Hidup dilingkungan yang sama dengan melihat tembok, bangunan, tumbuhan dan orang yang sama berbulan-bulan pastinya menjenuhkan. Apa daya itu yang dihadapi bagi para pecandu narkoba yang direhabilitasi di rumah rehabilitasi narkoba RSKO Jakarta.Â
Bosan dan mengingat keluarga di rumah akan selalu ada dipikiran para pasien (pecandu dalam masa rehabilitasi). Mereka selalu ingat rumah dan perasaan menyesal dahulu pernah menelantarkan atau acuh kepada keluarga.
Daku sebagai salah-satu petugas yang berkerja di unit rehabilitasi narkoba yang bertugas mengawasi kesehatan masyarakat dan fasilitas di rumah rehabilitasi, merasa therapy kebutuhan akan kontak dengan keluarga sedarah begitu penting. Tetapi pertemuan itu tidaklah bisa dilakukan setiap hari bahkan tiap minggu karena secara prilaku mereka harus dibina terlebih dahulu oleh tim rumah rehabilitasi (dokter, perawat, konselor, psikolog, pekerja sosial dan petugas kesehatan lainnya).Â
Kata 'Keluarga' di unit rehabilitasi narkoba bukan hanya keluarga sedarah. Sebutan untuk seluruh orang yang ada di unit rehabilitasi narkoba ialah 'family'. Bahkan petugas non medis pun dipanggil dengan sebutan 'bro' untuk laki-laki dan 'sister' untuk perempuan. Daku sendiri bila berada didalam unit rehabilitasi narkoba dipanggil dengan nama depan 'Bro' yang merupakan singkatan dari brother.
Hari kasih sayang di rumah rehabilitasi narkoba bukanlah tanggal 14 februari tetapi lebih kepada hari, yaitu hari rabu dan sabtu malam. Ternyata pada tanggal 14 februari 2018 bertepatan pada hari rabu. Kenapa di hari rabu dan sabtu malam  ?... di hari rabu dilaksanakan visit keluarga sedangkan pada hari sabtu diadakan Saturday Night Activity (SNA). Dikedua hari ini mereka mendapatkan kehangatan keluarga.
Hari Rabu jadwalnya Bertemu Keluarga Sedarah
Bagi pasien di unit rehabilitasi narkoba tidak seperti pasien di rumah sakit umum yang dapat dijenguk kapan saja. Mereka hanya bisa dijenguk keluarga setelah satu bulan masuk proses perawatan dan itupun setelahnya tidak bisa dilaksanakan setiap hari. Ada waktu-waktu khusus bagi keluarga bisa datang yaitu apabila dokter penanggung jawab, konselor, atau tim rehabilitasi membutuhkan untuk family dialog.
Selain family dialog adapula kebutuhan medis, assesment, dan konseling. Namun ada waktu lain dimana mereka dibebaskan untuk mendapatkan kehangatan keluarga inti yaitu di hari rabu setiap 2 (dua) minggu sekali pasca dipindahkan dari unit detoksifikasi kemudian masuk rumah rehabilitasi narkoba. Bagi mereka yang akan di visit mereka tidak akan begitu mudah mendapatkannya.
Untuk mendapatkan jatah visit keluarga sedarah mereka harus melalui fase new kid dan harus mengajukan diri kepada tim rehabilitasi. Pengajuan tersebut seperti sebuah proposal kenapa dirinya layak dapat di visit keluarga. Proposal yang mereka buat belum tentu disetujui oleh tim, dilihat perkembangan prilaku dari pasien. Apabila dirinya masih menolak menjalankan program rehabilitasi atau perkembangan perilakunya tidak terlihat berubah maka proposal tersebut ditolak.
Apabila proposal pengajuan visit keluarga diterima oleh tim rehabilitasi belum tentu juga pasien dapat bertemu keluarga sedarah. Pasien harus melakukan self presentation didepan seluruh family rehabilitasi (all penghuni / pasien rehabilitasi). Self presentation yaitu mereka menyampaikan kepada all family rehabilitasi kenapa dirinya layak dan berjanji tidak meminta pulang sebelum selesainya program rehabilitasi.
Dalam kegiatan self perentation acapkali mereka bercerita kenapa dahulu mereka menelantarkan keluarga dan menyampaikan perasaan kangen kehangatan keluarga , dimana saat ini mereka berada ditempat yang membatasi mereka untuk bertemu.Â