Mohon tunggu...
Andri Mastiyanto
Andri Mastiyanto Mohon Tunggu... Tenaga Kesehatan - Penyuluh Kesehatan

Kompasianer Of the Year 2022, 105 x Prestasi Digital Competition (70 writing competition, 25 Instagram Competition, 9 Twitter Competition, 1 Short Video Competition), Blogger terpilih Writingthon 2020, Best Story Telling Danone Blogger Academy 2, Best Member Backpacker Jakarta 2014, ASN, Email : mastiyan@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Traveling Pakai Kapal Ferry Itu Asyik dan Bikin Kangen

20 Juni 2018   06:48 Diperbarui: 20 Juni 2018   07:34 1192
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Deskripsi : Untuk mengisi waktu, kami pun bermain games Uno I Sumber Foto : Andri M

Daku ingat sekali lama perjalanan Kapal Ferry KMP Muria sekitar 6 jam melintasi laut Jawa dari pelabuhan Kartini-Jepara menuju pelabuhan Karimun Jawa. Awalnya saya merasa lama sekali perjalanan tetapi saya pun akhirnya menikmatinya karena saat itu bersama 24 traveller yang lain. 

Pada saat berada di atas KMP Muria saya lebih memilih berada di koridor portside karena bangku busa yang disediakan telah habis yang tersisa mirip bangku angkutan umum metro mini di geledak kapal. 

Deskripsi : Duduk disamping koridor portside KMP Muria I Sumber Foto : Andri M
Deskripsi : Duduk disamping koridor portside KMP Muria I Sumber Foto : Andri M
Pada saat di koridor portside, saya pertama kali merasakan goyongan kapal laut. Mata jauh memandang hanyalah laut dan langit yang berwarna biru. Kami para penumpang yang berada di koridor portside duduk dilantai berbatas langsung pinggir lambung kapal yang dibatasi dengan pengaman kabel besi. Daku merasa was-was takut jatuh ke laut.

KMP Muria merupakan Kapal Ferry satu-satu-nya pada saat itu (2010 & 2011) yang melayani transportasi laut menuju ke kepulauan Karimun Jawa dari pelabuhan Kartini, Jepara, Jawa Tengah. Pantas apabila memang penuh tetapi tidak terlihat terlalu berjubel.

Deskripsi : Walaupun ada yang dari tingkat ekonomi mapan, tetap saja kalau sudah ngantuk bisa tidur di koridor Kapal I Sumber Foto : Andri M
Deskripsi : Walaupun ada yang dari tingkat ekonomi mapan, tetap saja kalau sudah ngantuk bisa tidur di koridor Kapal I Sumber Foto : Andri M
Naik Kapal Ferry KMP Muria membuat para penumpangnya tidak mengenal derajat ekonomi maupun kasta. Di Kapal ini bersama 24 traveller lainnya kami bagaikan memiliki derajat yang sama yaitu penumpang. Daku ingat sekali, setelah 3 (tiga) jam perjalanan, teman-teman daku tidur di koridor portside yang beralas lantai besi. Mungkin saja diantara mereka ada yang belum pernah merasakan tidur dilantai besi dan ternyata mereka asyik-asyik saja dan bisa tertidur lelap. 

Menurut saya ini asyiknya naik Kapal Ferry mendapatkan pengalaman baru. Pada saat ngobrol santai dengan 24 traveller lainnya ternyata memiliki latar belakang yang berbeda-beda baik suku bangsa maupun dari pekerjaan. Ada yang sebagai pengusaha, PNS, pegawai swasta, penyanyi, pekerja di label musik dan mahasiswa. Disaat itu bagi saya melihat bagaimana manusia di ciptakan berbeda-beda, untuk itu saya menjadi harus menghormati perbedaan.

Selama 6 jam diatas kapal Ferry pastinya ada waktunya buang air kecil atau anak gaul sebut kebelet pipis. Momen ini yang bakal di ingat yaitu sensasi mengantri dan buang air kecil diruangan yang sempit sambil bergoyang. Membuat badan stabil pun sulit menahan goyangan kapal Ferry pada saat buang air kecil, apalagi ada perasaan tidak enak ada yang mengantri di luar toilet. Peristiwa ini yang menjadi bahan cerita ke teman-teman dan keluarga yang pastinya jadi kenangan menarik.

Selain itu ada momen lain yaitu membeli makanan ringan. Saat travelling yang paling malas dan membuat malu bagi traveller laki-laki ialah membawa makanan terlalu banyak di backpack (Tas Ransel). Gara-gara rasa malu itu berujung makanan ringan habis diperjalanan dari Jakarta menuju Jepara di Bus Malam. Akhirnya saya pun membeli mie instan dalam kemasan cup. Entah kenapa rasanya itu beda banget jika kita komsumsinya di daratan. Nikmat banget makan mie instan kemasan cup di Kapal ferry walaupun terdapat selesih harga 2000 s/d 3000 dari harga di daratan. 

Pertemanan Makin Lengket Saat Nongkrong Bareng di Kapal Ferry

'Persahabatan bagai kepompong' merupakan salah-satu bait lyric yang dipopulerkan oleh group band Nidji. Awal pertemanan bisa terjadi dari berbagai momen, apakah itu dari persahabatan masa kecil, masa pendidikan, masa berkerja, bahkan saat melakukan perjalanan. Perjalanan menggunakan moda transportasi Kapal Ferry pun dapat menjadi awal dari pertemanan. 

Saya sangat ingat sewaktu group travelling 'Backpacker Tas Kresek' terbentuk berawal dari perjalanan menuju Gunung Krakatau di tahun 2012. Kami dipertemukan oleh open trip yang sama yang kemudian saling bertemu kembali dan mengadakan trip bersama. Momen bercanda saling ngobrol di perjalanan salah-satunya saat di Kapal Ferry Menuju Pelabuhan Merak-Banten dari Pelabuhan Bakaheuni-Lampung memperkuat jalinan pertemanan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun