Mohon tunggu...
Andri Mastiyanto
Andri Mastiyanto Mohon Tunggu... Tenaga Kesehatan - Penyuluh Kesehatan

Kompasianer Of the Year 2022, 105 x Prestasi Digital Competition (70 writing competition, 25 Instagram Competition, 9 Twitter Competition, 1 Short Video Competition), Blogger terpilih Writingthon 2020, Best Story Telling Danone Blogger Academy 2, Best Member Backpacker Jakarta 2014, ASN, Email : mastiyan@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Rujukan "Online" BPJS Kesehatan Solusi Digital Antrean Sandal

27 Juni 2018   15:24 Diperbarui: 27 Juni 2018   18:35 1136
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Deskripsi : rujukan online sudah hal yang bisa menjadi solusi antrian sandal I Deskripsi : Indonesiaantri

Daku ingat sekali satu setengah tahun yang lalu mengantre mendapatkan nomer layanan kesehatan dari pukul 5 pagi dengan menempatkan sepasang sandal. Waktu itu kakak dirawat di Rumah Sakit Kanker Dharmais dimana dirinya akan melaksanakan tindakan operasi kepala. Momen itu akan selalu daku kenang dimana menjalankan mekanisme rujukan konvensional.

Lifestyle masyarakat di era milenial mengarah pada produk digital. Saat ini apa-apa serba digital baik dari cara berkomunikasi, memesan transportasi, layanan publik, identitas diri, dll. Apa yang bisa dibuatkan layanan digital maka lahirlah produknya. Itupun yang dirasakan oleh BPJS Kesehatan sebagai Badan Pemerintah yang memberikan layanan publik. Untuk itu BPJS Kesehatan mendekatkan diri pada layanan digital (online) termasuk rujukan dari dokter.

Lahirnya generasi milenial dan melesatnya tehnologi informasi merubah gaya hidup / lifestyle, layanan jasa & barang, dan beberapa aspek kehidupan tidak lepas dari dunia maya / online. Apabila ada sebuah usaha ataupun institusi pemerintah yang tidak mengikuti perkembangan tehnologi ini akan tersapu oleh jaman.

Lebih dari empat tahun program Jaminan Kesehatan Nasional-Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS) yang dikelola BPJS Kesehatan berjalan. Selama 4 tahun itu total pendapatan yang berasal dari iuran JKN-KIS mencapai 235,06 triliun rupiah. Untuk tingkat kepuasan peserta JKN-KIS tahun 2017 masuk dalam kategori tinggi, yakni sebesar 79,5%. Walaupun diharapkan pemerintah pusat Indeks kepuasan peserta 85% (target 2019).

Beralihnya gaya hidup dengan cara manual memasuki era digital maka kepuasan peserta pun akan mengarah pada bagaimana BPJS Kesehatan mendekatkan diri pada teknologi digital. BPJS Kesehatan sepertinya melihat perbahan jaman ini dengan meluncurkan aplikasi mobile bernama 'Mobile JKN' dan pada saat arus mudik meluncurkan Aplikasi Mudik BPJS Kesehatan.

Lahirlah produk digital baru dari BPJS Kesehatan yang sangat dekat dengan lifestyle manusia modern saat ini dalam mendapatkan layanan kesehatan yaitu rujukan online. Bisa jadi rujukan merupakan tantangan bagi BPJS Kesehatan dalam memberikan kepuasan pelanggan. Faktor layanan rujukan manual (konvensional) merupakan sesuatu hal yang dianggap merepotkan dan melelahkan bagi para peserta BPJS Kesehatan. Sandal menjadi alat bantu antrean untuk mendapatkan nomer urut menerima layanan kesehatan.

Deskripsi : Ibu Maya Amiarny Rusady selaku Direktur Jaminan Pelayanan Kesehatan BPJS Kesehatan menyampaikan Rujukan Online dihadirkan untuk memberikan pelayanan terbaik bagi peserta BPJS Kesehatan I Sumber Foto : Dokpri
Deskripsi : Ibu Maya Amiarny Rusady selaku Direktur Jaminan Pelayanan Kesehatan BPJS Kesehatan menyampaikan Rujukan Online dihadirkan untuk memberikan pelayanan terbaik bagi peserta BPJS Kesehatan I Sumber Foto : Dokpri
Hadirnya rujukan online harapannya dapat memudahkan pelayanan bagi peserta BPJS Kesehatan. Rujukan digital ini sebagai terobosan baru pihak BPJS Kesehatan ungkap Ibu Maya Amiarny Rusady selaku Direktur Jaminan Pelayanan Kesehatan BPJS Kesehatan dalam kegiatan Ngopi Bareng dan Halal Bi Halal bersama  BPJS Kesehatan dan Blogger plus Jurnalis disalah-satu cafe bilangan Jakarta Timur, Senin (25/06/2018).

Ibu Maya melanjutkan keterangannya bahwa rujukan online sebetulnya sudah dipikirkan dan dikembangkan sejak lama. Dalam implementasinya BPJS Kesehatan melihat infrastruktur masing-masing fasilitas kesehatan karena penyediaan infrastruktur merupakan tanggung jawab fasilitas kesehatan itu sendiri. 

Sebetulnya secara prosedur rujukan online sama dengan rujukan manual, hanya saja sudah menggunakan teknologi yang lebih maju yaitu media online. Rujukan online akan memberikan kemudahan dan tidak ribet bagi peserta BPJS kesehatan. Dengan hadirnya Rujukan Online akan mengurangi jumlah kertas (paperless) dalam proses administratif.

Bila kita perhatikan saat ini peserta JKN-KIS yang berobat ke fasilitas kesehatan harus melalui empat proses antrean. Pertama-pemeriksaan di faskes tingkat primer, kedua,-melakukan antrean saat dirujuk dari FKTP ke RS, lalu ke poliklinik RS, dan terakhir antrean untuk mendapatkan obat. Sambil bercanda Ibu Maya menyampaikan pada proses kedua inilah banyak peserta BPJS Kesehatan yang mengantre dari pagi hari menggunkan sandal.

Dwi Martiningsih, Deputi Direksi Bidang Jaminan Pembiayaan Kesehatan Primer BPJS Kesehatan yang mendampingi Ibu Maya mejelaskan bahwa antrean kedua itu sangat murni administratif. Dengan rujukan sistem online, petugas di faskes tidak perlu memasukkan data-data pasien lagi, tapi hanya memasukkan nomor rujukan pasien dari faskes tingkat pertama.

BPJS Kesehatan telah mengembangkan aplikasi berupa jaringan komunikasi data di fasilitas kesehatan (faskes) primer. Melalui aplikasi itu, dokter di faskes primer dapat merujuk pasien ke Fasilitas Kesehatan Rujukan. Rujukan online bersifat real time dari FKTP ke FKRTL, dan menggunakan digital documentetation dimana data dari P-Care di FKTP langsung terkoneksi ke FKRTL sehingga memudahkan analisis data calon pasien.

Sistem komunikasi data terintegrasi ini sudah di running bagi semua FKTP yang sudah terhubung jaringan komunikasi internet sejak 21 Juni 2018. Data  FKTP terkoneksi ke FKTL sehingga memudahkan analisis data calon pasien. Dengan hadirnya rujukan online akan mempermudah fasilitas kesehatan rujukan dalam menghitung jumlah pasien rujukan yang akan datang. Data dari rujukan online juga dapat dipakai dalam penyediaan alkes dan obat-obatan serta penyiapan tenaga medis, ujar Ibu Maya. 

Selain itu juga akan sangat berguna bagi peserta BPJS Kesehatan jika pasien lupa membawa surat rujukan, cukup membawa kartu BPJS Kesehatan atau mengakses Mobile JKN. Informasi rujukan peserta sudah terekam dalam sistem online baik FKTP maupun rumah sakit sehingga peserta bisa dapat langsung dilayani. 

Antrean begitu panjang di fasilitas kesehatan dengan cara konvensional karena karena petugas administrasi harus input ulang pada saat pendaftaran. Dengan sistem data terinstegrasi ini data peserta sudah tercatat didatabase antar fasilitas kesehatan, sehingga pelayanan peserta JKN-KIS bisa dapat lebih cepat. Data yang terdapat dalam sistem dan dapat dipakai oleh layanan kesehatan rujukan tidak hanya data identitas termasuk juga data diagnosa penyakit yang diderita peserta. 

Pada saat ini rujukan konvensional masih berlangsung di masing-masing faskes karena saat ini masih masa transisi. Namun rujukan online sudah mulai diperkenalkan dan di running dimasing-masing faskes mitra BPJS Kesehatan. Dalam waktu dekat semua mitra BPJS Kesehatan diharapkan mampu menjalan secara optimal mekanisme rujukan online. 

Menurut Ibu Maya, mau tidak mau BPJS Kesehatan harus sudah  menggunakan Rujukan Zaman Now. Tidak hanya karena agar tidak ketinggalan zaman tetapi juga karena pertumbuhan Sumber Daya Manusia di BPJS Kesehatan zero growth (pertumbuhan 0). BPJS Kesehatan dapat menerima tenaga baru apabila ada pegawai BPJS Kesehatan yang pensiun.

Selain itu, ke depan pengembangan rujukan online tidak menutup kemungkinan dapat mengendalikan defisit/ miss match anggaran yang terjadi di BPJS Kesehatan. Namun tujuan utama BPJS Kesehatan adalah mengendalikan administrasi, bukan defisitnya dengan rujukan online ini. Dengan rujukan online akan membantu faskes menangani masalah antrean pasien agar tidak menggunakan sandal lagi. 

----------------------------------------------------------------

Salam hangat Blogger Udik dari Cikeas - Andri Mastiyanto

Web [ DISINI ] , Blog [ DISINI ] , Twitter [ DISINI ] , Instagram [ DISINI ]

Email : mastiyan@gmail.com

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun