Mohon tunggu...
Andri Mastiyanto
Andri Mastiyanto Mohon Tunggu... Tenaga Kesehatan - Penyuluh Kesehatan

Kompasianer Of the Year 2022, 105 x Prestasi Digital Competition (70 writing competition, 25 Instagram Competition, 9 Twitter Competition, 1 Short Video Competition), Blogger terpilih Writingthon 2020, Best Story Telling Danone Blogger Academy 2, Best Member Backpacker Jakarta 2014, ASN, Email : mastiyan@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Pemerintah Indonesia "Main Cantik", Imbal Beli Sukhoi dengan Komoditas Pertanian

2 Juli 2018   22:44 Diperbarui: 5 Juli 2018   13:10 1493
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Komoditi utama pertanian Indonesia yang diminati oleh Rusia yaitu Kopi, Cokelat dan Kelapa sawit I sumber : bisnis.com, liputan 6

Sebagai seorang pecinta dirgantara dan militer daku secara rutin mencari informasi pemberitaan alutsista dirgantara melalui media mainstream baik online maupun offline. Setahun yang lalu (2017) daku dikagetkan ketika Indonesia berencana membeli pesawat tempur produksi Rusia paling canggih yang dioperasikan saat ini yaitu Sukhoi SU-35 super flanker.

Pada saat membaca pemberitaan itu pada bulan Agustus 2017, daku kaget campur senang karena hanya baru negara Rusia yang menggunakan Sukhoi SU-35 . Pesawat tempur ini merupakan tandingan utama pesawat tempur siluman tercanggih produksi USA yaitu F-35 Lightning II. Nantinya ditahun 2018 hanya Rusia, Indonesia dan China yang mengoperasikan pesawat tempur SU-35 dengan kategori alutsista dirgantara kelas berat. Pesawat tempur ini akan menjadi daya getar dikawasan Asia dan Pasific sehingga Indonesia tidak akan dipandang remeh.

Namun pembelian yang spektakuler ini membuat heboh netizen Indonesia. Beberapa media mainstream memberitakan pembelian alutsista ini dengan skema imbal beli. Yang membuat heboh karena adanya penekanan pada judul yaitu Su-35 ditukar dengan komoditi pertanian. Entah kenapa beberapa netizen berkomentar negatif dengan imbal beli ini, apa yang salah pembayaran dengan komoditi pertanian !!!!....

Bagi daku sendiri berfikir positif dan malah senang karena Indonesia mampu bernegosiasi dengan Rusia untuk imbal beli dengan beberapa komoditi produk para petani Indonesia yaitu berupa produk pertanian dan turunannya. Daku sebagai anak bangsa tidak merasa direndahkan walaupun Indonesia tidak membayar SU-35 secara all money. 

Komoditi utama pertanian Indonesia yang diminati oleh Rusia yaitu Kopi, Cokelat dan Kelapa sawit I sumber : bisnis.com, liputan 6
Komoditi utama pertanian Indonesia yang diminati oleh Rusia yaitu Kopi, Cokelat dan Kelapa sawit I sumber : bisnis.com, liputan 6
Pemerintah Indonesia 'Main Cantik' dengan membeli SU-35 sekaligus mengekspor komoditas pertanian yang secara langsung berdampak memberi gairah kepada para petani dan peternak karena ada pasar ekspor. Kementerian Pertanian dalam hal ini harus siap karena komoditi pertanian Indonesia yang akan lebih dipilih oleh Rusia. Produk ekspor utama Indonesia ke Rusia antara lain kelapa sawit dan turunannya, kopi, karet, minyak kelapa, dan cokelat.

Kesepakatan imbal dagang sendiri diatur oleh UU Nomor 16 Tahun 2012 tentang Industri Pertahanan. Pada pasal 43 ayat 5 (e) dinyatakan bahwa setiap pengadaan Alpalhankam dari luar negeri wajib disertakan imbal dagang, kandungan lokal dan ofset minimal 85 persen di mana Kandungan lokal atau ofset paling rendah 35 persen.

"Tak  kenal maka tak sayang" salah-satu pepatah negeri ini. Daku patut senang karena komoditas pertanian dapat di ekspor dan membanjiri pasar Rusia dengan skema imbal beli SU-35 ini. Diharapkan kedepannya tanpa imbal dagang / beli komoditas pertanian mendapatkan tempat di mata masyarakat Rusia dan meraih pasar ekspor karena sudah dikenal disana.

Imbal Beli Sukhoi 35 menguntungkan kedua belah pihak baik Rusia & Indonesia (tribunnews.com)
Imbal Beli Sukhoi 35 menguntungkan kedua belah pihak baik Rusia & Indonesia (tribunnews.com)
Transaksi kedua negara terbilang besar, adapun nilai pembelian SU-35 mencapai USD 1,14 miliar atau setara Rp 15,16 triliun (kurs Rp 13.300). Klausal kontrak yang telah ditandatangani 14 februari 2018 memberikan potensi ekspor ke Rusia bagi Indonesia sebesar 50% dari nilai pembelian tersebut, atau senilai USD 570 juta. Sewaktu daku membaca berita tersebut pun terkaget-kaget bahwa Pemerintah Indonesia bagaikan tim sepakbola Barcelona yang mampu main cantik.

Bila ditilik di periode yang sama tahun lalu pada periode Januari-Juni 2017, nilai ekspor komoditas Indonesia yang masuk kategori produk pertanian dalam perjanjian imbal beli adalah CPO dan turunannya sebesar USD 202,47 juta, biji kopi USD 33,4 juta, karet olahan USD 17,47 juta, CCO dan turunannya USD 17,42 juta, kakao olahan USD 13,47 juta, teh olahan USD 7,55 juta, makanan olahan USD 5,23 juta, buah-buahan olahan USD 4,72 juta, rempah-rempah USD 1,82 juta, ikan olahan USD 0,88 juta, rempah-rempah olahan USD 0,21 juta, dan teh USD 0,19 juta.

Ngobrol Asyik Bersama Badan Karantina Pertanian-Kementerian Pertanian

Sebagai seorang blogger, daku harus banyak membaca dan mendengar tidak hanya banyak menulis saja. Pertanyaan dalam diri apakah ekspor imbal beli SU-35 dengan komoditi pertanian nantinya hanya cukup dikirim (ekspor) saja tanpa melakukan pemeriksaan karantina ? 

Ternyata Komoditas ekspor dan impor produk pertanian dipersyaratkan terbebas dari hama dan penyakit. Hal ini diberlakukan oleh negara-negara anggota yang  tergabung dalam International Cargo Cooperative Biosecurity Arrangement (ICCBA), termasuk Indonesia. Badan Karantina Pertanian (Barantan) dari Kementerian Pertanian RI dan ASPPHAMI pun gencar melakukan sosialisasi untuk meningkatkan pemahaman masyarakat termasuk kepada para Blogger.

Deskripsi : Endah Katikawati (kiri berkaos biru dongker)-Kasubbag Humas Badan Karantina Pertanian dan Apris Beniawan (Kanan berbaju orange), Kasie Kepatuhan Karantina hewan-Badan Karantina Pertanian I Sumber Foto (dokpri)
Deskripsi : Endah Katikawati (kiri berkaos biru dongker)-Kasubbag Humas Badan Karantina Pertanian dan Apris Beniawan (Kanan berbaju orange), Kasie Kepatuhan Karantina hewan-Badan Karantina Pertanian I Sumber Foto (dokpri)
Pada hari sabtu (30/6/2018) daku dan 20-an blogger lainnya berkesempatan mendengarkan & mendapatkan pengetahuan mengenai Karantina Pertanian dari Badan Karantina-Kementerian Pertanian. Turut hadir ibu Endah Katikawati-Kasubbag Humas Badan Karantina Pertanian dan Apris Beniawan, Kasie Kepatuhan Karantina Hewan-Badan Karantina Pertanian yang dilangsungkan disebuah cafe dibilangan Blok S, Jakarta.

Berdasarkan keterangan Ibu Endah "Badan Karantina Pertanian menjaga hama penyakit tumbuhan dan hewan plus turunannya keluar masuk Indonesia. Badan Karantina memastikan komoditas pertanian itu sehat, bila komoditas pertanian berpenyakit tidak boleh diperdagangkan" jelasnya.


Sambil mendengarkan para narasumber, daku pun mencoba melihat video youtube & membuka web resmi Barantan (DISINI) dikarenakan sosialisasi ini membahas potensi ekspor komoditi pertanian. Setelah daku baca persyaratan ekspor karantina tumbuhan dan produk tumbuhan, ditetapkan untuk mengatur pengeluaran media pembawa berupa tumbuhan dan produk tumbuhan dari dalam wilayah negara Republik Indonesia serta mencegah keluarnya Organisme Pengganggu Tumbuhan Karantina (OPTK) dari dalam wilayah negara Republik Indonesia ke luar negeri.

Tindakan karantina terhadap tumbuhan dan produk tumbuhan yang akan diekspor ditujukan untuk memastikan bahwa media pembawa tersebut bebas dari OPTK. Tindakan karantina tersebut disesuaikan dengan kebijakan yang diberlakukan di negara tujuan dalam hal ini Rusia sebagai negara yang melakukan kerjasama imbal beli .

Sedangkan karantina hewan merupakan karantina yang dilakukan untuk memastikan hewan dan produknya  yang diekspor bebas dari hama. Berdasarkan hasil pemeriksaan, dapat pula dilakukan tindakan seperti disinfeksi. Jika kita hendak membawa pulang hewan dari Indonesia, maka komoditas tersebut wajib menjalani pemeriksaan kesehatan sesuai kebijakan yang diberlakukan oleh negara tujuan.

Deskripsi : Indonesia ditargetkan pada 2045 menjadi lumbung pangan dunia I Sumber : Apris Beniawan
Deskripsi : Indonesia ditargetkan pada 2045 menjadi lumbung pangan dunia I Sumber : Apris Beniawan
Informasi mengenai Karantina Pertanian pun dilanjutkan oleh Apris Beniawan yang dipanggil dengan julukan Om Benny, ia menjelaskan "Seluruh dunia melihat Indonesia menjadi target lumbung pangan dunia 2045 selain India karena dari segi luas dan sumber daya alam memiliki potensi" ujarnya.

Om Benny pun menambahkan bahwa banyak komoditi unik yang memiliki peluang ekspor seperti petai, jengkol, tokek, umbi talas dan katak. Di balik baunya, ternyata petai digemari dunia. Terdapat peluang ekspor di berbagai negara seperti Arab Suadi, Singapura dan Malaysia yang sangat setia mengkonsumsi petai. Namun konsumen petai di Arab Saudi bukanlah penduduk asli, tetapi pekerja dari Thailand, Filipina, dan Indonesia.

Dari yang unik ke yang biasa kita lihat yaitu embek atau kambing. Kambing dan domba ternyata sangat diminati oleh negara tetangga Malaysia ungkap Om Benny. Indonesia tahun ini mengekspor ke malaysia sebanyak  60.000 ekor dari kebutuhan 800.000 ekor /tahun. Menurut daku peluang yang cukup besar untuk digarap oleh para peternak Indonesia.

Berdasarkan data statistik peternakan, populasi kambing/domba secara nasional pada 2017 mencapai 35.052.653 ekor. Sedangkan produksi daging kambing/domba pada 2017 mencapai 124.842 ton per tahun dimana konsumsi masyarakat terhadap daging kambing/domba sekitar 13.572 ton per kapita per tahun. Berarti produksi daging kambing/domba surplus dibandingkan dengan kebutuhan nasional.

Kalau sudah surplus begini mau dikemanakan ya ? .... Kalau menurut daku bisa ditawarkan kepada pemerintah Rusia sebagai bagian dari imbal beli SU-35 dengan ternak Kambing ataupun olahannya. Makanan khas Rusia yaitu Shasslik merupakan makanan dengan berbahan dasar kambing dan domba.

_______________________________________

Banyak berita bagus tertutup dengan berita yang menimbulkan pro dan kontra. Salah-satunya bahwa Indonesia mampu bermain cantik dengan melakukan imbal beli pesawat tempur Sukhoi tercanggih dengan komoditi utama Indonesia kepada pihak Rusia. 

''Geber Ekspor Produk Petani Kita, Indonesia''

Salam hangat Blogger Udik dari Cikeas - Andri Mastiyanto

Web [ DISINI ] , Blog [ DISINI ] , Twitter [ DISINI ] , Instagram [ DISINI ]

Email : mastiyan@gmail.com

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun