Kelebihan dari RPK yaitu modal ringan, produk berkualitas, diantar sampai tujuan, omzet jutaan rupiah dan tidak perlu lahan khusus. Untuk pendaftaran gratis dan akan mendapatkan spanduk dan kartu nama/flyer. Harga komoditi yang ditawarkan Rumah Pangan Kita pun murah yang diberikan sesuai harga distributor, sehat, dan yang terpenting bisa dijual kembali.
Namun harga jual komiditi dari Rumah Pangan Kita wajib menggunakan harga yang ditetapkan oleh Perum Bulog. Salah-satu kewajiban dari pemilik outlet RPK ialah menjual komoditi dengan Harga Eceran Tertinggi (HET) sesuai yang telah ditetapkan. Untuk Beras Kita HET (Rp/Kg) di Jawa ditetapkan harga Rp.12.800,-.
Nantinya menurut Pak Tri, pemilik outlet RPK akan mendapat pilihan untuk disertakan dalam program pemerintah yaitu menjadi outlet penerima manfaat BPNT (Bantuan Pangan Non Tunai). Outlet RPK akan diberikan alat Electronic Data Capture (EDC) dari Bank.
Bagi masyarakat penerima BPNT hanya menyerahkan kartu untuk menggesek kartunya di EDC outlet RPK kemudian pihak outlet RPK yang menyalurkan komoditi-nya. RPK selain ada sisi komersil juga menjadi bagian yang men-support program pemerintah.
Perum BULOG sedang mengembangkan aplikasi online RPK yang dalam tahun ini (2018) akan di running. Ketika pemilik outlet RPK memesan komoditi dengan jumlah nilai Rp5.000.000 maka komoditi akan dikirim langsung ke rumah. Ke depannya Perum BULOG akan bekerja sama dengan e-commerce, salah satunya yang sedang diproses Buka Lapak.
Hotel, restoran dan cafe menjadi target dari perum BULOG kedepan dalam memasarkan komiditi RPK. Ini akan menjadi peluang bisnis yang bagus bagi pemilik outlet RPK karena aturan mainnya setiap satu Rukun Warga (RW) hanya terdapat satu RPK.
Tertarik? Untuk informasi lebih lengkap bisa mengakses social media RPK untuk facebook : Rumah Pangan Kita, Twitter : @rumahpangankita , dan Instagram : @rpk_bulog .
 ----------ooooo00000ooooo------------
Web [ DISINI ] , Blog [ DISINI ] , Twitter [ DISINI ] , Instagram [ DISINI ]