Bagi daku yang berkerja di unit rehabilitasi narkoba RSKO Jakarta, belum mendengar lagi untuk semua mantan pasien RSKO Jakarta sebagai celebrity dalam beberapa tahun terakhir tertangkap kembali. Tetapi daku tidak tau untuk panti rehabilitasi narkoba lainnya. Hal ini terjadi karena masyarakat melihat pemberitaan celebrity yang tertangkap dan bebas kemudian ada yang tertangkap kembali. Masyarakat ada saja yang berfikir celebrity yang tertangkap kasus narkoba akan masuk panti rehabilitasi, padahal lebih banyak yang masuk penjara.
Walaupun tidak dipungkiri kemungkinan mereka menggunakan kembali bisa terjadi bagi yang sudah menjalani rehabilitasi narkoba. Karena proses program rehabilitasi narkoba adalah pulih bukan sembuh. Yang banyak masyarakat belum ketahui bahwa rehabilitasi narkoba mengintervensi prilaku pecandu narkoba menjadi recovery addict ( orang yang pulih dari kecanduannya ) dalam kehidupan sehari-hari di dalam panti rehabilitasi narkoba.
Pada saat daku sempat ngobrol bareng para blogger di salah-satu cafe di bilangan Jakarta Selatan ada yang menyampaikan pendapatnya bahwa sebaiknya mereka pecandu diberi efek jera dengan dipenjara saja. Daku sebagai orang yang berkerja di unit rehabilitasi narkoba dan merasakan penerapan program rehabilitasi narkoba cukup senyum kecil. Mewajarkan karena banyak yang belum tau tentang program yang dijalankan bagi pecandu. Bahkan para recovery addict yang mau pulang ketika dijemput acapkali menyampaikan 'kapok,tidak mau masuk pusat rehabilitasi narkoba lagi'.
Bahkan ada mahasiswa yang sedang study di RSKO Jakarta tempat daku bekerja berpendapat bahwa rehabilitasi narkoba itu membuat nyaman pengguna narkoba karena diletakkan di sebuah tempat tanpa kegiatan apa-apa dan fasilitas yang baik. Ia berpendapat seperti itu sebelum melihat bagaimana program rehabilitasi narkoba dijalankan.
Tetapi setelah melihat dan merasakan langsung dalam beberapa hari, pendapatnya pun berubah bahwa direhabilitasi narkoba mengintervensi perilaku negatif pecandu menjadi prilaku positif. Bahkan ada yang terlihat dengan muka terkaget-kaget di awal mereka berada di dalam pusat rehabilitasi narkoba. Banyak mahasiswa magang berpendapat mirip pendidikan semi militer & sekolah perilaku dengan pendekatan yang berbeda, mereka disiplin banget. Adapula yang menyampaikan value gue kalah, mereka sholat 5 waktu dan berjamaah nggak bolong, ngelewatin orang lain pake permisi, dan manajemen waktu nya bagus.
------ooo000ooo------
Baik celebrity, public figure ataupun anak kolong jembatan bila ia melanggar hukum, mereka harus mempertanggungjawabkan perbuatannya. Apabila para celebrity ini bagian dari jaringan pengedar ataupun menyimpan untuk jual-beli dan digunakan bersama yang lainnya (menambah jumlah pengguna aktif), daku setuju bila penegak hukum memberlakukan pasal yang membuat mereka masuk hotel prodeo. Tetapi bila mereka terbukti hanya sebagai pengguna, ada baiknya dipertimbangkan untuk di rehabilitasi narkoba, karena layanan ini memberikan pembelajaran dan intervensi prilaku.
Salam hangat Blogger Udik dari Cikeas - Andri Mastiyanto
Instagram I Twitter I web I Email : mastiyan@gmail.com
Artikel terkait lainnya
- Membuka Tirai Kamar Rehabilitasi Narkoba (DI SINI)
- RSKO Tidak Hanya Pusat Rehabilitasi Narkoba Saja (DI SINI)
- Kawan Kapan Kalian Jadi PNS (DI SINI)
- Lembaga Ombudsmen Menggebrak RSKO (DI SINI)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H