Lamun (seagrass) adalah tumbuhan berbunga yang tumbuh di dasar perairan pesisir. Lamun dapat membentuk hamparan yang disebut "padang Lamun"sama seperti hamparan rumput disebut padang rumput (Savana). Jangan salah dalam mengenali Lamun sebagai rumput laut karena ini jenis tumbuhan laut yang berbeda.
Sebagai tumbuhan sejati, Lamun memiliki daun, rimpang/batang yang menjalar (rhizome), dan akar sejati, sedangkan rumput laut (seaweed) adalah ganggang (algae). Daun Lamun yang lebat akan memperlambat arus dan ombak yang dapat menyebabkan erosi pantai. Selain itu daun dan sistem akar Lamun dapat memerangkap sedimen dan mengendapkannya di dasar, sehingga air menjadi lebih jernih dan terjaga kualitasnya.
Terendam di dalam air laut yang bersubstrat pasir atau campuran pasir, lumpur, dan pecahan karang, sampai ke kedalaman air laut yang tidak lagi terkena penetrasi sinar matahari itulah tempat hidup Lamun (Duarte, 1992). Di Indonesia, Lamun umumnya tumbuh di daerah pasang surut dan sekitar pulau-pulau karang (Nienhuis et al., 1989).
Patut dicatat dan diingat bahwa Padang Lamun adalah salah satu dari tiga ekosistem utama di Indonesia, selain ekosistem terumbu karang (coral reefs) dan mangrove, yang juga berkontribusi sebagai penyerap dan penyimpan karbon, sehingga dapat mengurangi emisi gas rumah kaca penyebab perubahan iklim.
Karbon dioksida dapat diolah oleh Lamun dan mengubahnya menjadi energi dalam bentuk biomassa yang dimanfaatkan oleh biota-biota laut terutama ikan. Lamun dapat menyimpan lebih dari dua kali jumlah seluruh CO2 (mencapai 83.000 ton/km2) yang disimpan oleh hutan darat.Â
Tumbuhan laut ini hidup tersebar di hanya 0,2% dari seluruh area perairan di Bumi (Fourqurean et al., 2012). Luas padang lamun di Indonesia adalah 1.507 km2 dimana hanya 5%yang tergolong sehat, Â 80% yang tergolong kurang sehat dan 15% tidak sehat. Dari 60 jenis Lamun di dunia, perairan Indonesia adalah rumah bagi 13 jenis Lamun.
Jenis-jenis Lamun di Indonesia yaitu Enhalus acoroides, Halophila minor, Halophila decipiens, Halodule uninervis, Thalassodendron ciliatum, Halophila spinulosa, Cymodocea rotundata, Halodule pinifolia, Sringodium isoetifilium, Halophila ovalis, Cymodocea serulata, dan Thalassia hemprichii. Namun jenis-jenis lamun yang sering dijumpai di perairan Indonesia adalah Enhalus acoroides & Thalassia hemprichii.
Kondisi juga diperburuk dengan penurunan luas area padang Lamun melalui alih fungsi kawasan pesisir yang tidak tepat seperti reklamasi, pembangunan pelabuhan baru, dll. Selain itu penurunan kualitas air laut karena limbah dan praktik penangkapan ikan yang merusak seperti bom, racun, dll.
Apa yang bisa kita lakukan untuk menyelamatkan Duyung & Lamun ? Kita dapat pelajari dan sebarkan informasi tentang Duyung dan Lamun untuk tingkatkan kepedulian orang-orang di sekitar (contohnya dengan menyebarkan artikel ini).Â
Jangan lupakan laporkan kematian Duyung dan pencemaran di padang Lamun ke aparat setempat. Kita juga harus turut andil dengan tidak membuang sampah sembarangan, terutama ke laut. Dukung upaya konservasi Pemerintah Indonesia, salah satunya melalui DSCP Indonesia, serta dengan menghindari membeli bagian tubuh Duyung yang mentah ataupun yang telah diolah seperti air mata duyung, taring Duyung, dll.