam mencegah penyakit. Lahirnya emosi yang menyenangkan akan meningkatkan mood, sehingga mendapatkan tingkat kepuasan tertinggi saat melakukan aktivitas yang memerlukan konsentrasi penuh.
Tolak Angin Juga Obat dan Diakui