Inti dari gerakan operasi pasar adalah memberikan kemudahan bagi masyarakat luas untuk mendapatkan bahan pokok dengan harga yang wajar. Biasanya pemerintah akan mengirimkan mobil-mobil box ketempat-tempat pemukiman, pasar dan lokasi strategis di mana masyarakat membutuhkan bahan pokok.
![Deskripsi : Operasi Pasar dilakukan Mendag berkerjasama dengan TNI I Sumber Foto : Mendag](https://assets.kompasiana.com/items/album/2018/03/22/operasi-pasar2-5ab3093c16835f0e8e4ab5e4.jpg?t=o&v=555)
Bagi daku yang merasakan langsung apabila ada operasi pasar yang terjadi kemudian harga bahan kebutuhan pokok turun disekitar lokasi. Operasi pasar ini dapat menekan para penjual / pelaku usaha yang memainkan harga. Instrumen operasi pasar masih menjadi cara yang jitu menstabilkan harga menurut daku.
Membuka Kran Kuota Bagi Komiditi Impor Bahan Kebutuhan Pokok Yang Harganya Meroket
Pada awal januari 2018 Harga beras kelas medium telah melampaui Harga Eceran Tertinggi (HET) Rp.9.450 per kilogram (kg) yang membuat resah sejumlah pihak. Berujung asosiasi Pedagang Pasar Indonesia (APPI) di Pasar Induk Beras Cipinang pun meminta pemerintah melakukan impor beras untuk menyelamatkan harga yang sudah menyentuh harga beras tertinggi saat itu mencapai Rp.12.500 per kilogram.
Hal inilah yang menjadikan Kemendag bersama PT Perum Bulog melakukan operasi pasar (OP) untuk beras. Pekan pertama januari 2018 digelontorkan 20.000 ton beras dari cadangan beras pemerintah (CBP) untuk seluruh titik OP di Indonesia. Apa yang dilakukan Pemerintah untuk mencoba menekan harga beras.
![Deskripsi : Cadangan beras menurun diperlukan impor untuk menjaga stok cadangan beras I Sumber Foto : Pixabay.com](https://assets.kompasiana.com/items/album/2018/03/22/beras-5ab308d6f133440f4e2fc7d2.jpg?t=o&v=555)
Mengambil penyataan Bapak Enggartiasto Lukita, Menteri Perdagangan RI di acara Kompasiana Perspektif (13/3/2018) "Saya lebih baik di bully ketika perut rakyat bermasalah" ucapnya. Mungkin yang dimaksud oleh bapak Mendag didepan kami para blogger Kompasiana (kompasianers) menyangkut impor beras yang dilakukan diwaktu yang lalu.
Menurut daku ini bisa dilakukan untuk komoditi lain untuk menjaga harga bahan kebutuhan pokok, asalkan jangan dilakukan pada saat panen raya. Beberapa mafia komoditi pangan terindikasi membeli, mengambil semua kuota impor dan kemudian mempermainkan harga. Untuk melawan itu Bapak Enggartiasto Lukita menceritakan kepada kami (kompasianers) membuka kran kuota dan pemberlakuam pembuatan izin impor harus melalui meja kerjanya. Cara ini ternyata cukup berhasil, dan membuat pak Mendag paranoid terhadap ban kendaraannya , candanya didepan kami.
--------oooo0000oooo-------
Perut rakyat bila bermasalah akan menimbulkan gejolak bahkan pertumpahan darah seperti tahun 1966 dan krisis moneter 1998. Para spekulan, mafia, dan pelaku usaha nakal acapkali berperan dalam naik-turunnya harga kebutuhan pokok sehingga tidak stabil. Menurut daku peran pemerintah harus bersikap aktif (turun tangan) dalam menstabilkan harga kebutuhan pokok.